2. mulai tertarik

4.8K 378 12
                                    

________________________
______________________
________________________
Nazira baru selesai mengganti pakaiannya, gadis itu berjalan menuju ke ruang kelas.

"Aku pasti dimarahin." batin Nazira sembari terus berlari agar tidak terlambat, sekarang pasti jam pelajaran kedua sudah dimulai.

"Assalamualaikum Gus, maaf saya telat," ucap Nazira, nafasnya terengah-engah.

Gus Farzan yang sedang mengajar pun lantas menoleh menatap Nazira yang tengah berdiri di ambang pintu.

"Kamu santri baru ya?" Tanya Gus Farzan.

"Iya Gus," jawab Nazira, ia berharap Gus Farzan akan mentolerir kesalahannya.

"Masih baru saja sudah berani keluar saat pergantian jam pelajaran, gimana nantinya? saya tidak suka orang yang tidak disiplin apalagi orang yang suka bolos,"

"Saya gak bolos Gus, saya....,"

"Sudah, saya tidak mau mendengar penjelasan kamu, berdiri di depan kelas sampai jam pelajaran saya selesai," sela Gus Farzan.

"Tapi Gus......,"

"Mau saya tambah hukumannya?"

Nazira berdecak kesal, Gus yang satu ini benar-benar menyebalkan, lelaki itu tidak mau mendengar penjelasan Nazira, akhirnya dengan kesal gadis itu keluar dari kelas dan berdiri di depan kelas sesuai dengan permintaan Gus Farzan.

"Ngeselin banget sih dia, perasaan mukanya sama kayak Gus Farhan tapi kelakuannya berbanding terbalik, dasar kulkas," oceh Nazira, gadis itu benar-benar kesal kepada Gus Farzan, Nazira memanggil Gus Farzan dengan sebutan "kulkas," karena ekspresi lelaki itu yang terlihat datar dan dingin.

"Gus Gus," panggil Nazira saat melihat Gus Farhan melintas di hadapannya.

Gus Farhan menghentikan langkahnya dan menoleh ke sumber suara.

"Loh kok gak masuk Ra?" Tanya Gus Farhan.

"Dihukum," jawab Nazira dengan wajah cemberut.

"Gara-gara Gus Farhan sih, saya jadi dihukum sama cowok kulkas itu,"

"Loh kok jadi saya? itu kan gara-gara tawon,"

"Eh tapi kamu dihukum sama siapa Ra?" Tanya Gus Farhan penasaran.

"Itu, cowok yang mukanya mirip kayak Gus Farhan, Gus tau gak, dia itu nyebelin banget, orang saya lagi ngomong malah dipotong gitu aja, kalo dia bukan Gus pasti udah saya remes mukanya,dasar cowok kulkas,"

"Stttt," desis Gus Ferhat mencoba memberi kode kepada Nazar agar menghentikan ocehannya.

"Apa sih Gus?"

"Itu, coba liat di samping kamu,"

"Apa sih....." Nazira menoleh ke samping dan alangkah terkejutnya gadis itu saat melihat seseorang yang berdiri tegap di sampingnya.

"E-eh ada Gus,"

"Dasar santri kurang ajar, beraninya kamu ngatain saya nyebelin, udah gitu bilang saya kulkas lagi," kesal Gus Farzan

Nazira hanya cengengesan,ia benar-benar malu mengatakan hal seperti itu di hadapan Gus Farzan.

"Cengengesan lagi, hukuman kamu saya tambah, hafalkan Surah Yasin setoran nanti malam,"

"Buset dah jangan gitu lah Gus,"

"Mau tak suruh hafalin surah Al-Baqarah,hm?"

"Eh gak usah Gus, itu udah cukup kok, gak usah repot-repot,"

Gus Farzan kembali kembali ke dalam kelas tanpa mengatakan apapun kepada Nazira.

"Gus Farhan bukannya belain malah diem aja." Ucap Nazira menatap Gus Farhan.

Diantara Gus Kembar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang