chapter lima puluh satu

4K 438 148
                                    


hayooo, begadang ya??

btw alur ngebut.

***

jennie memasuki salah satu kantor polisi yang ada di kotanya. setelah mendapat kabar tentang anaknya yang masuk rumah sakit, jennie lansung mencari dimana keberadaan orang yang membuat anaknya jatuh sakit.

jennie celingak celinguk untuk mencari yoona alias wanita ular yang sudah berbuat keji pada anak kesayangannya. tak lama kemudian jennie dapat melihat yoona yang tengah duduk didepan meja polisi.

"HEH! WANITA BRENGSEK!!" teriak jennie sambil menghampiri yoona. jennie ga peduli banyak polisi ataupun orang orang yang ngeliatin dia, yang penting sekarang jennie pengen ngehajar yoona.

SRETT!!

rambut yoona dijambak oleh jennie. yoona berteriak kesakitan, tapi wanita itu tak bisa melawan karna kedua tangannya sedang diborgol.

"BERANI BERANI-NYA KAMU JAHATIN ANAK SAYA! PUNYA BERAPA NYAWA KAMU HAH?!"

PLAK! PLAK! PLAK! PLAK!

jennie menampar pipi yoona berkali kali, bisa dipastikan sudut bibir wanita itu akan berdarah.

"DASAR WANITA ULAR!"

brugh!!

jennie menghempaskan kepala yoona keatas meja polisi, bahkan kaca yang melapisi meja tersebut sampai pecah saking kuatnya benturan antara kepala yoona dan meja tersebut.

"akhhh!!!!" teriak yoona kesakitan.

"harap tenang buk.."

"buk.. tenang buk.. tarik nafas.. buang.."

dua polisi wanita mencoba untuk menenangkan jennie, tapi jennie malah mendorong kedua polisi itu dengan kasar hingga keduanya tersungkur.

"WANITA SAMPAH! BAHKAN SAMPAH AJA LEBIH CANTIK DIBANDINGKAN SIFAT KAMU ITU!" bentak jennie.

BUGH!

Jennie meninju rahang yoona kuat kuat sehingga yoona ikut tersungkur keatas lantai.

dua polisi lelaki akhirnya turun tangan, polisi tersebut menarik jennie agar mundur.

"harap tenang buk! ini kantor polisi, bukan kebun binatang!" kata salah satu polisi itu.

jennie merotasikan bola matanya malas.

"pokoknya saya mau wanita itu dihukum mati! kalau hukuman dia ringan, saya akan membeli seluruh kantor polisi di negara ini agar anak saya mendapat keadilan!" tekan jennie tak main main dengan ucapannya.

***

hyunsuk terbangun dari pingsannya, hal pertama yang hyunsuk lihat saat bangun adalah jihoon yang tengah tiduran di samping kasurnya. jihoon tidur dengan keadaan duduk, jangan lupakan tangan jihoon menggenggam tangan hyunsuk erat erat karna takut kehilangan.

melihat kebaikan jihoon yang masih mau menjaganya ngebuat hyunsuk merasa rendah. ia telah diperkosa, tubuhnya telah dipakai oleh orang lain, sekujur tubuhnya sudah dipenuhi dengan bercak bercak kissmark. bahkan iya dilecehkan didepan jihoon.

hyunsuk benar benar merasa tak pantas lagi untuk siapapun. ia telah terlanjur kotor.

jihoon yang sadar ada pergerakan dari hyunsuk lansung terbangun, ia tersenyum lebar ketika melihat kekasihnya telah sadar. lansung aja jihoon mengambil segelas air putih yang ada diatas meja lalu menuntun hyunsuk untuk meminum air itu.

melihat mata jihoon yang bengkak, hyunsuk dapat menebak dua hal. yang pertama jihoon kurang tidur, dan yang kedua Jihoon menangis.

"kenapa kamu masih disini? kenapa engga pulang?" tanya hyunsuk setelah usai meminum beberapa teguk air putih.

"loh?? kenapa nanya kayak gitu?? jelas aku pengen jagain kamu." balas jihoon.

"anak aku.. apa dia masih ada didalam sini?" tanya hyunsuk lirih sambil menunjuk perutnya sendiri.

pertanyaan hyunsuk ngebuat rasa nyeri menjalar di dada jihoon,
"maaf sayang.. tadi dokter ngasih aku dua pilihan. kalau aku mau pertahanin anak kita, itu bakal berakibat fatal buat kamu. dan kalau aku milih buat selamatin nyawa kamu, sangat besar harapan kamu sadar lebih cepat,"

"aku gak mau kamu kenapa napa.. jadi aku pilih opsi kedua, maaf karna ga bisa pertahanin anak kita ndut.."

hyunsuk ga bisa menahan air matanya, bahu cowo manis itu bergetar.

"kita putus aja." pinta hyunsuk. hyunsuk tidak marah kepada jihoon, ia marah pada dirinya sendiri karna lahir menjadi orang yang terlalu lemah.

lagian hyunsuk sudah merasa kotor, fakta itu ngebuat dia semakin merasa bersalah sama jihoon.

jihoon menggeleng heboh, ia menyentuh kedua bahu hyunsuk.
"ngomong apa sih?? didalam hubungan kita, kamu ga boleh asal asalan minta putus kayak gitu!" tegur jihoon.

hyunsuk menatap jihoon dengan pupil yang bergetar.
"aku gak asal asalan hoon, aku beneran mau putus." pintanya lagi, kali ini penuh penekanan.

"kamu marah?? kamu boleh pukul aku ndut, pukul! pukul aku sampai kamu puas!. aku emang cowo tolol, aku engga becus jagain kamu! tapi jangan minta putus kayak gini suk. please, kita bahkan udah janji ga akan ninggalin satu sama lain. kenapa sekarang kamu kayak gini?" ujar jihoon sedih.

"kamu ga salah hoon! stop nyalahin dirimu sendiri dan pergi dari sini! kamu ga lihat? aku kotor! aku udah dipakai sama tiga laki laki lain. kamu jijik kan? jangan bersikap baik sama aku hoon! hiks.. let's break up, i'm so sorry"

jihoon benar benar menolak dengan keras permintaan dari hyunsuk, ia memeluk tubuh hyunsuk lalu menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher jenjang itu.

"aku pastiin ga akan ada orang lain yang bisa nyentuh kamu lagi, jangan putusin aku.. aku ga bisa tanpa kamu, denger kata putus dari kamu aja rasanya aku mau mati ndut.." bisik jihoon.

"aku mau putus hoon!! jangan keras kepala!!" bentak hyunsuk.

tiba tiba jihoon menatap wajah hyunsuk dengan intens dan tajam.

"mau putus kan? oke." setelah mengatakan itu, jihoon mengambil handponenya lalu mengotak atik ponsel tersebut. setelah menemukan nomor seseorang yang ia cari, jihoon menempelkan handponenya ketelinga.

jihoon nelfon siapa? batin hyunsuk

"pa, aku sama hyunsuk putus."

hyunsuk melotot kaget ketika tau ternyata jihoon mengadu pada suho.

"loh? kok bisa hoon? ada masalah?" tanya suho diseberang sana.

"hyunsuk bilang mau lansung nikah sama aku pa, kami udah lakuin hal diluar batas. kami udah ngelakuin ciuman, bahkan kami juga udah pernah sex. hyunsuk mau aku tanggung jawab"

hyunsuk berusaha meraih ponsel jihoon, tapi cepat cepat jihoon menghindar.

"astaga. dasar anak nakal!. ajak hyunsuk kerumah. kita bicarain resepsi pernikahan kalian. jangan lewat telfon gini."

kenapa suho biasa aja? ya karna ngelakuin sex diluar nikah tuh dianggap biasa aja di negara mereka, bahkan banyak anak yang lahir tanpa ayah disini.

jihoon tersenyum penuh kemenangan kearah hyunsuk.
"kalau sekarang engga bisa. hyunsuk lagi sakit. besok kalau hyunsuk udah sembuh aku bawa dia kerumah, makasih ya pa."

"iya."

tut.

panggilan terputus.

"gimana? kita udah putus kan? tapi tenang aja, sebentar lagi kita nikah. bukan pacaran lagi, kita bakal naik ke jenjang yang lebih serius."

hyunsuk melengkungkan bibirnya kebawah.
"aku benci kamu!"

jihoon mengecup bibir hyunsuk sekilas
"aku juga sayang kamu, ndut."

***
kalian pikir aku tega karamin hoonsuk? ya jelas tdk🙂

🔞nya kalau hyunsuk udah sehat aja🙏🙏

TBC

childhood ; hoonsuk [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang