Episode 14

1.7K 262 10
                                    

—🍺—

Shanks terlihat mengangguk-ngangguk dengan senyum pelan setelah mendengar penjelasan perona tentang kenapa [Name] bisa menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shanks terlihat mengangguk-ngangguk dengan senyum pelan setelah mendengar penjelasan perona tentang kenapa [Name] bisa menangis. Tangannya bergerak mengelus pelan rambut gadis tersebut sambil menepuk-nepuknya.

"Sudahlah jangan terlalu dipikirkan ya [Name]-chan..."

Gadis itu tidak menjawab apapun dan hanya menunduk dalam diam, tangannya sejak tadi masih setia memegang tiga pedang milik si lumut yang tenggelam. Menurutnya.

"Jadi nona hantu, kau benar-benar diterbangkan shicibukai kuma kesini?"

"Haik! Ahh ya karena shicibukai itu aku harus terpisah dengan moria-sama arghhhh!!!" Perona memekik kesal setelah menjawab pertanyaan Benn. Gadis hantu itu masih dalam posisi terbang memperhatikan [Name], serta dua bajak laut besar di hadapannya.

Benn mengangguk singkat, kemudian beralih menatap shanks dan [Name]. Tangannya bergerak mengambil minum dan memberikannya pada gadis itu untuk di minum.

"apa itu termasuk pemilik pedang itu juga di lempar oleh kuma kesini? [Name]-chan..."

"Terima kasih paman Benn." [Name] menerima minuman dari tangan benn dengan pelan sebelum menjawab pertanyaan pria tersebut. Kepalanya masih dielus pelan oleh shanks di sebelahnya.

"Umm lumu—maksudku roronoa zoro, dia juga diterbangkan kesini dua minggu yang lalu...kurasa"

"Roronoa zoro? bukankah itu krunya luffy? Benar bukan Benn?" Shanks menolehkan pandangannya dengan terkejut kearah Benn untuk memastikan perkataan [Name].

Bukankah dunia terlihat sangat sempit jika begini. Tapi jika dipikirkan kembali, itu artinya orang yang tenggelam adalah kru-nya luffy! Apa dirinya harus ikut campur, tidak-tidak. Sebaiknya dia diam saja sambil menunggu penjelasan [Name] lainnya.

"Berarti dugaanku benar, kau khawatir dia tenggelam? kenapa?"

Pertanyaan Benn selanjutnya berhasil membuat [Name] terdiam. Benar juga, kenapa dia sangat khawatir. Pria itu sendiri yang bilang ingin makan ikan, jadi seharusnya tidak masalah bukan. Kenapa dia menangis? Apa yang sebenarnya dia khawatirkan?

"Itu...tentang umm...laut tidak boleh..."

[Name] tidak melanjutkan ucapannya, tangannya semakin kuat memegang pedang milik zoro dengan menundukkan wajah tidak menatap shanks, Benn maupun perona. Gadis itu terlihat tidak yakin sendiri dengan perkataannya.

"[Name]-chan, kau putri yang sangat baik. Aku tahu itu..." Shanks tersenyum pelan, memegang tangan [Name] dengan erat dan mengelusnya lembut.

"Tidak perlu khawatir, pria roronoa itu pasti akan kembali sebentar lagi. Kau percaya pada ucapan pamanmu ini kan?"

[Name] menghela nafasnya kasar kemudian mengangkat wajahnya menatap shanks dengan tersenyum pelan. Dirinya mengangguk singkat sambil sedikit bernafas lega. Perona bahkan menautkan keningnya bingung, tapi dia tetap tersenyum melihat satu-satunya teman perempuanya disini tersenyum.

One Piece | Roronoa Zoro x Reader | ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang