@Di Dalam Mobil Jeongyeon.
"Ya Tuhan! Apa yang harus aku lakukan dengan 50 juta won itu?"
Nayeon tidak bisa berhenti tersenyum dan melamun dengan sejumlah besar uang yang akan didapatkannya nanti. Dia harus merencanakannya dengan matang dan tentu saja Nayeon akan memberikan sebagian untuk Tzuyu. Dongsaengnya membutuhkan uang untuk studinya.
"Ya Tuhan! Apa dosa ku di kehidupan sebelumnya? Kau mengatur ku untuk bertemu dengan orang yang salah!" Di sisi lain Jeongyeon merutuk karena telah mengajukan tawaran bodoh kepada Nayeon, sang Gold Digger. Dari waktu ke waktu Jeongyeon terus melirik ke arah Nayeon yang tampak begitu bahagia dengan dunianya sendiri. Setiap kali Nayeon balas tersenyum, Jeongyeon akan menggelengkan kepala dan berusaha untuk menyangkal bahwa dia sudah membawa penggali emas ke dalam hidupnya.
"Yak! Jangan menatapku seperti itu!" pekik Nayeon. Dia mulai kesal ketika Jeongyeon sering melontarkan tatapan menyebalkan padanya; seakan-akan Nayeon telah melakukan kesalahan besar pada gadis itu.
"Apa? Kaulah yang sangat menyebalkan!" Jeongyeon mendesis.
"Aku tidak melakukan apapun padamu." Nayeon mengernyit. Jeongyeon tahu Nayeon sedang merajuk ketika gadis itu melipat tangannya dan memalingkan muka.
"Aku tidak paham, kenapa aku harus bertemu denganmu disaat-saat seperti ini." Jeongyeon bergumam. Tidak sadar kalo Nayeon bisa mendengarnya dengan jelas.
"Ini disebut takdir!" Jawab Nayeon tanpa menoleh.
"Tidak, ini bukan takdir. Ini disebut bencana! Bencana besar bertemu dengan seorang Gold Digger sepertimu." dengus Jeongyeon.
"Yak! Kau sendiri yang nawarin uang sebanyak itu. Aku tidak pernah memintanya darimu." Nayeon tidak tahan lagi. Jeongyeon terlalu berlebihan. Nayeon tidak mengerti kenapa Jeongyeon menjadi sangat membencinya ketika Nayeon sendiri tidak menyakiti gadis itu sama sekali.
"Terserah! Yang aku tahu, kau harus membuat rencana malam ini berhasil dan setelah itu aku tidak ingin ada urusan denganmu." Jeongyeon menghela napas. Membicarakan perihal uang yang akan hilang darinya malam ini membuatnya tambah sakit kepala.
"Aku akan mengikuti semua rencanamu, tapi beri aku check dulu." seringai Nayeon. Gantian, ini giliran Nayeon mengancam Yoo Jeongyeon.
"Nope. Kau tidak akan memilikinya sampai tugasmu selesai." Jeongyeon mengutarakan ketidaksetujuannya. Nayeon sangat licik.
"Kalo gitu, aku tidak akan membantumu. Pergi dan cari gadis lain sana. Aku bertaruh, kau tidak akan menemukan gadis yang mau membantu orang sombong dan pelit sepertimu!" Nayeon memamerkan senyum sinisnya. Dia merasa lucu ketika tahu Jeongyeon tidaklah mempunyai pacar. Pertanyaannya adalah, siapa sih yang mau berkencan dengan tomboi sombong seperti Yoo Jeongyeon? Jawabannya TIDAK ADA!
"Shit!" Jeongyeon menggertakkan giginya saat mencoba mengendalikan amarah. Nayeon membuat darahnya mendidih.
"Kau sangat putus asa, iya kan?" Nayeon menyerang. Dia tidak peduli bahkan jika Jeongyeon memelototinya dengan tatapan maut sekalipun. Sangat menyenangkan membuat Yoo Jeongyeon marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweetheart Is A Gold Digger [2Yeon]
FanfictionIm Nayeon, bukanlah gadis licik atau sembrono. Dia hanya seorang gadis miskin biasa yang begitu lugu, dan naif. Mendapati harga dirinya dihina dan diinjak-injak oleh orang asing angkuh yang baru saja ia temui pada kejadian absurd membuatnya muak hid...