11【H. Sooha】

230 63 8
                                    

_____✧༺ HAPPY READING ༻✧_____

⚠ (Past)

Matahari memang belum terbit tetapi seorang gadis kecil berlari dengan kekuatan yang ia punya. Nafas yang tersenggal-senggal dengan jantung kecilnya yang berdetak begitu kencang.

Dia berlari sambil sesekali menatap ke belakang, dimana ada hewan buas yang mengejarnya.

Anak itu berhasil mengelabui hewan buas dengan berlari di sekitar bebatuan yang besar. Dia juga bersembunyi di antara tiga batu yang seakan saling menempel untuk bersembunyi.

Di tempat persembunyian, darah segar mengalir dari betisnya. Saat berlarian tadi mungkin tanpa sengaja betisnya tergores sesuatu. Dia ketakutan melihat darah yang keluar cukup banyak, apalagi untuk gadis berusia 7 tahun.

Air matanya mulai berhenti saat melihat matahari memunculkan diri. Rupanya hutan itu sudah lebih aman dari pada tadi pagi.

Kedua manik coklatnya menatap sekitar, yang ia lihat hanya ada pepohonan besar yang terlihat sama dengan akar yang mencuat dari dalam tanah dan beberapa yang menggantung menambah kesan seram.

"Oppa, tolong... Hee-i takut. Ayah jahat aku benci ayah"

"Tuhan aku hanya terlahir ke dunia, dimana salahku? Kenapa aku selalu diperlakukan tidak adil oleh ayah?"

"Hanya karena terlahir perempuan, aku selalu dipandang lemah. Tuhan lihat, aku punya banyak luka di tubuhku. Yang ini karena ditampar, yang ini karena digores dengan gunting. Lalu yang ini... Aku tidak tahu tapi rasanya sangat perih"

Jari kecilnya menunjuk satu persatu lukanya sambil mengingat apa yang telah terjadi. Sungguh malang nasib Hee-i kecil.

"Ojun oppa..."

"Ubin oppa..."

"Ogu oppa..."

"Ehun oppa..."

"Kai oppa, Hee-i takut"
  

•••
  

"Hari semakin siang tapi Hee-i belum ditemukan. Apa dia sudah makan?"

"Bagaimana kalau kita mengajak yang lain. Semakin banyak yang mencari semakin cepat Hee-i ditemukan"  Usul seorang remaja yang mungkin masih merujuk ke anak kecil. Dia Soobin, anak kecil yang dipaksa dewasa dengan keadaan. Bahkan bisa dibilang sikap Soobin lebih dewasa daripada Yeonjun.

Adik-adik Yeonbin setuju, mereka mencari Hee-i hingga sore hari. Taehyun sudah mencoba menggunakan kemampuan telinga kelelawarnya, namun hasilnya nihil. Kemampuan Taehyun kecil belum bisa digunakan dengan baik.
    

"HEE-I.... "

"HEE-I... KAU DIMANA?"

Beomgyu kecil berubah menjadi kelelawar agar lebih mudah menjangkau tempat terpencil. Dia terbang ke sungai, goa bahkan jurang, tapi tidak ada tanda-tanda keberadaan adik perempuannya.
  
   
   
    
   
   
      
    
"AAAA... Kelelawar!  Oppa! Hee-i takut"  tubuh kecilnya meringkuk di bawah pohon beringin yang cukup besar.

"Hee-i kau disini? Jangan takut ini Ogu. Ayo kita pulang"  Beomgyu kecil berubah dan segera memeluk Hee-i.

"Oppa, aku takut. Tadi pagi aku bangun tapi tidak di kamarku. Ayah, dia membuangku lagi. Ayah jahat! "

⚠(Off)
 

 
  

_____✧༺ ғʀᴀɢʀᴀɴs ༻✧_____
 

ᴄʀʏsᴛᴀʟ ғʀᴀɢʀᴀɴs || 𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang