51. Tersadar

3 2 0
                                    

HAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING

______________________________________

Part 51: TERSADAR

"Dua nikmat yang banyak manusia tertipu di dalam keduanya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang."

-HR. Bukhari, Tirmidzi, dan Ibnu Majah.
______________________________________

Baik Satrio dan Reza terdiam karena mereka melupakan Renata yang juga masuk rumah sakit. Terakhir Reza hanya menghubungi pembantu rumah tangga Renata untuk datang ke rumah sakit.

"Rena.." ucapan Satrio terpotong karena pintu ruang inap terbuka secara tiba-tiba.

"Cal," panggil Renata yang berada dikursi roda dengan didorong pembantu rumah tangganya.

Mereka berdua menghampiri Calista yang masih setia tidur dibrangkar. "Keadaan lo gimana? Gue panik tadi, katanya lo sempet henti jantung," tanya Renata dengan raut khawatir. Renata melihat keadaan Calista yang lebih kacau darinya, tangan dan kaki yang digips dengan sejumlah luka yang terlihat.

Calista tersenyum tipis gadis itu menjawab, "Gue gapapa tenang aja."

"Gimana keadaan elo Ren?" tanya Calista balik.

"Gue cuma lebam sama kurang asupan aja jadi udah oke sekarang," jawab Renata. "Bang Kristan apa kabar?"

Wajah Calista yang awalnya sedikit tersenyum kini menjadi datar dan menatap langit-langit ruangan. Pikirannya berkelana kemana-mana, bahkan perasaannya saat ini sudah tidak enak. "Gue gak tau. Gue harap... Dia baik-baik aja."

>>><<<

Sebentar lagi sore akan berganti menjadi malam namun Renata masih asyik berbincang dan menghibur Calista agar tidak larut dalam kesedihan begitupula Reza dan Satrio. Bahkan Reza rela menahan kantuk untuk menghibur gadis kesayangannya. Ditengah canda tawa mereka tiba-tiba telepon Satrio berdering, dirinya sedikit menjauh dari brangkar Calista untuk mengangkat telepon. Raut wajahnya yang serius tiba-tiba berubah menjadi bahagia.

Usai menutup telponnya Satrio segera melangkah menuju brangkar dengan senyum yang mengembang tipis. "Keadaan Kristan membaik dan sudah sadar. Sekarang dia sudah dipindahkan ke ruang rawat inap. Ayo kita kesana," ucap Satrio dengan raut wajah bahagia.

Reza yang mendengar itu lantas mengambil handphone nya dan segera memberikan kabar kepada anggota inti Alaskar.

Mata Calista berbinar. Dirinya bersyukur karena apa yang dia firasatkan saat ini tidak menjadi kenyataan. "Ayo kesana, Pa," ajak Calista yang tidak sabar bertemu kakak kesayangannya.

LAMP OF MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang