Part 78

3.1K 389 22
                                    

Tubuh Chika dan Ara terhuyung kekiri dan kekanan sambil berpelukan, keduanya terus berpelukan seperti itu hingga akhirnya suara tangis baby Aaron terdengar.

Ara menyeka air mata Chika sebelum air matanya sendiri, setelah selesai dia bangkit dan meraih tubuh mungil putranya.

Melihat wajah familiar yang menggendongnya tangis baby Aaron terhenti, matanya yang jernih memandangi Ara.

"Dia mungkin haus" Suara serak Chika menyadarkan Ara.

Ara akhirnya memberikan putranya ke Chika dan membiarkannya Chika menyusui baby Aaron.

Melihat Chika yang fokus menyusui putra mereka serta baby Aaron yang semangat meminum susunya sudut bibir Ara terangkat.

Anak-anak begitu cepat besar, rasanya baru kemarin Chika mengidam ingin makan leher kepiting serta nasi goreng pinggir jalan.

Dan sekarang baby Aaron telah lahir, dulu Ara selalu bertanya-tanya mengapa putra mereka lebih mirip dengannya padahal Chika yang mengandung dan melahirkannya.

Akan tetapi sekarang dia tahu jawabannya.....itu karena dia akan pergi.

Dalam keheningan, pintu kamar Ara tiba-tiba digedor kuat bersamaan dengan teriakan Ny.Alise.

"ARAAA KAMU DI DALAM!"

Ara, Chika serta baby Aaron tersentak mendengar teriakan Ny.Alise.

"Tunggu bentar" Kata Ara ke Chika, dia kemudian berjalan ke arah pintu.

Ketika pintu akhirnya terbuka, Ny.Alise bergegas meraih lengan Ara.

"Papa kamu dia pingsan" Wajah Ny.Alise tidak terlihat bagus.

"Pingsan?" Ulang Ara.

"Yah, tadi dia hanya mengeluh dada dan perutnya sakit setelah itu dia tiba-tiba pingsan"

Mendengar itu Ara bergegas ke kamar Tn.Allan.

Benar saja, sesampainya di sana sudah ada Tn.Ben yang berusaha membangunkan putranya.

"Cepat panggil ambulance!" Perintah Tn.Ben.










•••









Di rumah sakit.

Hanya ada Ny.Alise dan Ara yang menunggu, mengingat usia Tn.Ben tidak muda lagi mereka berdua lebih suka menyuruh pria paruh baya tersebut menunggu di rumah saja. Sedangkan Gracia dia masih berada di perjalanan.

Setelah menunggu beberapa saat di depan kamar UGD, pintu akhirnya terbuka dan dokter berjas putih berjalan keluar.

Ara dan Ny.Alise buru-buru bangkit dan menemuinya.

Dokter berdehem kecil. Matanya menyapu Ny.Alise dan jatuh pada Ara.

"Apakah anda anggota keluarganya?"

"Saya anaknya dok"

Dokter menggelengkan kepalanya,"Kalian ikut denganku!"

Keduanya mengikuti dokter ke ruangannya.

Setelah menutup pintu dengan hati-hati, Ara dan Ny.Alise duduk di seberang meja tepat di depan dokter.

Dokter kembali berdehem, dia kemudian membuka laci dan mengeluarkan laporan diagnosis dari dalam.

"Tn.Allan sebelumnya telah datang melakukan pemeriksaan dan ini hasilnya, dia belum sempat membacanya karena tidak menerima panggilan kedua"

Ara meraih laporan tersebut dan membacanya dengan hati-hati. Ekspresinya berangsur-angsur menjadi putih pucat dan dingin.

You Are My Home (ChikaxAra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang