what if herja menikah

3.8K 228 30
                                    

holaaaa~~

aku bawain sedikit kisah dari pasangan howtt kita, kalau aku liat-liat lagi ternyata lumayan banyak yang request part tambahan mereka.

nah, karena aku lagi mood, aku persembahkan part ini untuk kalian yang udah sayang sama dua anak ku yang sedikit gila ini wkwkwk, enjoy guyssss

Ada banyak kesalahan yang dibenarkan di dunia ini. Tepatnya para manusia tidak tau diri yang dengan sombongnya mematahkan segala aturan dunia, tapi mau bagaimana lagi, tidak semua manusia memiliki akal sehat, pasti ada saja yang memilih untuk menyimpang terlalu jauh. Dua anak adam yang terlalu liar dapat menjadi contoh, contoh betapa tidak tau dirinya manusia pada penguasa bumi.

Saat ini, tubuh pemilik nama Herza telah melupakan semua aturan hidup. Dengan sombongnya ia membangun dunianya sendiri, dunia kejam tanpa aturan. Selama ini semuanya terasa sangat sempurna, apalagi setelah ia berhasil dalam ambisinya untuk menarik seseorang dalam dunia nya, Renjana Pradipta. Hingga dua pria itu bersatu membentuk kesalahan yang sialnya memabukkan.

Entah telah berapa lama Renjana berdiam diri dan berserah pasrah pada Herza, seorang pria yang telah berhasil menyeret paksa dirinya untuk terus berada pada sisi pria misterius itu. Pria yang katanya mengaku telah terobsesi padanya, mengingat itu Renjana ingin tertawa dan mungkin sedikit bangga, pikirnya sedikit seru menjadi kelemahan dari pemimpin suatu komunitas.

Di sebuah ruangan, di tempat pertama Renjana membuka mata dan menyadari jika ia selamat dari kejadian maut beberapa waktu lalu. Renjana baru saja berganti pakaian, tidak lama ini ia baru mengetahui bahwa ternyata identitasnya di luar sana telah meninggal, bahkan telah dilakukan pemakaman pada mayat yang katanya dirinya, padahal Renjana sendiri tidak mengetahui identitas mayat itu sama sekali.

Tidak perlu bertanya pun Renjana sudah tau pasti siapa yang telah melakukan hal tersebut, siapa lagi jika bukan Herza. Pria itu benar-benar sudah gila, dia membuat Renjana tidak memiliki pilihan untuk keluar dari cengkraman nya.

Renjana kini telah selesai berganti pakaian nya, niatnya sekarang ingin keluar dari kamar guna mengisi perutnya, tapi baru saja ia ingin membuka pintu langkahnya terhenti saat seorang juga baru saja ingin masuk.

"Mau kemana?" Suara familiar itu menyapa pendengaran Renjana.

Renjana sedikit mendongak untuk membalas tatapan pria di depannya.

"Bukan urusan lo, minggir gue mau jalan." Balas Renjana malas.

Herza makin menghalangi Renjana dengan membiarkan dua tangannya bertengger pada pinggang Renjana, ia balas tatapan kesal Renjana dengan satu alisnya yang terangkat.

"Gue biarin lo bebas bukan berarti lo bisa kurang ajar Renjana." Bisik Herza pada salah satu telinga, di lanjutkan membenamkan wajah pada leher Renjana.

Renjana memejamkan matanya sejenak, apa Herza bilang tadi? Bebas?! Apakah hanya diizinkan berkeliaran di dalam rumah termasuk bebas? Dirinya bahkan tidak diizinkan menginjak pintu keluar. Tapi Renjana malas berdebat dengan pria yang saat ini sedang membenamkan wajah pada lehernya.

Renjana pegang tangan yang melingkar pada pinggang nya, "ck, gue bilang minggir Herza." Tapi sepertinya kalimat yang ia ucapkan tidak dipedulikan.

"Sayang... Minggir ya, gue mau makan."

Herza langsung menghentikan kegiatannya, namun dua tangannya masih memeluk pinggang Renjana. Ia tatap pria setinggi dagunya itu dengan satu sisi bibir nya yang tertarik ke atas.

𝙃𝙍 [𝙝𝙮𝙪𝙘𝙠𝙧𝙚𝙣] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang