Sebelum mulai seperti kemaren aku cerita masalah aku dulu
Nah jadi kan kemaren aku lagi butuh banget uang kan, bingung mau ganti uang costumer aku gimana
Akhir nya aku beranikan diri pinjam ke mama aku, padahal aku tau mama aku juga hidup nya pas pasan
Terus kata mama aku boleh boleh aja kamu pinjam tapi mama Minta maaf kalo kedepan nya mama tagih, kan kamu tau abang kamu udah gak ada, mama kan yang sekarang hidupin anak anak dia
Disitu aku pengen nangis banget, harus nya aku yang kasih mama ku uang, tapi malah aku gak tau diri pinjam :(
****
Jimin terbangun dan mendapati dirinya suda terbaring di atas ranjang, dan terdengar suara sayup dari ruang tengah, seperti nya Jungkook sedang menonton acara nya
Jimin berusaha bangun namun tangan halus menghentikan pergerakan nya
"Kepala mu bisa pusing jika kau langsung bangkit, coba kau rebahan saja dulu beberapa menit" Ucap Yoongi
Tak ada penolakan dari Jimin
Jimin menatap kosong langit langit kamar, matanya terbuka namun dia merasa seluruh tubuh nya masih tertidur, otak nya se akan mati dan tidak bisa memikirkan apa yang sedang terjadi saat ini
Mata Jimin terus menatap sekeliling namun anggota tubuh nya yang lain tidak merespon sama sekali, bahkan untuk sekedar berbicara Jimin tidak sanggup
"Ini bangunlah sebentar lalu minum" Yoongi membantu Jimin duduk
Yoongi menyerahkan segelas air sambil mengelus pelan tangan Jimin
"Kau sedang hamil tua Jimin-ah, jangan terlalu cape, kau akan mengalami masa yang lebih sulit jika kau tidak berhati-hati" Ucap pria bermata hitam itu
Jimin hanya bisa mengangguk, dia terlalu lelah untuk menjawab ucapan pria manis didepan nya ini
Yoongi yang paham dengan ke adaan Jimin juga memilih diam sambil sesekali mengelus kepala Jimin
"Hyung aku bisa minta sesuatu" Ucap Jimin pelan
Tak ada jawaban dari Yoongi, dia hanya menatap wajah pucat Jimin
"Aku tidak suka keramaian, sangat tidak suka didekat orang banyak, aku lebih suka sendiri, jadi bisakah kau bawa Jungkook pergi malam ini, aku ingin sendiri" Pinta Jimin
Yoongi menghembuskan napas panjang lalu berdiri dan menutup pintu kamar, dia takut pembicaraan mereka terdengar Jungkook
"Kenapa? Selama ini kau tinggal dengan nya kau tidak meminta nya pergi, ada apa? Katakan padaku"
"Kau tidak tahu apa-apa tentang ku begitupun dia, semua orang tidak ada yang tahu Hyung, andai kau tahu, aku pengap dengan kehadiran kalian"
Yoongi tersenyum sambil mengangguk angguk, dia memang sedikit tersinggung dengan ucapan Jimin namun Yoongi bisa memaklumi nya, karena Jimin sedang dalam mood yang tidak baik, dan ada baik nya Yoongi diam
"Aku benci ketika rumah ku ramai, aku benci suara suara yang berisik, aku benci tamu, dan aku harap kalian cepat pergi, aku tidak butuh siapapun termasuk niat baik kalian"
Jimin menarik tangan Yoongi lalu menyeret pria berkulit pucat Itu keluar kamar nya, setelah nya Jimin mengunci rapat pintu kamar nya dan berharap mereka berdua tersinggung dan pergi selamanya dari hidup Jimin
Jimin mengambil selimut dari dalam lemari lalu menyelimuti tubuh nya yang mendadak terasa dingin
Hening
Tak ada suara lagi, sepertinya Jungkook dan Yoongi benar-benar pergi setelah Jimin mengusir mereka
Jimin mengelus perut buncit nya
"Ingat ya... Ku katakan padamu, dunia sangat kejam, jangan percaya pada siapapun, bahkan eomma mu ini, ahhh iya satu lagi, jika di masa depan orang bernama Jungkook itu mengaku dia ayah mu, jangan percaya"
Lalu setelah nya Jimin menangis hebat, suara kegelapan mulai menyelimuti tubuh Jimin hingga seluruh tubuh Jimin terasa mati
Hampa
Sepi
Sedih
Semua bercampur aduk malam ini, tak ada satupun yang sesuai dengan ke inginan Jimin, apa sesulit itu untuk bahagia
"Jika Tuhan benar ada, kenapa dia tak pernah menjawab doa ku, padahal sudah ku lakukan semua sesuai perintah dia"
Jimin tahu dia tak seharusnya berkata seperti itu namun dia sudah tidak tahan lagi
"Bodoh nya aku berpikir Jungkook akan menikahi ku dan hidup bersama dengan bayi yang ada di dalam perut ku, ternyata dia sama saja, dia bahkan lebih menyakitkan daripada ayah anak ini"
Sebegitu menjijikan nya kah hidup Jimin hingga tak ada satupun orang yang benar benar tulus mengulur kan tangan untuk nya atau sekedar merangkul bahu nya
Kenapa dunia hanya memihak pada si cantik, pada yang berduit, pada yang bertahta, ini dunia bukan nya di ciptakan untuk cinta tapi kenapa cinta harus di barengi dengan materi
Hari hari Jimin kembali gelap, titik cahaya yang Jimin rasa itu akan menolong nya ternyata tidak bertahan begitu lama
Hahhhhh memang kebahagiaan bukan berasal dari uang tapi tanpa uang Jimin stress
Kenapa begitu?
Jimin tidak bekerja, dia hanya mengandalkan uang pensiun kakek nya, padahal biaya rumah sakit dan bersalin sudah 2 kali uang itu, lalu kalau Jimin pakai, untuk membeli perlengkapan bayi bagaimana
Otak Jimin terus berputar tanpa arah yang jelas hingga pria mungil bermata sipit itu tertidur dengan posisi duduk
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Terdengar suara ketukan halus dari pintu kamar Jimin, Jimin membuka mata nya perlahan, lalu mengusap halus wajah nya
Siapa pagi pagi sudah membuat keributan dirumah nya, apakah Jungkook datang lagi, argghhhh sepertinya Jimin harus mengganti password rumah nya
Jimin membuka pintu lalu mata nya tertuju pada Yoongi yang memegang nampan berisi sup dan segelas susu
"Aku membuat kan makanan hangat untuk mu, makanlah, agar energi mu cepat pulih" Ucap Yoongi
"Bagaimana bisa kau ada disini, bukan nya kau pergi"
"Pergi? Aku harus pergi kemana? Ini makanlah dulu" Yoongi menyerah nampan pada Jimin
Jimin menerima makanan itu dengan setengah hati, pasal nya Jimin saat ini sangat tidak nafsu untuk makan
"Kalau sudah selesai, letakan saja di depan pintu, nanti aku ambil" Lalu Yoongi berlalu begitu saja
"Kau mau kemana Hyung? "
"Kemana lagi, aku dan Jungkook harus bekerja, ada bayi yang harus kami besarkan dengan uang kami"
Lalu setelah nya Yoongi berjalan pergi, Jimin masih belum merespon ucapan Yoongi, dirinya masih setengah sadar namun beberapa kenerja otak nya bisa menangkap maksud Yoongi
"Sekarang aku harus berterimakasih atau aku harus tetap mengusir mereka dari rumah ku"
Hanya itu yang bisa terekam di otak Jimin
.
.
.
.
.Segitu dulu, aku mau tidur gesss
Aku lelah hari ini

KAMU SEDANG MEMBACA
PREGNANT || KM || END
RomanceMenjadi korban pelecehan seksual tidak akan pernah mudah, cerita yang di alami pasti tidak akan kunjung berhenti, bahkan orang terdekat pun tidak akan mengerti rasa sakit yang dirasakan oleh korban, sekuat apapun mencoba korban pasti akan mengalami...