An ordinary day in my life.

38 8 0
                                    

◇◇◇◇◇

      "pagi Ara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      "pagi Ara..", sapa Sasha begitu memasuki ruang kelas dan mendapatiku sudah duduk di bangkuku pagi ini. Aku tersenyum, "pagi juga...", balasku.

Jam masih menunjukkan pukul 06:17 pagi,
     Yh, benar... kami termasuk anak anak yang rajin berangkat pagi seperti ini.

    Perempuan tomboy dengan rambut sebahu itu tampak celingukan sesaat hingga ia tiba di bangkunya di sampingku.
     "What's going on?", tanyaku tanpa menoleh karena aku sedang fokus dengan sebuah buku pinjaman perpustakaan ditanganku.

    "lah?, Haikal mana?", tanya Sasha dan turut membuka tasnya.
   Kukedikkan bahuku, "entah..",

"Hah?, kan biasanya ngangkot bareng sama ikal ra?",

    Aku menggeleng, "tadi waktu ara berangkat ikal sudah pergi kok",

   "nggak chat ?",

   "nggak", jawabku singkat.
       Tentusaja bila pagi-pagi seperti tadi haikal sudah tidak berada di rumahnya berarti ia memiliki sebuah keperluan penting dan itu menandakan bahwa sulit untuk mendapatkan sebuah pesan balasan darinya.

      Sasha pun mangut-mangut saja, pasti beliau juga sudah paham dengan pikiranku, keknya, kebanyakan mayoritas teman-teman dekatku memiliki keahlian cenayang dan haikal nomor satu, mm.. tentu saja setelah bundaku,

       "PR sejarahnya sudah?", tanyanya kemudian mengecek.

     Kudongakkan wajahku siap menjawab "YA!" tapi tiba tiba aku teringat sesuatu. Teringat bahwa buku tugas sejarahku masih berada di tangan Haikal,
   ahh... yada yada, sepertinya kemarin ia berhasil meng-goshob* buku itu dan membawanya pulang.
"haha~ iya, dibawa ikal, ara lupa..",

     "Hah?", Sasha menaikkan alisnya, "lah terus?", tanyanya melanjutkan. Aku tersenyum hambar, "yeahh... nasib, kita hanya bisa menunggu waktu dan kedatangan hominid satu itu",

     Sasha mengelus punggungku, "bismillah raa, moga ikal nggak lupa kayak kemarin-kemarin lagi yah", ucapnya dalam.
   Aku mendelik, "dilihat dari nada bicaramu yang seperti berduka cita itu, pasti kamu belum mengerjakan PR dan berniat hendak mencontek ara kan?", tanyaku menginterogasi.

    Beliau tersenyum cengir, "tau-tau saja yang ku mau",
    Kututup buku tebal ditangan sesaat sambil melirik ke arah jam dinding, "itu PR udah seminggu lalu karena kemarin Bu Friska nggak masuk, bisa habis kamu sha kalau ketahuan nggak ngerjain", ucapku horor.

     Sasha menurunkan bibir nya, "uuu... mengerikan", ia tampak mengeluarkan buku tugas beserta kawan-kawannya yang harus digunakan ketika mengerjakan PR, "maka dari itu akan aku kerjakan sekarang",

     "Memangnya seminggu kemarin kamu ngapain aja painah?", tanyaku selidik, bisa-bisanya salah satu anggota pelajar juara sepertinya tidak mengerjakan tugas dari seminggu lalu sama sekali.

You're My GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang