•Ara PoV•
Telapak kakiku terasa geli ketika bersentuhan dengan pasir pantai, Chika yang bergelayut manja di lenganku akan melompat kecil dari waktu ke waktu ketika ombak menerpa kaki kami berdua.
Di kejauhan aku dapat melihat sosok Aaron yang bermain dengan Gracia, beberapa langkah dari mereka ada Shani yang duduk sambil menopang tubuhnya. Perut Shani yang membulat karena hamil tua terlihat lucu, Chika dulu juga begitu...
Kembali aku melirik ke arah pasanganku, dari samping aku dapat melihat bibirnya yang tersenyum. Cantik...sangat cantik.
Meskipun aku sudah menghabiskan banyak tahun bersamanya, ketika melihatnya tersenyum itu selalu sukses membuatku jatuh cinta berkali-kali.
Untukku...Chika bukan hanya pasangan, bukan hanya teman sekamar, atau teman untuk membesarkan Aaron.
Dia lebih dari itu.
Dia seperti matahari dan aku adalah bumi yang tidak akan bosan mengitarinya.
"Chika..."
"Yaaa?"
Chika menatapku...
"Aku mencintaimu" Kataku tulus, mendengar itu dia tersenyum tipis.
Chika mendekat ke arahku dan mengarahkan bibirnya yang semerah cerry ke telingaku.
"Aku juga..."
Bibir lembut dan hangat Chika mengecup kecil daun telingaku dan sukses membuat wajahku memerah.
Melihat reaksiku Chika tertawa kecil sebelum berlari kecil di depanku, aku menggeleng kecil melihat itu.
Tanpa dia, setiap detik sulit untuk bertahan.
Cahaya bulan yang cerah menampilkan sosok indah Chika, aku akhirnya ikut berlari dan mengejarnya.
•••
•Chika PoV•
Cahaya hangat dari bulan yang menyinari tubuh Ara di belakangku membuat seluruh tubuhnya terlihat lembut. Kekasihku ini sangat cantik, terutama pada saat ini.
Melihat Ara yang berlari kepadaku aku terdiam, kedua tanganku akhirnya terulur dan menangkap tubuhnya untuk kupeluk.
Ketika merasakan tubuhnya yang hangat bersentuhan dengan kulitku aku merasa damai.
Cukup lama kita berdua berpelukan hingga akhirnya sebuah isakan menyadarkanku. Dengan enggan kulepaskan pelukan Ara, kedua alisku terjalin erat ketika melihat matanya yang berair.
"Kamu nangis?"
"Aku tidak menangis"
Dia berbohong!
"Mataku berair karna angin malam"
Sudut mulutku berkedut, meski begitu aku berpura-pura mengerti. Ara akhirnya mengusap air matanya sendiri.
"Aku tidak menangis, di dunia ini aku orang yang paling beruntung karena punya kamu. Kenapa harus nangis?"
Ara tersenyum lebar kemudian mengulurkan tangannya mencubit pipiku, meski keberatan aku tetap diam ketika dia melakukannya.
"Mulutmu mirip gula, sama-sama manis" Kataku geli.
Ara yang mendengar itu dengan cepat meraih tengkukku dan menyatukan bibir kita berdua, rasa manis dan panas menjalar di sekujur tubuhku. Aku yakin Ara juga merasakannya.
Malam ini indah dan angin malam berhembus dengan lembut membuat ciumanku dan Ara semakin dalam.
Bagiku, Ara adalah harta unik yang diberi Tuhan.
Mengingat kembali bagaimana aku dan dia bertemu untuk pertama kalinya, itu adalah kenangan yang lucu tetapi manis.
Dia selalu berhasil menjadi yang pertama.
Pertama menciumku...
Pertama memelukku...
Pertama mengambil mahkotaku...
Dan, sekarang dia adalah orang pertama yang sukses membuatku merasakan jatuh cinta setiap hari.
•••
Cahaya bulan membidik dua manusia yang sedang berciuman begitu lembut. Keduanya tampak seperti lukisan yang baru saja di bentuk, terlihat indah dan juga menawan.
Setelah puas menikmati bibir Chika, Ara melepas ciumannya.
"Mommy..." Aaron yang baru saja mendekat terlihat bingung ketika Ara mencium Chika tadi.
"Kenapa di sini?" Tanya Ara, matanya mencari ke setiap permukaan.
"Onty Gre dan Onty Shani kembali kekamar, katanya Onty Gre mau ngeliat adek bayi" Jawab Aaron santai.
Ara dan Chika yang mendengar itu tertawa kecil, mereka berdua menarik Aaron agar lebih dekat sebelum masing-masing mencium pipi Aaron.
Ribuan bintang bercampur di pupil mata Aaron ketika mendapatkan ciuman dari Ara dan juga Chika.
Aaron berjinjit ketika dia berusaha meraih wajah Chika dan memberinya ciuman singkat di bibir, Aaron juga melakukan hal yang sama kepada Ara.
Di bawah sinar bulan yang memabukkan tergambar tiga orang dengan ukuran tubuh yang berbeda-beda saling berpelukan menciptakan pemandangan yang cukuo romantis dah harmoni.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Home (ChikaxAra)
FanfictionSupaya nyambung dengan ceritanya baca dulu Sugar Mommy (ChikaxAra)