3~punishment 🔞

22.9K 886 55
                                    

~~~
🔞🔞🔞🔞warning ini mah⚠️⚠️⚠️⚠️




































Sudah seminggu berlalu semenjak pertemuan Jaemin dan Jeno di supermarket yang secara tidak sengaja.

Malam minggu, Jaemin menghabiskan waktunya di bar. Ia bermain bersama teman-temannya di bar.

Jaemin terkulai lemas di salah satu sofa, sedikit mabok tapi masih sedikit sadar. Sedangkan teman-temannya masih bermain-main dengan ria.

Jaemin menyandarkan kepalanya ke bahu salah satu temannya. Matanya mengerjap lelah.

"Udah mabok aja lo," gumam temannya tersebut.

"Masalah hidup gua banyak..." balas Jaemin.

"Dapet om kaya raya gitu lo bilang masalah hidup lo banyak?!" Temannya hanya bisa menggelengkan kepalanya heran.

"Masih muda dia, jangan dibilang om-om," ketus Jaemin.

Di saat Jaemin sedang asik melamun, beradu dengan pikirannya sendiri, temannya dengan tega mengguncangkan tubuhnya agar sadar.

"Kenapa woi??!!" tanya Jaemin terlihat kesal.

"Om-om lo ada di sini, babi," ujar temannya.

"Bagus, ke bar lagi." Suara berat terdengar dari arah belakang Jaemin. Jaemin menoleh dengan panik dan mendapati Mark sedang berdiri di belakangnya.

"Dad...?!" pekik Jaemin kaget.

Tanpa mengucap sepatah kata pun Mark segera menarik Jaemin. Ia menarik lengan Jaemin dengan kasar, membawanya ke lantai dua.

Di lantai dua terdapat kamar-kamar yang kedap suara. Satu kamar sudah dipesankan oleh Mark. Tadi niatnya hanyalah beristirahat di bar ini, tapi malah menemukan Jaemin yang mabok.

Bruk

Jaemin meringis saat ia didorong dengan keras dan punggungnya mengenai ranjang.

"Bukannya kamu bilang mau di apartemen doang, ya, Na?" Mark menatap Jaemin dengan dingin.

Mati Jaemin malam ini!

Belum sempat Jaemin menjawab, Mark sudah menahan kedua tangannya dan mengikatnya dengan dasi yang tadinya melingkar di leher Mark.

"be prepared for punishment, little slut," ujar Mark. Ia dengan cepat sudah membuka celana Jaemin termasuk dalamannya.

"Aaghh..." geram Jaemin saat Mark dengan tiba-tiba memasukkan tiga jari ke dalam lubangnya.

"Kesalahanmu, Na?" tanya Mark menggerakkan jarinya dengan cepat.

"Ngaahhhh! Aahhh eunghh dad— ahh..." Jaemin mendesah tak karuan.

"Kesalahanmu, Na Jaemin," Mark semakin mempercepat gerakan tangannya, seakan-akan ingin merusak lubang itu.

Jaemin tidak membalas, ia hanya bisa mendesah.

Mark menghentikan kegiatannya, membiarkan Jaemin mengatur napasnya. Keadaannya sudah kacau sekarang, matanya sembab, salivanya ada yang mengalir ke lehernya. Mark menyeringai melihatnya.

Mark melepas ikat pinggangnya. Ia menatap Jaemin sejenak, memikirkan sesuatu. Kemudian ide gila muncul di kepalanya.

Dengan seringaiannya yang khas, Mark memasangkan Ikat pinggangnya ke penis Jaemin yang menegang.

Jaemin yang melihatnya bingung apa yang akan dilakukan oleh Mark, tapi instingnya mengatakan ini petanda buruk. Jaemin pun menggeleng rusuh.

"Please dadhh..."

Tanpa aba-aba, Mark dengan segera menarik ikat pinggang itu, membuat ikat pinggang itu mengerat di penis Jaemin.

"AHHH FUCKKHH DADDYHHH!"

Jaemin berteriak kesakitan. Ini di luar perkiraannya.

Dirasa sudah cukup erat ikat pinggang itu melingkar di penis Jaemin, Mark beralih mengambil sebuah gelas yang isinya terdapat minuman beralkohol.

Kemudian ia menyuruh Jaemin membuka mulutnya. Jaemin menurut, matanya meneteskan air.

"Telan," ujar Mark menuangkan minuman beralkohol itu ke dalam mulut Jaemin secara perlahan.

Jaemin berusaha keras menelan semua minuman itu. Sampai gelas itu kosong.

Mark pun kembali ke bagian bawah Jaemin. Ia mengarahkan ujung gelas itu ke lubang Jaemin yang berkedut.

Jleb

Mark mendorong paksa gelas itu masuk ke dalam lubang surgawi. Sang empu lagi-lagi berteriak kesakitan.

"OUHH SHIT, anghhhh hiks..."

Sambil menggerakkan gelas itu secara cepat, lagi-lagi Mark mengeratkan ikat pinggangnya.

"Ahh ahhh daddy—! Akhh please hiks arghhh..."

Mark mengecup kasar puting Jaemin. Ia meninggalkan beberapa bercak merah di dada sang sugar baby.

Masih tetap menarik erat ikat pinggang, membiarkan gelas berada di lubang Jaemin, Mark menjambak rambut Jaemin dengan kasar.

"Lets play, dear..."


~~~


Mark sudah selesai dengan kegiatannya. Ia sudah membersihkan semua kekacauan, termasuk membersihkan diri Jaemin. Mark selalu membawa pakaian lebih jika ingin ke bar. Jadi Mark memakaikan Jaemin kaosnya yang kebesaran di Jaemin dan celana pendeknya.

Jaemin pingsan.

Ya, Mark cukup kasar dalam bermain tadi, tidak heran jika si manis lelah.

Merasa iba, Mark pun menggendong tubuh Jaemin yang masih tidak sadarkan diri keluar dari kamar tersebut. Ia berniat mengantar Jaemin pulang dengan mobilnya.

Saat sudah berada di tempat parkir dan menurunkan Jaemin di samping kemudi dan memasangkan sabuk pengaman, Mark segera menuju kursi kemudi.

Tapi pergerakannya terhenti saat ada orang yang memanggil namanya.

"Mark,"

Mark menoleh ke arah sumber suara.

Jeno?!


~~~















































Makasi adik" wkwk udh vote sama komen ayo" reaksinya gimana?? Hahaha

Janlup cek tiktok gua @ keltareib sip👍🏻

TRIPLE NIGHT | Jaemin harem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang