Prolog~

30.6K 1K 99
                                    

~~~










Jaemin bergumam kesal saat melihat jam di tangannya, jam delapan malam.
Mati Jaemin malam ini!

Saat ia hendak menaiki motornya dan pergi dari sekitar kawasan bar, suara klakson mobil yang berbunyi tiga kali menghentikan pergerakannya.

Jaemin tanpa ragu pun menoleh, melihat kaca pengemudi itu terbuka.

"Dad— daddy??" Jaemin membulatkan matanya terkejut saat melihat seseorang yang sangat ia kenal di dalam mobil itu.

"Pulang," ujar Mark dingin ke Jaemin.

Jaemin menelan ludahnya kasar, tubuhnya seketika tegang. Ia taruh helmnya di spion motor. Dengan pasrah ia berjalan ke arah mobil Mark, duduk di sampingnya. Masa bodoh dengan motornya yang ia tinggal.

Tak ada percakapan sama sekali di antara keduanya. Mark terus melajukan mobilnya ke arah apartemen Jaemin.


~~~


Bruk!

Punggung Jaemin membentur tembok cukup keras, ia meringis. Badannya ditahan oleh tubuh Mark, yang saat ini tatapan matanya dan raut wajahnya terlihat sangat menyeramkan.

Mark menangkup wajah Jaemin.

"Kesalahanmu, Na?"

Jaemin diam, tak menjawab.

Mark menyeringai. "Baiklah, biar saya jelaskan," ujarnya.

"Saya menyuruh sopir pribadi untuk menjemputmu pulang sekolah, karena saya sendiri tiba-tiba ada rapat penting. Tapi, kamu, Na Jaemin, malah kabur menuju ke bar? Betapa paniknya saya saat tidak melihatmu di apartemen."

Mark menjelaskannya dengan suara yang rendah, terus menangkup wajah Jaemin agar menatap ke arahnya.

"Sorry, Daddy..." lirih Jaemin takut.

"I accept your apologies. but you still get punished, dear..."

Mark menarik Jaemin menuju ranjang, membanting tubuh mungil itu. Membuat Jaemin lagi-lagi meringis.

Pria bermarga Lee itu lalu membuka ikat pinggang yang melilit di pinggangnya. Dengan kasar ia menarik kedua tangan Jaemin, mengikat tangan itu menggunakan ikat pinggang dengan kencang.

"Ughh... Daddy...!" rintih Jaemin saat Mark dengan sengaja meremas penis miliknya yang masih tertutupi celana dengan cukup keras.

"Get ready, baby boy..."


~~~


Mark mengecupi dahi Jaemin. Ia tersenyum melihat keadaan Jaemin yang sangat kacau, bibir bengkak, mata yang sembab, dada yang dipenuhi bercak merah, pergelangan tangan yang memerah, dan jangan lupakan cairan sperma yang banyak mengotori lubangnya. Jaemin tertidur lelap saat ini. Entahlah, tertidur atau pingsan. Mark menghukum Jaemin sampai jam dua belas malam.

Mark ingin sekali menghabiskan waktunya di sini lebih lama. Tapi mengingat janjinya dengan sang kekasih nanti jam satu dini hari, membuatnya harus terburu-buru.

Tak lupa Mark terlebih dahulu membersihkan kekacauannya. Memakaikan baju tidur untuk Jaemin dan meninggalkan obat salep di atas nakas.

Ia pun bergegas melajukan mobilnya membelah jalanan menuju tujuan berikutnya.


~~~


"Ke mana aja lo?" tanya seorang pria yang melihat Mark memasuki mansion miliknya.

"Sorry, honey..."

Mark bergegas memeluk tubuh sang kekasih dengan erat.

"Maaf aku telat, tadi ada urusan mendadak," jelas Mark.

"Ya udahlah, yang penting lo nggak lupa hari ini hari apa." Jeno mendengus.

"Hari ini? Hari ulang tahunmu dan peluncuran album terbaru kamu, kan?" Mark terkekeh.

Jeno mengangguk antusias. Baguslah kekasihnya ini tidak lupa.

"Want a gift?" tanya Mark menggendong Jeno ala koala. Ia berjalan menuju lantai dua, menuju kamar Jeno.

Jeno menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Mark, dan berkata lirih, "i want yours."


~~~













Na Jaemin

Na Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Mark Lee

Jung Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Jung Jeno

Jangan lupa vote dan komen yah adik"!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.























Jangan lupa vote dan komen yah adik"!

TRIPLE NIGHT | Jaemin harem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang