Seorang gadis yang tengah tertidur lelap menjadi pusat perhatian setiap orang yang baru saja melewati kehadirannya. Dengan tenangnya dia menutup mata tanpa menyadari tatapan keheranan yang diberikan oleh orang-orang mengarah padanya. Bagaimana tidak, seorang gadis berpakaian aneh sedang tertidur pulas di pinggiran jalan, seakan tidak memperdulikan pakaiannya yang kotor dan berdebu.
Kerumunan orang di depan toko kue, menarik simpati seseorang yang baru saja keluar dari toko tersebut. Tangannya yang menenteng tas belanja dan pakaiannya yang terlihat seperti butler itu akhirnya mengikuti penasarannya, menghampiri kerumunan tadi. Sebuah sihir yang begitu kuat itulah yang membawa penasarannya sejak tadi.
"Apa dia tidak kedinginan?"
"Lucu sekali, ada orang bodoh yang mau tidur disini."
"Bahkan pengemis saja masih bisa tidur di kasur, benar-benar gadis aneh."
Bisikan-bisikan itu sungguh tidak membuat gadis yang tertidur itu terbangun dari mimpi indahnya. Merasa prihatin, akhirnya pria yang tadi penasaran pun mencoba untuk membubarkan kerumunan dan mendekat kearah gadis tersebut.
Dia berjongkok lalu menepuk-nepuk pipi gadis dibawahnya perlahan. "Nona? Tolong bangunlah. Tidak baik tidur disini. Nona?" Ucapnya pelan.
"Engh...?" Merasa terganggu, gadis itu mengucek matanya kasar lalu mencoba untuk membuka matanya, guna melihat siapa gerangan yang telah menghancurkan mimpi indahnya.
Matanya mengerjap beberapa kali, dia bisa melihat seorang pria berbaju butler dengan rambut pendek berwarna hijau tua dan salah satu poninya di sebelah kiri lebih panjang, berombre biru kehijauan. Kepalanya yang mendadak berdenyut membuatnya sedikit oleng, sehingga dibantu duduk oleh pria tadi.
"Nona, kau baik-baik saja? Kemungkinan ini efek karena kau tertidur disini, itu sungguh tidak baik untuk kesehatan Anda." Cemasnya sembari memperhatikan gadis itu yang rupanya berwajah pucat. "Mari saya bantu Anda pulang?" Ajaknya seraya mengulurkan tangan kearah gadis tersebut.
Sebelum membalas uluran tangan didepannya, gadis itu mengedarkan pandangannya dengan raut wajah bingung, Uhh.. aku dimana? Bukannya tadi lagi di kedai bareng Hiyori dan Hiro? Gumamnya tak jelas.
Pikirannya yang mulai jernih memberikan tanda tanya besar bagi (Name), terlebih pandangan yang terlihat jelas disekelilingnya. Bangunan-bangunan modern yang sedikit aneh menurutnya karena kesan yang seperti sedang halloween, jalanan yang tidak dikenalinya di Tokyo, orang-orang yang sedang bercosplay di hari halloween, serta suasana dan langit di malam hari dengan bulan purnama yang begitu besar. Terlebih dirinya yang duduk di pinggir jalan?!
Situasi macam apa ini?!
Pria yang sedari tadi memperhatikan raut mukanya yang setiap detik berubah bersamaan dengan pandangan gadis itu yang berbeda arah, pun sedikit menahan tawanya. "Apa kau akan seperti itu terus, Nona?" Tanyanya, membuat tubuh (Name) berjengit kaget.
Ada orang?! Ternyata sedari tadi dia tidak menyadari kehadiran pria tersebut.
(Name) menoleh kearah sumber suara. Tatapannya menelisik mencari tahu ada gerangan apa pria dihadapannya ini. Walau disatu sisi, entah mengapa dia seperti mengenali perawakan pria tersebut. Rasanya familiar.
"Anda, siapa?" (Name) menatapnya curiga.
Pria itu justru tersenyum ramah, bahkan (Name) sampai silau melihatnya. "Bukankah lebih baik Anda berdiri terlebih dahulu? Lihat, baju Anda jadi kotor." Seperti ucapannya, (Name) lekas melihat kearah bawah, dan benar bajunya jadi kumel. "Ah.. baiklah." Mau tak mau dia membalas uluran tangan itu dan mulai berdiri menghadap pria didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Camaraderie [Obey Me! x Reader]
Fiksi PenggemarKetika sedang bermain otome game favoritnya, (Name) merasa tiba-tiba saja ia mengantuk dan tanpa sadar dirinya tertidur dengan game yang ia mainkan itu masih menyala. Betapa terkejutnya, saat terbangun (Name) bertemu dengan tokoh favorit dari otome...