I. Diriku?

1 0 0
                                    

     "Halo! Perkenalkan nama saya Moon Ly, senang berkenalan dengan kalian semua! "

Ya! Nama gadis itu Moon Ly, singkat namun indah bukan?
Gadis 17 tahun ini, kini memulai kembali pembelajaran di sekolah setelah setahun pembelajaran daring karena COVID-19.

     Setelah dirasa cukup dalam sesi berkenalan, maka gadis itu pun bergegas duduk di kursi yang telah disediakan.

"Hai Moon. Kenalin gua Bintang, semoga kita bisa jadi temen akrab ya. "
Ucap seorang gadis di sebelahnya dengan mengulurkan tangan.

"Iya Bin, semoga ya. " Jawab Moon dengan seulas senyum.

.•♫•♬•♬•♫•.

'TRINGGGG!!!!'
Bel pun berbunyi, menandakan waktu pulang seluruh siswa.

"Eh Mon, lu pulang sama siapa? " Tanya bintang.

"Sendiri sih, kenapa? "

"Gak papa si, mau pulang bareng gak? Mumpung kosong nih jok belakang gua. " Tawar Bintang sebari menunjuk jok belakang yang kosong.

"Maaf Bin, gak usah deh. Sayang banget langitnya lagi cerah. Gua mau jalan kaki aja sebari cekrek dikit dikit. " Jawab Moon ly.

"Lu suka langit ya? Yaudah deh, gua duluan ya? Laper banget nih. " Ucap Bintang dengan perlahan melajukan motornya.

.•♫•♬•.•♬•♫•.

Malam~

[23:01]

    Moon Ly masih sibuk dengan edit mengedit hasil jepretannya sepulang sekolah tadi.
Ketika hendak mencari foto yang lainnya di file gambar, tak sengaja dia menemukan screenshot an dia bersama lelaki yang dia kagumi dulu.

[Flash back on. ]

1 tahun lalu...

"Yeay, abang ultah! Aku editin foto abang jadi husbu abang ya! " Ucap gadis itu kepada seorang lelaki bertubuh tinggi dengan kulit kuning langsat.

"Iya iya kidz, nanti hasilnya kirim ke whatsapp yaa! "

"Aye aye captain! " Jawab gadis itu dengan riang.

[Tepat pada bulan Juni, lelaki itu ulang tahun yang ke 19 tahun. Ya! Dia berbeda 2 tahun lebih tua dari Moon Ly.
Moon Ly, menyukainya karena cara dia memperlakukan ibunya dan menjaga dirinya. ]

"Bang Angkasa, udah Moon kirim ya! " Ucap gadis itu dengan riang.

[Yap! Nama lelaki itu, Angkasa Junandra. Lelaki yang berhasil membuat gadis murung karena keluarganya, menjadi ceria seperti lupa akan lukanya. ]
-tapi, akan kah kebahagiaan itu bertahan lama? ~

"Wah cakep juga, cuma belok dikit poninya. " Setelah itu keduanya tertawa terbahak bahak.

"Wah abang langsung post di story. " Ucap Moon ly sebari mengetuk layar ponselnya.

"Apaan si bang, kok captionnya 'di bikinin bocil. ' gak liat apa Moon setinggi apa ini. " Gerutunya.

"Tetep aja kamu bocil, lebih pendek dari abang. " Ucap lelaki itu sambil menyentil jidatnya Moon.

[Flash back off. ]

     Moon mendapatkan screenshot an story Angkasa yang menampilkan editan hasil dirinya.
Tidak butuh waktu lama, fikirannya kembali melayang ke masa lalu, dimana dia akrab dengan sosok yang dia anggap semestanya.
Yang membuatnya tersenyum sampai merasakan kehangatan yang pernah hilang dalam hidupnya.

Tetapi, mengapa menjadi 'masa lalu'?

Moon mulai dejavu dengan kejadian memalukan, yang membuat dirinya asing dengan semestanya sendiri.
Yang membuatnya canggung dan jauh dengan Angkasa.

"Gak! Gua harus lupain Angkasa. Dia saja baik baik dengan tanpa adanya gua. Begitu pun dengan gua, gua harus bisa move on dari dia! " Gerutu Moon dalam hati.

[Flash back on]
     Selang beberapa bulan dari ulang tahun Angkasa, Moon berinisiatif ingin memberinya kejutan.
Dan dia terfikir dengan perasaan sederhana yang sudah ia tanam begitu lama di dalam hatinya.

Juni-Agustus berlalu...
Tepat bulan September, Moon berinisiatif Ingin melakukan 'Confess' kepada Angkasa. Namun na'as jawaban Angkasa tidak sesuai dengan ekspektasi nya, dan tidak mencerminkan sikap Angkasa terhadap Moon.

"Halo bang! Aku ada kejutan nih! Coba buka chat di instagram yang udah aku ubah temannya. " Ucap Moon panjang lebar.

"Eh, Moon? Bocil kematian? Ngajak gelut? " Ucap Angkasa setelah melihat pesan yang Terpangpang di layar hapenya.

"Serius bang, udah lama aku pendem ini. Aku gak mau pacaran cuma aku mau mastiin apakan abang juga suka Moon atau enggak? " Jelas Moon.

"Maaf banget ya Moon, abang nganggep kamu itu udah seperti adik abang sendiri. Gak lebih kok, makanya abang bersikap hangat karena abang nganggap kamu adik. " Jelas Angkasa, yang membuat tubuh Moon mendadak kaku dan membuatnya berlinang air mata.

"Apa? Adik bang? " Tanya Moon meyakinkan.

"Iya gak lebih, udah jangan mikirin cinta cintaan masih bocil juga. " Ucap Angkasa sebari mengelus puncak kepala Moon.

[Flash back off. ]

     Moon masih merasakan sesaknya pada saat itu, malunya pada saat itu.
Yang menyangka dia mencintaimu yang ternyata hanya menganggap dirimu adiknya dan tanpa ada lebih sedikit pun.

"Huh, bodoh banget gua dulu. Ngapain confess ke orang kayak gitu. Udah ah mending tidur besok sekolah. " Ucap Moon sebari merebahkan tubuhnya.

     Setelah beberapa menit mencoba tidur, tetapi tidak kunjung juga menembus ke alam mimpi.
Akhirnya Moon memutuskan untuk bermain handphone dan membaca Room chat dengan Angkasa dulu.

"Baca ah, biasanya ngantuk baca kisah usang. " Ucap Moon sebari menggulirkan layar hapenya.

     Tak butuh waktu lama, Moon pun tertidur dengan pulas, beserta dengan room chat Angkasa yang masih menyala.

.•♫•♬•.•♬•♫•.
HAPPY READING AND WAITING GUYS!

See u next time!
For new chapter.

Jangan lupa bintang (+) nya ya! 🖤🪐

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Universe. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang