[11.] Cemburu {21+}

8.4K 58 1
                                    

Saat Reyna hendak keluar kelas, tangannya sudah lebih dulu ditarik paksa oleh seseorang.

Seseorang itu adalah Gasendra. Ia menarik paksa tangan Reyna menuju parkiran.

"Drax, sakit! Kamu kenapa, sih?" Tanyanya merasa heran.

"Naik!" Titahnya.

Reyna menurut untuk naik ke atas motor sport milik Gasendra.

Gasendra melajukan motornya dengan kecepatan tinggi menuju apartemennya.

Sesampainya di kamar apartemen, Gasendra langsung mengunci pintu kamarnya. Ia mendorong tubuh Reyna hingga wanita itu terjatuh di atas ranjang.

"Hey, kamu kenapa?" Tanya Reyna lembut ketika melihat wajah Gasendra yang tidak bersahabat.

Gasendra beralih menindih Reyna yang memasang wajah bingungnya. Dengan berani Reyna menangkup kedua pipi Gasendra. Ia menatap manik mata tajam Gasendra dengan lembut. "Are you okay, honey?" Tanyanya.

Gasendra tidak menjawab, melainkan ia mengunci bibir Reyna dengan bibir miliknya. Ia melumat bibir pink itu dengan rakus. Seolah menandakan jika bibir itu miliknya. Hanya miliknya seorang.

Reyna memejamkan matanya ketika Gasendra menggigit bibir bawahnya dan menerobos masuk memasuki mulutnya.

Reyna mengalungkan tangannya di leher laki-laki itu. Tangannya yang satu mengusap lembut rahang kekasihnya.

Gasendra melepas ciumannya dengan napas yang memburu. Tatapannya kini sayu menatap dalam tatapan Reyna yang lembut itu.

Gasendra menenggelamkan wajahnya di ceruk leher wanita itu. Sesekali mengecupnya singkat. "I am jealous. I don't like you being touched by that boy." Lirihnya. Ia memberikan beberapa tanda kecil di leher Reyna.

"Kamu lihat aku sama Eric?" Tanya Reyna yang tepat sasaran.

"Iya. Aku lihat kalian berdua pelukan di perpus. Itu bikin hati aku panas, Reyna."

Reyna tersenyum kecil. Ia menangkup kedua pipi Gasendra agar menatapnya. "Pacar aku ini jealous, hm? Lucu banget." Reyna dengan gemas menguyel-uyel kedua pipi Gasendra, membuat sang empu menggeram kesal.

"Kamu bakalan dapet hukuman karena udah buat aku cemburu." Ucap Gasendra.

"Kalau hukumannya nikmat, aku bakalan dengan senang hati nerima hukumannya." Gasendra tersenyum tipis mendengar jawaban kekasihnya.

Gasendra memindahkan tubuhnya menjadi di samping Reyna.
"Puasin aku kalau gitu."

Reyna tersenyum nakal. Ia akan dengan senang hati melakukannya.

Reyna berpindah menjadi di atas kaki Gasendra. Ia mensejajarkan wajahnya pada milik Gasendra yang sudah menegang di balik celana SMA-nya.

Reyna membuka resleting celana abu-abu yang dipakai laki-laki itu. Tangannya bergerak mengeluarkan benda panjang nan berurat itu.

"Cepet banget milik kamu tegang." Ledek Reyna.

Gasendra mendengus.
"Itu juga karena kamu."

"Salah aku apa?" Tanyanya.

"Ck, udah, ih! Cepet lakuin!" Geramnya tak sabar.

"Oke, oke."

Reyna menjulurkan lidahnya, menjilati ujung penis tersebut yang sudah memerah.

Reyna terus menjilati bagian pinggir dan ujung penis laki-laki itu.

"Ahh," Desahan Gasendra lolos begitu saja.

LOVE WITH PASSION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang