Rumah

1.3K 108 0
                                    

Kamu duduk di meja makan yang bundar, terlihat ada banyak sekali sajian makanan yang ada disana. Yoojin fokus kepada handphone nya, ia sama sekali tidak menatap makanan yang ada di hadapan nya.

Kamu mengambil pisau kecil dan garpu lalu memakan hidangan itu. 10 menit Yoojin masih sibuk dengan handphone nya, kamu baru memakan sebagian dari makanan mu itu.

" Hei! Sok sibuk sekali, makan. " Suruh mu kepada Yoojin.

" Ah, maaf " jawab Yoojin.

" Ada apa sih? Kenapa kau gelisah sekali? "

" Ada sedikit masalah di Mansion "

" Oh "

" Iya, aku menyuruh bawahan ku menyelesaikan nya dulu, tapi mereka sangat lemah "

" Kau juga lemah, kau sok jago "

" Bukan sok jago, aku berani. Karena aku punya teman "

" Ya ya terserah, cobalah untuk meningkatkan dirimu. "

Yoojin menatap mu sambil tersenyum meremehkan.

" Apa? Kau tidak bisa selalu bergantung pada orang lain, belajar lah bela diri, kuatkan fisik mu! "

" Iya sayang, aku masih terlalu lemah ya? "

" Yap " jawab mu.

" Baik, aku akan mencoba untuk meningkatkan kemampuan ku. Sesuai dengan ucapan istri ku "

" Naikkan juga tinggi badan mu, pendek! "

Yoojin tertawa kecil.

" Hahaha kau bahkan tetap lebih pendek dari ku. "

" Aku? Aku masih wajar, sedangkan kau laki laki tapi tinggi nya 170, hadeh " kamu menjawab tanpa memikirkan perasaan Yoojin.

" Aku tersinggung loh sayang? "

" Orang bodoh kalau dikasih tau bakal kesinggung. "

" Heum, oke, makanlah " ucap Yoojin.

Selesai makan, Yoojin kembali membuka handphone nya. Tatapan nya berubah menjadi kesal.

" Sayang ayo pergi, jangan kembali ke Mansion. " Ucap Yoojin dengan panik

" Baru kali ini kau- "

Tanpa selesai berbicara, Yoojin menarik tangan mu dan segera pergi ke mobil.

Sopir membawa kalian ke jalan dimana jalan itu bukanlah jalan ke arah Mansion.

" Kau tidak berniat apa apa kan? " Ucap mu dengan ragu.

" Tidak "

Kalian tiba di suatu tempat yang sepi, tidak ada rumah atau apapun disana. Hanya ada pepohonan besar di sekeliling dan satu gerbang hitam besar di hadapan mobil kalian.

" Hey! Apa apaan ini?! " Tanya mu dengan kesal.

" Sayang, percayalah padaku, aku suami mu " Yoojin menenangkan mu dengan mengusap kepala mu.

" Kau selalu tidak menjawab pertanyaan ku sekarang, memangnya sesulit itu? "

" Tidak sayang, maaf "

Gerbang terbuka, memperlihatkan sebuah lapangan yang luas dengan taman besar di sekeliling nya, ada banyak jenis bunga. Mobil perlahan masuk ke dalam, gerbang yang tadinya terbuka langsung tertutup dengan sendirinya.

" Ini apa, Yoojin? "

" Rumah " jawab nya.

Kamu heran, setelah melewati taman taman yang indah itu, kalian tiba di sebuah rumah yang besar, hitam, dan mewah.

Yoojin membawa mu turun dari mobil, Yoojin menggandeng tangan mu dan berjalan naik ke tangga rumah.

Yoojin membuka pintu rumah dengan pin, pintu terbuka dengan sendirinya. Memperlihatkan mewah nya ruangan yang ada di dalam dengan lampu lampu di setiap sudut nya.

" Yoojin, ini- "

" Masuk sayang, aku tidak memiliki waktu lagi. "

Yoojin menarik mu masuk, kalian melewati tangga yang besar dan panjang. Tibalah kalian di satu pintu berwarna putih, setelah dibuka, terdapat ranjang, karpet, gorden, lampu, semua nya indah dan bersih.

Yoojin menarik mu masuk kedalam dan mendudukkan mu di sofa dekat jendela.

" Sayang, tunggu aku disini, jangan kemana mana, aku hanya akan pergi sebentar " ucap Yoojin.

" Ini rumah siapa? "

" Rumah kita. "

Yoojin mengecup kening mu dan tersenyum tipis, lalu ia pergi mengambil remote, saat menekan nya, keluar wangi yang sangat sangat sangat kau sukai. Yap itu adalah wangi parfum Yoojin tadi pagi.

Yoojin meletakkan remote nya lagi lalu berkata.

" Tunggu ya sayang, aku ga akan lama "

Kamu mengangguk polos, dengan cepat Yoojin langsung keluar dari kamar, menutup pintu kamar dan berlari pergi.

Perlahan langkah kaki Yoojin mulai menghilang meninggalkan mu sendiri disana.

" Aneh " batin mu

Obsession Destroys Him - Yoojin x ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang