21. •| kangen |•

63 11 5
                                    

KELAS BARU::

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KELAS BARU
:
:

Satu minggu kemudian...

Arka mengamati hasil keterangan dokter yang diberikan, ia membaca dan mencoba memahami semuanya, sedangkan adiknya kini menunggu sang kakak menyampaikan apa yang tertera di sana. Dilihat dari raut wajah Arka, yang seakan ada emosi dan rasa tak percaya, Aksa mendekat, mencoba menarik surat itu, tapi dengan cepat Arka merebut kembali.

"Aksa mau tau juga, Bang."

"Diem dulu, ih, belum selesai," timpal Arka kesal. Sepertinya memang ada yang salah, ekspresi Arka seolah-olah menguatkan Aksa akan pikiran buruk tentangnya.

"Parah, ya?" Kakaknya itu langsung melipat benda tipis itu dan memasukkannya ke saku belakang jeans yang ia kenakan. "Bang Arka, ih, gue mau liat hasilnya, malah diumpetin. Sini cepet, itu kan kertas punya gue," rengek Aksa mencoba mengambil alih kepunyaannya.

"Emangnya lo siap kalo liat hasilnya?" tanya Arka.

"Kenapa enggak?" Sekarang Arka memposisikan dirinya berhadapan dengan sang adik yang kadang dibencinya itu. Cowok dengan almamater mahasiswa itu manatap dalam mata sang adik.

"Gue tau lo anak yang kuat, Dek. Dan setelah tau ini, lo enggak usah mikir macem-macem oke?"

Aksa hanya mengangguk tanpa menjawab.

"Ginjal lo bermasalah. Tingkat kronis," jawab Arka. Aksa merasa menyesal sekarang, harusnya ia tak memaksa untuk tahu apa yang seharusnya tak perlu ia tahu. Sakit rasanya mendengar kenyataan itu. Rautnya tiba-tiba gundah, tubuhnya seakan melemas seperti kehilangan semangat hidup.

"Gue, bakalan hidup lama kan Bang? Gue enggak mau mati konyol. Gue pasti bakal hidup lama, 'kan?"

"Lagian lo! Lo ini sebenernya nyembunyiin apa dari gue sama bunda? Di keterangannya, penyebab paling berpengaruh itu lo sering minum obat. Itu yang bikin ginjal lo ngalamin penurunan. Obat apa yang lo minum?"

"M-maksud lo Bang?"

"Dek, mulai sekarang, kalo ada apa-apa lo bisa cerita ke gue, kalo ada sakit yang dirasa lo bilang. Walaupun gue kadang benci sama lo karna gue selalu dibedain sama ayah bunda, gue sayang sama lo Aksa," ujar Arka yang sudah berkaca-kaca.

"Maaf, Bang. Aksa udah keseringan repotin kalian," jawabnya sambil tertunduk.

"Nggak ada yang direpotin, Dek, justru kalo lo gak bilang, kita gatau dampak ke depannya gimana. Kayak sekarang, ini akibat lo gak bilang, tau-taunya udah tingkat akut."

"Maaf, Bang." Arka tak tega melihat sang adik mendapat takdir kelam itu, tapi ia juga tak bisa melakukan apa-apa, ini terlalu tiba-tiba. Jika untuk urusan takdir Tuhan, itu diluar kendali kita.

***

Senin datang lagi, hari ini Altha dan kawan-kawan sedang berlatih lebih keras untuk turnamen nanti, sudah seminggu mereka berlatih tanpa Aksa. Keluhan dari teman-temannya terkait mengganti anggota belum ia Gubris, Altha masih menyimpan harap dan akan percaya jika Aksa masih bisa diandalkan.

Kelas Baru ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang