Nayeon POV.
Aku tidak begitu yakin atas apa yang terjadi hari ini. Jeongyeon pulang lebih awal cuma untuk memeriksaku dan tanpa di duga, Mina datang ke rumah kami.
Aku bisa merasakan bahwa Jeongyeon dan Mina memiliki sesuatu di masalalu. Sesuatu yang serius. Berbicara tentang masalah ini, Jeongyeon tidak kembali ke kantornya atau keluar dari kamar setelah Mina pergi. Dia mengurung diri dan membuatku bingung.
Aku terlalu sakit untuk memeriksanya, selain itu aku takut suasana hatinya sedang tidak baik. Akhirnya aku memutuskan untuk beristirahat di kamar juga.
"Sialan rasa sakit haid ini; itu sangat menyiksa!"
Tanpa sadar aku tertidur berjam-jam dan baru bangun kembali ketika Jeongyeon membangunkanku untuk makan malam. Selama makan, kami juga tidak banyak bicara. Jeongyeon hanya mengunyah makanannya dengan tenang dan setiap kali aku mencuri pandang padanya, aku melihat Jeongyeon menghela nafas dalam diam.
Bahkan jika dia tampak menikmati makan malamnya, aku tahu, jauh di lubuk hatinya Jeongyeon sedang memikirkan sesuatu. Sesuatu itu memang mengganggunya.
Seperti biasa, aku mengambil peran ku untuk membersihkan meja. Ketika aku hendak mengambil piring, Jeongyeon menghentikan tangan ku dengan memegangnya lembut.
"Aku akan mencucinya untuk hari ini. Kamu bisa kembali ke kamar dan istirahat," kata Jeongyeon dan langsung mengumpulkan piring kotor. Dia sepertinya tidak terlalu mengeluh dan tahukah kalian? Itu membuat ku khawatir. Jeongyeon sangat aneh. Ini bukan Jeongyeon yang dulu kukenal.
"Apa kau yakin?" tanyaku, berjalan ke sampingnya. Dia sudah memakai celemek, bersiap-siap mencuci piring.
"Apakah aku terlihat seperti sedang bercanda?" Jeongyeon mengangkat alisnya seolah mencoba memarahiku. Ketakutan menyelimutiku. Itu bukan hal yang bagus ketika darah Jeongyeon mulai mendidih.
"Gomawo~" aku mengalihkan pandangan darinya. Suasana hati Jeongyeon memang sedang tidak baik. Apakah masih karena Mina?
"Ya, istirahat sana."
"Ne."
Aku keluar dari dapur tapi tidak langsung ke kamar. Aku mampir ke ruang tamu yang luas, menjatuhkan diri ke sofa.
Menatap ke furnitur mewah di sekitar ruangan, aku sangat beruntung bisa menikmati pemandangan ini selama beberapa bulan lagi. Aku tidak pernah berpikir diriku bisa memiliki kesempatan untuk menginjakkan kaki di tempat yang begitu bagus seperti ini. Dapat ku katakan, impian ku telah menjadi kenyataan meskipun aku sadar itu cuma sementara.
"Jeongyeon-a" aku menyebut nama itu di pikiran ku.
Heol, ada apa denganku?
Terganggu oleh pikiran itu, aku menggerakkan diriku di sekitar sofa. Aku meraih bantal empuk dan membenamkan wajahku ke dalamnya. Aku ingin berteriak sekuat tenaga, tetapi aku sendiri bahkan tidak tahu apa tujuanku melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweetheart Is A Gold Digger [2Yeon]
FanfictionIm Nayeon, bukanlah gadis licik atau sembrono. Dia hanya seorang gadis miskin biasa yang begitu lugu, dan naif. Mendapati harga dirinya dihina dan diinjak-injak oleh orang asing angkuh yang baru saja ia temui pada kejadian absurd membuatnya muak hid...