47. Gedung Tua

1 2 0
                                    

HAPPY READING______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING
______________________________________

Part 47: GEDUNG TUA

Berprasangka baik lah dengan apapun yang terjadi dan selalu percaya apapun yang terjadi adalah skenario Tuhan yang terbaik.
______________________________________

"Al, apa belum bisa kelacak?" tanya Kristan menghampiri Algio, entah sudah keberapa pertanyaan itu terus berulang.

"Belum, Yo," jawaban Algio pun tetap sama. Singkat, padat dan tidak memuaskan Kristan. Laki-laki bersifat dingin itu masih terfokus dengan laptop didepannya sedangkan Regan berada disampingnya sembari memberikan masukan yang mungkin membantu.

Kristan menjambak rambutnya kembali sembari menunduk. Tak lama punggungnya bergetar. Sungguh dia lelah dengan drama kehidupan yang tak bersudahan ini. Kenapa tidak dirinya saja? Kenapa harus adiknya yang hilang?.

Dirga yang notabene nya peka langsung menepuk punggung Kristan yang berada disamping kanannya. "Udah, Yo. Tenang."

Kristan menghempaskan kasar tangan Dirga yang berada di punggung nya. Sorot matanya menajam saat melihat salah satu anggota inti Alaskar itu.

"Lo bilang apa? Tenang? TENANG DISAAT ADIK GUE HILANG?!" emosi Kristan memuncak namun Dirga tetap tenang mengamati gerakan Kristan.

"Lo mana tau rasanya, Ga. GUE TRAUMA DENGAN KEHILANGAN. Gue gak mau adik kecil gue, ratu gue, wanita yang sangat gue jaga hilang apalagi sampai terluka. Kalau sampai itu terjadi gue gak bakal maafin diri gue seumur hidup. Gue rela kehilangan nyawa demi adik gue. GUE SAYANG DIA. DIA RATU GUE, GA." Kristan mengeluarkan semua unek-uneknya, air mata keluar dari pelupuk matanya.

Semuanya terdiam. Saat Kristan terluka parah saja dirinya tidak pernah menangis namun saat dirinya kehilangan Calista air matanya luruh seketika. Laki-laki itu tidak peduli ada siapa yang melihatnya menangis sekarang, keinginannya hanya satu. Adiknya kembali dan memeluknya. Hening menyelimuti mereka semua. Hari sudah menunjukkan tanda-tanda akan memasuki malam namun mereka masih belum menemukan Calista. Selain mengandalkan pelacakan melalui handphone Renata mereka juga berusaha dengan mengitari daerah Jakarta sejak tadi pagi namun nihil. Mereka tak menemukan apa-apa. Bahkan inti Levator hingga sekarang masih mengitari daerah Jakarta.

Bahkan mereka sampai menghakimi orang yang tak bersalah.

Flashback on

Kristan, Reza beserta semua inti Alaskar dan Levator kecuali Algio dan Regan pergi mengelilingi Jakarta pusat untuk mencari Calista namun nihil mereka tak menemukan gadis cantik itu. Sampai akhirnya sepintas nama seseorang teringat dalam otak Reza.

"Bang Kristan," panggil Reza. Mereka kini tengah beristirahat di pinggir jalan sembari meminum minuman yang telah dibeli oleh Dirga.

Kristan menoleh, alis laki-laki itu terangkat sebelah. "Apa?"

LAMP OF MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang