Retakan itu sangat besar dan memunculkan mahluk yang sangat mengerikan dan juga aura yang dapat menghacurkan apapun
"Hoo kau tau" suara itu menggema sembari memperlihatkan mata yang sangat besar.
"Tentu saja,penguasa dewa kehampaan Azathoth"
kata Silviana sembari tersenyum.
"Ahh harus bertarung sekarang kah?"
Silviana melihat Azathoth yang besarnya sebesar galaxy.juga Ruang kehampaan ini terus bergetar akibat auranya.
"Kau mengapa bisa bangun?"
Mendengar ucapan Silviana. Azathoth langsung tertawa
"Hahaha hahaha mengapa aku bangun?haha itu karena kau sangat menarik"
Dimensi retak akibat tawa dari Azathoth saja.Silviana hanya diam dan memandang idiot ini.
Azathoth berhenti tertawa dan melihat Silviana."
nah mari kita bertarung,sudah lama aku tidak merasakan apa itu pertarungan "
Silviana menjadi waspada dan langsung memanggil pedang kehancuran.
Azathoth sedikit tertarik karena melihat pedang yang mengeluarkan aura dahsyat.
Namun di matanya itu sekedar Pedang biasa.
"Yah karena kau kecil maka akan ku samakan ukuran ku"
kata Azathoth dan tubuh sebesar galaxy bersinar.
Sekarang terlihat perubahan pada Azathoth. tubuhnya sekarang seperti manusia namun tidak bisa disebut manusia karena.
Ia mempunyai banyak mata di setiap tubuhnya dengan banyak tentakel degan mulut yang besar atau menjijikan.
"Nah-"sebelum Azathoth dapat bicara.
Silviana melaju dengan kecepatan Ruang dan waktu.
Yang tadinya jaraknya 3000 juta tahun cahaya sekarang telah berada tepat didepan Azathoth dengan pedang yang hampir menancap tubuhnya.
Tapi
Plak!!!!
Silviana di tampar ke samping yang membuat ruang dan waktu retak entah kenapa.
Serangan itu membuat Silviana terlempar jauh dengan jarak 5000 juta tahun cahaya.
"Hoek"baru kali ini Silviana merasakan sakit yang amat luar biasa dia memandang Azathoth dari jauh dengan kebencian.
Tak di beri waktu untuk bangun walaupun di luar angkasa. Azathoth tiba di depan Silviana dengan mencekik lehernya.
"Ekh ugh" Silviana kesakitan baru kali ini ia merasakan sakit yang amat dahsyat
"Beraninya kau semut rendahan menyerang ku tanpa aba aba,aku belum menyelesaikan perkataanku namun kau"
"Kau yang hanya semut harus lenyap oleh kehampaan ini bersyukurlah"
Kata Azathoth dengan lidah memanjang sembari menjilat Wajah Silviana dengan menjijikan
"Heh"dengan senyum menghina Silviana memandang Azathoth.
"Ada apa dengan senyuman mu itu semut"dengan menambahkan kekuatan dalam mencekik Silviana
"Ugh!! sekarang big bang !!!!!!!"Silviana mengaktifkan penghancuran diri dengan memadatkan titik semua energi dalam dadanya.
Tubuh Silviana bersinar dengan gila gilaan kehampaan yang tadinya gelap sekarang sangat terang.menerangi segalanya.
"Haha apa kau begitu putus asa? hahaha"

KAMU SEDANG MEMBACA
Supreme Being Of The Boundless
FantasyDia terlahir kembali, dan mendapatkan System over power, dan membalaskan dendam kepada para dewa dan ras bintang. Yokoso tomodachi