Octagon 3 - 78 : Tiga Mei, The 3rd Movement Pt. 1

283 42 51
                                    

Wish me luck...

This is that scene...

Disarankan dengan sangat sembari mendengarkan Beethoven - Moonlight Sonata (3rd Movement)

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Tiga Mei.

Tak pernah Soobin bayangkan, pada tanggal Dua Mei, dirinya bisa pergi melarikan diri, dan ketika pada tanggal Tiga Mei, dirinya sudah dikembalikan. Di sini, di tempat ini. Tempat yang sama, yang menyiksanya, sejak dahulu kala.

Soobin tak pernah membayangkan, hal ini dapat terjadi, hanya saja dirinya kini telah disadarkan, bahwa tak ada tempatnya untuk lari.

Rasanya sakit... sekaligus menyedihkan.

Menyesakkan.

Apa yang dirinya minta pada dunia ini? Terlalu beratkah hanya untuk meminta satu kehidupan normal?

Soobin ingin masalah yang dirinya miliki, adalah hal yang menyangkut ia sendiri. Juga perbuatan dirinya sendiri. Misalnya, perbedaan pendapat dalam berhubungan. Nilai yang turun karena Soobin lebih mementingkan bermain game. Atau mungkin sakit hati karena putus cinta. Soobin benar-benar ingin masalah seperti itu, masalah seperti remaja pada umumnya.

Namun, seperti apa yang Soobin rasakan sekarang?

Terluka, fisik maupun mental, hanya karena dirinya dilahirkan.

Siapa yang butuh dilahirkan?

Soobin?

Apa Soobin memintanya sejak dirinya terbentuk, dan ruh mengisi tubuhnya?

Tidak.

Soobin hanya menjalani, apa yang harus dijalani. Lahir dan merasakan manis pahit dunia. Sayangnya, hanya pahit yang terasa begitu pekat.

Untuk manis... apa yang bisa Soobin rasakan?

Sedikit.

Tipis.

Rasa sayangnya pada sang Ibu, yang masih bisa Soobin tunjukkan, sebelum semua hal menjadi parah ketika dirinya kecil dahulu. Bahkan jika mengingat, pertama kali Soobin mencoba membunuh dirinya sendiri dengan melompat dari sebuah bangunan tinggi, ketika mereka berlibur ke hotel, adalah ketika dirinya berumur enam tahun. Atau tujuh? Delapan?

Saking menyiksanya, Soobin tak benar-benar ingat.

Suzy menyayanginya, Soobin tahu itu. Sejak dahulu, yang berkorban, yang terus membelanya pula, adalah Suzy.

Sebenarnya Soobin tahu, bukan Seungcheol tak ingin melakukannya. Tetapi sebagai laki-laki, posisinya sangat berat. Seberat bagaimana Suzy sebagai anak pertama. Seungcheol tak bisa bertindak banyak, sebanyak Suzy untuk membantunya.

Menyelamatkannya.

Walau pada akhirnya, Seungcheol kalah.

Apa yang terjadi?

Seungcheol membunuh Ibu mereka, agar bisa menyelamatkan Soobin. Tetapi apa arti dari diselamatkan, ketika Soobin berhasil melarikan diri, justru Seungcheol lagi yang menjemputnya. Seperti ini, seperti sekarang.

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang