i have a besTAI

49 9 0
                                    



......




"oy! paimen!", panggilku lagi mengulangi.

"hm?", hanya sahutan itu yang kudengar.

Aku turun dari kursi setelah memastikan bahwa kaca jendela ruang kantor ini benar-benar bersih bening seperti tanpa kaca dan akhirnya menatap ke arah haikal.

"woi woii!?", aku langsung maju menerjang begitu menyadari ternyata sahabatku itu tengah cengar-cengir sendiri sambil membaca buku diary milikku.

"Ngawur!!", tangan kananku langsung bergerak cepat merebut benda itu darinya, namun sialnya haikal sudah lebih awal menghindar dan berdiri di atas kursi sambil mengangkat bukuku itu tinggi-tinggi.

Oh God!, please!, tingginya 175 cm, ditambah dia sedang berdiri di atas kursi sekarang.
Huh.. jangan jadi tower hidup napa woi nyett!?,

Aku pun tak kehabisan ide dan langsung menyusul pemuda itu berdiri ke atas kursi, mencoba berjinjit agar mampu menggapainya,
"woi paimen, kembalikan!", protesku dan tanganku beraksi brutal dengan menarik kerah bajunya agar membuat tinggi kami menjadi setara.

"gyahahahahh!", haikal malah tertawa menggelegar khas syahrini dan dengan lihai berhasil melepaskan diri dari cengkraman tanganku lantas turun dari kursi siap kabur.

Ah, pertarungan ini belum berakhir,
ucapku bertekad dalam hati, dan tanpa basa-basi lagi langsung lompat menerjang layaknya seorang ninja.
👺
Ciahh.. haiaaaa


*Brrrtttt!!

"Hahh!?",

Nafas kami kembang kempis,

Kulihat cover buku catatanku itu terlepas, sampul berada di tanganku sementara isinya berada di tangan haikal.
Aku dan haikal langsung terdiam.

"damn you", gumamku bertambah kesal dan langsung maju.

Haikal melangkah mundur berhasil menghindar dari terjanganku. Sayangnya kami berada di ujung tangga 3 undakan di depan ruang guru, dan itu membuatku kehilangan keseimbangan karena ujung kakiku tidak berada pada posisi injakan yang tepat.

Srrkk!!

"Aaaaa!",

..

"hngg?",

Kubuka mataku ketika sadar bahwa ternyata aku tidak terjatuh sepenuhnya,
"haa~?",

Berpasang-pasang mata menatap ke arah kami bersamaan. Aku menoleh ke samping dan mendapati ternyata haikal masih berbaik hati membantuku agar tidak terjatuh dengan menahan sebelah lenganku.

Jadilah aku setengah jatuh mematung di udara..

"ehm!",

Refleks haikal langsung menarikku dan berhasil menegakkan tubuhku kembali.
Manusia-manusia yang tengah menatapku barusan adalah adik-adik kelasku yang terpilih lomba sains kimia tahun ini berikut guru pengampu kami yaitu pak slamet di sisi mereka.

Aku menundukkan wajah malu saat pak slamet tersenyum lebar kearah kami,
aaahh... kenapa mereka masih berada di sini? kupikir sekolah ini sudah tidak berpenghuni lagi..

"hmm... bagus-bagus, saya melihat pertandingan epic kalian dari awal sampai akhir..", puji beliau.

WTF!?,
Ralat dong pak..|

You're My GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang