27||mbak bella meninggal

105 7 0
                                    

.
.
.
.
.

5bln beralalu, mereka sudah menikah 4 bulan yang lalu, dan kiaa skrng sibuk bolak balik keluar kota ngurus cabang perusahaan nya, dan farel jugaa mayan sibuk ngurus rabyel karna ibu nya rabyel masih di rs, ia juga kesusahan sama anak yang ada di dlm perutnya, skrng usia kandunganya 7 bln dan sdh kyk busung lapar, mereka juga dah tau jenis kelaminnya laki-laki, tapi farel membeli baju dan brng bayi brwarna peminim semua sblum tau jenis kelamin anaknya.

"Rabyel! Jangn bikin bubu pusing sayang."frustasi farel, iaa mengacak pinggang sembari melihat dapur berantakn gara-gara rabyel

"Bu, yeyel cumn mau bikinin telor buat bubu"jawab rabyel tanpa merasa bersalah

"Tapii kan yel, bubu cumn ninggal mandi loh pdhl, sekrng bantu bubu bersihin ini semua" ucap farel, ia berjln mengambil sapu dan pel terlebih dahulu, rabyel iyaa berfikir sejenak lalu menata rapi setiap inci dapur, bukn sjenak lagi ia membersihkannya melainkan lama, farel yang berkeliling mencari sapu dan pel dan tak dapat"

Ting tong *

"Siapa?"

"Hai farel."

"F-feliss? Mau apa kamu?!"

"Gak macem-macem kok manis, gw cmn mau liat lu sama anak lu."felis natap perut yang di tutup baju oversize yng di pake farel

"Feliss."

"Gw ijin numpang wc ya"felis nyelonong masuk tanpa mendengarkan pendapat tuan rumah

"Asu!" Seakan tau sang bubu berkata kasar si bayi menendang perut farel

"Eh, dedek bayik maaf kan bubu ya keceplosan tadi"cengir farel

"Sayang!" Kiaa berlari lalu memeluk tubuh farel

"Kak? Kok pulang awal katanya minggu depan"farel membalas pelukanya

"Udah selesai semuanya, masa kamu mau aku di sana tros? Gak kangenn apa udah 1bulan aku di sana"ucap kiaa

"Gak kangen wlee, kann malem tadi dah vc, setiap hari pun juga vc" farel ngelapas pelukannya

"Dih dih, makinn embull aja nihh ututu" kiaa mencubit pipi bulat farel

"Aw ih sakittt kak!"farel berusaha menghindar tapi di tahan oleh kiaa

"Uh lucuu nyaa, pen cipok deh" kiaa memonyongkan bibirnya, mendekat ke arah bibir mungil farel

"Ekhem"

"Babi eh babi!"latah kiaa, ia kaget saat melihat felis berada di belakang nya

"Ngapain kamu bolehin si asu ini masuk sayang?"gerutu kiaa

"Tadi dia main nyelonong aja kak,"

"Ishh, lu sih ganggu orang mesra mesraan aja asu, pergi sono!"

"Gw kebelet pipis babi, maaf ganggu gw pulang" felis pergi meninggalkan apartment mereka. 'Awas aja lu bangsat, lu bahagia? Gw menderita seharusnya lu yang menderita' batin felis

"Yuk lanjut" kiaa nangkup pipi farel pake sebelah tanganya, tangan satunya menahan pinggang ramping farel

"Bubu!" Rabyel datang

"Kuatt kan diriku ya tuhan!" Kiaa mengacak rambutnya frustasi, lalu terseyum tertekan ke arah sang kekasih

"Apa sayang?"

"Bubu lama banget si, eh ada yayah!"rabyel berlari ke arah kiaa lalu memeluknya

"Yel, udah berat banget nih" kiaa menggendong tubuh rabyel

"Apasih baru sebulan yayah gk gendong aku loh"

Tenonet tenonet* suara hp kiaa

"Bentar yayah angkat tlpon dulu" kiaa menurunkan rabyel dari gendonganya lalu nengangkat tlpon

"Halo?"

"_________"

"Hah?! Rest in peace bella."

"________"

"Keluarga yang lain gak ada?"

"____"

"Trus suaminya juga? Duh kesian banget, yaudah urus semuanya gw yang bayar ya pak, iya nanti gw kesana sama rabyel juga"

Tutt

"Kenapa kak?" Farel menghampiri kiaa

"Mbak bella, meninggal sayang"

"Gak bener kan?!"

"Duhh jangan panik sayang, i-iyaa bener kok"

"Huaaa mbak bella, kesian rabyel hiks"tangis farel

"Jangan nangis atuhh, kitaa ke pemakamn nya nanti siang kamu bisa kan? takutnya kecapean"

"Bisa lah gakk kok!"

"yaudah akuu mau mandi dulu kamu main aja dulu sama rabyel, aku udh mesenin makanan"ucap kiaa, ia mengusap surai legam farel lalu berjalan ke arah kamar

"Bubu? Kok nangis, kan bubu bilang nangis itu cengeng! Berarti bubu cengeng ya"

"Ehh nggak!"

"Bubu kita main boneka yok"

"Ayokk"






"Sayang, kiss~"

"No, orang kita mau ke pemakaman mbak bella kan?"

"Bentar doang kok sayang"

Muach

"Dah kan?, ayok."

"Lagiii~"

"Gk!"

"Bubu,yayah! Jadi kan kita ketemu mamah"

"Em jadi, ayok kita duluan ke mobil"

"Eh tunggu sayang akuu belumm ngancing kemejanya!"

"Bomat"

Sesampainya di pemakaman*

"Loh kok ke sini? Mamah disini ya bu?"tanyaa rabyel

"I-iyaa sayang, yaudah yok turun"

"Maaf mbak bella, padahl dia terlalu kecil buat tau kamu nggak ada lagi..."

"Ituu mamah?"

"Iyaa"

"Kok di kubur? Mamah meninggal?"tanya rabyel matanya berkaca-kaca saat melihat foto sang ibu berada di depan nisan nama ibunya, siapa sangka bocah 5 taun yang belum di sekolahkan sudah paham arti dari kematian?
Kiaa dan farel terdiam

"Mamah, yel mau ikut mamah! Hikss jangan tinggalin yel!"rabyel terduduk lalu memeluk foto mamahnya

"Yel, bubu dan yayah bakal jaga kamu sampe besar, dan bakal jadi orangtua kamu selamanya?"ucap kiaa

"Bubu hiks"rabyel memeluk farel

"Udahh ikhlasin ya sayang? Nanti mamah nya gak tenang di atas, bubu janji bakal sayangg selalu sama yeyel"

"Janji?"

"Iyaa janji"

"Pak budi, makasih sudah menjaga mbak bella selama ini dan juga rabyel, ini saya ada uang buat keluarga pak budi terima ya pak?"

"Makasih banyakk tuan, ini terlalu banyak, jika anda butuh sesuatu saya siap membantu"

"Tetap jadi supir rabyel ya pak,"

"Siapp"

"Pulang kak"farel berjalan bersama rabyel ke mobil terlebih dahulu

"Yaudh saya bakal tlpn pak budi klo butuh sesuatu makasih pak" ucap kiaa

"Gak nunggu mulu kamu sayang" kiaa memutat kunci nya lalu menancap gas

"Serah aku dong, aku mau makan ayam geprek"

"Okeeh, kalo yel?"

"Samaain aja yah"

"Ok"

Tbc

Duh mulai ngebosenin ya? Maaf

Vote and komenn makasihh

You Are The Best [GXB] S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang