Aksa masuk ruang ICU, kondisinya sekarang sangat rentan. Sakit perut yang dialaminya bukan sakit perut biasa, melainkan ada yang salah dengan ginjalnya. Sebelumnya ia tak pernah kambuh begini, sudah jarang juga menjalani pengobatan, sudah jarang cuci darah, bahkan pernah dinyatakan sembuh dari harapan hidupnya yang hanya satu tahun. Sekarang, remaja itu harus menerima kenyataan pahit bahwa ia kembali mengangkut penyakit tersebut, kali ini lebih parah.
Gagal ginjal kronis. Pantas saja, tidurnya tak pernah lelap. Ah! Tapi dia sudah mengetahui hal ini dari lama, sejak 4 tahun silam. Keluhan-keluhan lain yang ia rasakan adalah nafasnya yang pendek, pusing yang selalu hadir, merasa lelah setiap saat yang akhir-akhir ini sering terasa. Aksa adalah type orang yang memendam rasa sakitnya sendirian, jika ia masih sanggup menahannya, ia tak akan mengeluh. Makanya, bundanya serta orang-orang terdekatnya tak tahu menahu tentang kondisi Aksa.
Aksa tak bisa menerima transplantasi ginjal karna usianya belum menginjak 18 tahun. Lagipun, sebelumnya dokter mendiagnosis jika Aksa tak separah itu, belum mencapai tingkat akut/kronis, jadi Haura tak pernah berpikir jauh.
Sisie hari ini menunggu kedatangan Aksa, berniat meminta maaf karena sudah melakukan hal konyol kemarin. Tapi, si paling hitam itu tak jua menunjukkan wujudnya. WhatsApp-nya juga centang satu sedari malam, biasanya cowok itu akan selalu online, tak jarang membalas pesan Sisie disepertiga malam.
"Sano, Aksa kemana? Kok belum dateng ya? Tumben," tanya Sisie ke meja Sano. "Kemaren sih gue sama dia main basket, balik jam setengah 6, habis tuh ya dia pulang," jawab Sano seadanya.
"Lho? Aksa kan gak ikutan basket, kok malah main?"
"Ikut, dia ikut, Altha yang ajak dan dia mau. Lo tumben gak tau soal dia. Kalian lagi berantem ya?" tebak Sano sambil memicingkan matanya.
"Enggak, biasa aja. Dah ah makasih ya. Nih buat lo, karena Aksa gaada, jadi buat lo aja." Cewek itu melemparkan susu coklat milo pada Sano. "Wah! Makasih juga Sisiek."
Tentu saja Sisie kaget bukan main tiba-tiba mendapat kabar buruk dari orang terdekatnya. Padahal kemarin Aksa baik-baik saja, tak ada tanda-tanda demam atau pucat sedikitpun. Ia menyesali tingkahnya, sekarang ia hanya menduga-duga kondisi teman cowoknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Baru ✅
Teen FictionAkibat ulah salah seorang siswi yang meminta pihak sekolah agar dirinya dipindah kelaskan bersama teman lamanya, membuat sosok Aksa Dyo Arion terpaksa ikut terjerat dalam perpindahan kelas baru. Alhasil semua siswa-siswi mendapat bangku baru dan men...