SL - 20 🤍

1.9K 230 28
                                    

HAH?? Udah 19Rb pembaca? Rill kah??
//Mmngnangisss ༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ

Terima kasih telah mencintai ku sedalam ini..
//Pingsan

 //Pingsan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



*.*.*.*




Hari demi hari terus berlalu. Setelah pernikahan Helia, semuanya berjalan baik-baik saja.

Dan kini tinggal menunggu giliran Nana.

"Coba pegang deh.."

Nana menarik tangan Ryn supaya menyentuh perutnya. Sangat terasa di telapak tangan Ryn perut Nana yang memang sudah mulai membesar.

Waktu memang bergulir dengan cepat. Sampai Nana bahkan baru sadar perutnya sudah mulai tercetak jelas ketika dia memakai pakaian yang tidak cukup longgar.

Saat ini dia sedang bersama dengan Ryn untuk periksa kandungan. Karena Mark yang harus bekerja, jadi Nana mengajak Ryn daripada harus mengatur jadwal lagi.

"Ini udah kerasa banget, Na. Berapa bulan sih?" tanya Ryn penasaran dan penuh antusias.

"Kayaknya sih udah 3 bulan, atau jalan 4 bulan kali ya---" Nana menjawab sembari mengingat.

"Gimana sih lo. Sama bayi sendiri nggak perhatian banget," ketus Ryn.

Nana menghela nafas berat. "Gue bahkan minum vitamin sama susu hamil aja harus sembunyi-sembunyi biar bunda nggak tau.." keluhnya.

Si cantik itu tersenyum paksa. Sembari mengusap-usap perutnya sendiri. "Lo harus tau perjuangan gue supaya ni bayi tetep sehat," lanjutnya lagi.

"Ya kenapa sih lo nggak jujur aja dari sekarang. Keburu makin gede, nanti Bunda shock gimana?" sahut Ryn tidak habis pikir.

"Gue udah mikirin ini mateng-mateng. Kayaknya besok gue bakalan jujur. Lagipula, Kak Mark juga udah ngajak buat serius dari lama, cuma gue masih ragu dan nggak siap," lirih Nana.

"Lo ragu dan gak siap, tapi pikirin bayi lo ini, Na. Kasihan dia dan kasihan lo juga kalo harus sembunyi-sembunyi buat kasih dia vitamin atau bahkan cuma sekedar susu doang," tutur Ryn.

Nana mengangguk. "Iya, gue tau kok.."

"Lagipula, Kak Mark pasti juga pengen ikutan jagain lo, kan? Pasti dia nggak berani bilang karena takut lo nggak nyaman," tambah Ryn lagi.

Lagi-lagi Nana mengangguk. "Iya, gue paham itu. Besok gue bakalan jujur dulu ke keluarganya Kak Mark. Biar nanti mereka yang cari jalan keluarnya pas bilang ke Ayah dan Bunda.." sahutnya kemudian.

Sweet Love - Markmin Gs ✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang