🦋 24. Neophyte

185 37 13
                                    

Jam istirahat yang seharusnya digunakan untuk makan dan menyudahi pekerjaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam istirahat yang seharusnya digunakan untuk makan dan menyudahi pekerjaan. Hal itu nyatanya bukan menjadi minat utama seorang Kanao. Wanita muda yang masih betah mengenakan Snelli* itu masih tenggelam dalam jurnal komposisi gizi yang sedang tekun ia baca.

Ketukan ringan pada pintu ruangannya pun tak ia indahkan sama sekali. Entah tidak dengar atau memang sengaja ingin diabaikan.

Sang pengetuk yang jengah lantaran tidak digubris. Alhasil membuka daun pintu tanpa seizin sang empu. Yang penting masuk dulu. Capek juga berdiri di saat perut kelaparan.

"Yoo, kutu buku. Ada orang bodoh yang mengirimkanmu sesuatu."

Kanao mengangkat wajah. Karena terlalu fokus kepada jurnal, ia seringkali lupa perihal makan siang.
Jika Yushiro tidak berdiri di hadapannya sekarang, barangkali ia masih tetap akan berada di ruangannya tanpa menyentuh makanan atau minuman.

Pria dengan rambut under cut dan wajah jutek itu mengambil duduk di hadapan Kanao. Meletakkan satu bento dan buket bunga. Wajahnya sampai nyaris tidak terlihat. Itu adalah buket Mawar berwarna merah muda dan beraroma segar. Wanginya sampai memenuhi seisi ruangan.

 Wanginya sampai memenuhi seisi ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Source; pinterest

"Seorang kurir tadi mengantarkannya kemari," terang Yushiro singkat.

Dia tersenyum sembari menunggu Kanao meraih bento. Sejujurnya Yushiro juga khawatir. Akhir-akhir ini Kanao tidak terlihat baik. Seperti ada kabut tebal yang bernaung di atas kepalanya. Kelihatan pula gurat kebimbangan terlukis di wajahnya.

"Apa ada yang mengganggumu? Kau bisa cerita padaku atau Dokter Tamayo, kalau kau ingin sih."
Tidak menampik bahwa Yushiro naksir sejak lama dengan Kanao. Pada pertemuan pertama mereka saat resmi menjadi rekan kerja. Pria itu juga tidak membuat Sumihiko menjadi soal. Dengan tangan terbuka ia rela menerima sang bocah.

Suara mesin pendingin udara di ruangan Kanao terdengar jelas saat si wanita muda bertukar pandang dengan Yushiro. Mulutnya terbuka hendak mengatakan sesuatu. Akan tetapi, urung disuarakan dan malah meraih bento serta buket bunga di atas meja.
Tidak tertera nama maupun alamat pengirimnya di sana. Sudut bibirnya terangkat sedikit dengan hati yang berkecamuk. Sebotol ramune sudah cukup memberi informasi kalau Kanao sangat mengenal si pengirim hadiah.

His Precious Butterfly ✔️ [ REVISI ✔️ ] || TanjiKanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang