Part 77

3.3K 421 22
                                    

•Ara PoV•





Aku menatap wajah tertidur pulas Chika, matanya yang terpejam sangat bengkak saat ini dikarenakan menangis terus menerus.

Setelah memastikan Chika dan Aaron tertidur aku bangkit dan melangkah keluar, sejujurnya kepalaku saat ini terasa berat. Ada banyak hal yang berkecamuk dipikiranku.

Kanker usus?

Ini adalah penyakit yang bahkan memikirkannya saja tidak pernah terlintas di benakku. Tapi sekarang, aku menjadi salah-satu manusia di bumi ini yang menderita penyakit mematikan itu.

Ketika memikirkan penyakitku dan wajah sedih Chika serta wajah polos putraku aku merasa ingin menangis.

Aku takut...

Sangat takut...

Tetapi di depan Chika aku harus bersikap biasa saja, Chika adalah orang yang paling menderita sekarang.

Dia masih mengalami trauma karena Aaron yang diculik dan sekarang itu ditambah dengan penyakitku, seberapa menderitanya dia?

Ahh kekasihku yang malang, rasanya Tuhan terlalu suka mempermainkan kehidupan kita berdua.

"Kenapa belum tidur?" Itu adalah suara papa.

Saat ini aku sedang duduk di sofa ruang keluarga, papa yang melihatku tetap diam akhirnya ikut duduk.

"Kamu dan Chika sedang bertengkar?" Sekali lagi papa bertanya, aku menggeleng kecil.

"Lalu apa?"

Aku menghela nafas panjang, kali ini papa menatapku tajam.

Wajahnya yang dipenuhi keriput itu sedikit mendekat kepadaku, aku dapat melihat beberapa helai alisnya yang mulai memutih dan untuk rambutnya jangan di tanya lagi.

Aku jadi bertanya-tanya, apa yang akan papa rasakan jika yang meninggal lebih dulu adalah anaknya bukan dirinya?

"Hey nak, ada apa?"

"Pa aku ingin bertanya!" Aku meminta.

Papaku itu tampak berpikir kemudian mengangguk.

"Diantara mama dan Alise siapa yang kamu cintai?"

Meskipun aku tahu jawabannya, aku masih bertanya. Jika papa mencintai mama dia tidak akan menikah lagi.

"Tidak ada..."

Aku menatap dalam-dalam kearah lelaki tua di depanku, meski penasaran aku tetap diam dan menunggu kata-katanya.

"Yang satu mengkhianatiku dan satunya lagi hanya memanfaatkan statusku, menurutmu jika kamu menjadi aku siapa yang akan kamu cintai?"

Tidak ada.

Aku menggeleng lemah, kulihat papa tersenyum kecil.

"Mamamu adalah anak angkat dikeluarga Ben, kakekmu sangat menyukainya jadi dia menikahkan kita  berdua. Aku tidak menolaknya, tetapi tidak menerimanya juga"

Papa mulai bercerita, dan aku memilih menjadi pendengar.

"Kamu tidak akan tahu rasanya, harga diriku sebagai pria dilecehkan. Aku tidak menyukai mamamu, tetapi aku selalu menghormatinya. Ketika menjadi istriku dia mendapatkan apapun yang dia mau, aku akan menjaganya dari hujan dan panas. Aku sangat menghormatinya..."

Papa menghela nafas panjang.

"Tapi perasaan hormat itu hilang saat aku tahu Kenzo bukan putraku, dia berselingkuh dengan sopir di keluarga kita karena saat itu aku masih tidak ingin menyentuhnya. Setelah itu dia menjebakku dan membuatku seolah-olah menghabiskan malam dengannya"

You Are My Home (ChikaxAra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang