18+
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy readingIni sudah pukul 10 malam dan Reyna tengah terada di pelukan omnya, jangan berfikir aneh-aneh karena mereka hanya berpelukan saja di atas ranjang.
"Sudah jam segini tapi desahan tantemu itu tidak juga hilang"ucap Zayn yang merasa terganggu.
"Aku sedang memberikan hukuman karena dia selalu menggoda ku"ucap Reyna sambil menikmati suara desahan dari kamar sebelah.
"Tantemu bisa menjadi gila sex jika kamu tidak melepaskannya"ucap Zayn.
"Ini belum ada 24 jam, biarkan dia tersiksa dan tidak bisa tidur"ucap Reyna tidak peduli.
"Huff, om juga tidak bisa tidur"ucap Zayn malas.
"Aktifkan saja peredam suara di kamarku"ucap Reyna malas dan mulai memejamkan matanya.
Skip siang
Reyna membuka pintu kamarnya dan di suguhi kamar yang berantakan dengan Friska yang berada di atas kasur yang sudah benar-benar basah.
"Ahh re lep ahh"Friska masih kuat mendesah walau suaranya sudah hampir hilang.
"Hm, ku kira tante udah pingsan"ucap Reyna lalu mendekati kasurnya.
Dapat ia lihat kasur yang sudah kusut dengan cairan cinta yang sangat banyak hingga seperti seseorang telah mengompol di atas kasur.
Reyna mematikan vibrator itu lalu melepas celana dalam yang Friska kenakan, tidak butuh waktu lama celana dalam itu terlepas dengan cairan cinta yang menyembur keluar dengan derasnya.
"Okay ayo mandi"ucap Reyna lalu melepaskan ikatan di kedua tangan dan kaki Friska.
"Aku tidak kuat untuk berdiri"ucap Friska serak.
Reyna memberikan segelas air putih yang tadi ia bawa lalu membiarkan Friska meminumnya sampai habis, ia memapah tubuh Friska yang 3cm lebih tinggi darinya menuju kamar mandi.
Reyna mendudukkan Friska di atas wc duduk lalu menyiapkan air hangat di bathtub, ia memberikan aroma terapi lalu membantu Friska duduk di bathtub.
"Butuh bantuan buat mandi?"tanya Reyna dan di balas anggukan oleh tantenya itu.
Dengan telaten Reyna memandikan Friska, ia terkadang juga meremas payudara Friska hingga tantenya itu mendesah nikmat.
± 30 menit di kamar mandi, Reyna menggendong Friska dan mendudukkannya di kursi meja rias, tentu Friska sudah memakai jubah mandi.
"Om berangkat ke Jerman tadi pagi karena ada proyek baru disana"ucap Reyna yang kini tengah melepas sprei kasur, bantal, dan guling nya.
Friska hanya diam karena tenaganya benar-benar sudah habis untuk mendesah seharian.
Setelah melepas sprei, Reyna menggendong tantenya ke kamar sebelah yang merupakan kamar om dan tantenya itu, setelah meletakkan Friska di atas kasur ia mengambilkan pakaian untuk tantenya.
"Tante nggak kemana-mana kan?"tanya Reyna setelah mengambil baju tidur untuk tantenya pakai di siang bolong.
"Aku ada meeting jam 3 sore"ucap Friska yang sudah bisa bersuara.
"Ini udah jam satu, tante meeting dimana?"tanya Reyna lalu kembali memasukkan baju tidur itu ke lemari.
"Rey's Resto"ucap Friska dan di balas anggukan oleh Reyna, tentu saja itu adalah restoran miliknya.
"Butuh bantuan buat pakai baju?"tanya Reyna setelah meletakkan pakaian kerja tantenya.
"Hum"Friska memberikan kode agar Reyna membantunya berpakaian.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOLO
Teen Fiction18+ . . . SMA Garuda Jaya adalah SMA elite yang selalu berhasil mendidik murid-muridnya menjadi sukses, tetapi di sekolah itu juga pembullyan masih terjadi karena jenjang sosial disana.