Ketua OSIS yang Disetubuhi

23.1K 254 35
                                    

Sujamal Arda Pratama adalah nama lengkapku, aku biasa dipanggil si playboy cap kakap. Aku seorang ketua OSIS di suatu sekolah bernama SMA Bina Bangsa, sekolah favorit yang isinya hanya anak konglomerat dan anak jenius.

Menjadi ketua OSIS merupakan impian bagi sebagian orang, begitu pula aku dulu ketika masih kelas 10, aku begitu tergila-gila dengan jabatan itu.

Ya dengan melewati perjuangan panjang akhirnya jabatan itu berhasil aku genggam.

Seperti sekarang. Aku disibukkan dengan tugas-tugas, menandatangani berkas-berkas yang harus meminta tandatangan pak Jarwo, kepsek di sekolahku.

Waktu terus berlalu, akhirnya semua berkas dan proposal sudah aku tandatangani. Sekarang tinggal aku minta tandatangan ke pak Jarwo.

Sebenernya aku bisa minta bantuan ke seksi humas, tapi karena aku juga ingin tambah akrab dengan Pak Jarwo, jadi lebih baik aku yang mengantarkannya.

Tokk

Tokk

Tokk

"Assalamualaikum pak"

Pintu terbuka, menampakkan sosok pria matang dengan kumis lebat yang menambah kesan jantannya.

Sosok itu mempersilahkan aku masuk ke dalam ruangannya.

Ketika aku duduk bersebelahan, kepsek malah mendudukkan aku di atas pangkuannya.

Aku hendak beranjak dari pangkuannya, namun di tahan oleh pak Jarwo. Aku sudah malu sekali, karena aku merasakan benda keras yang menusuk-nusuk belahan pantatku. Dan rasanya begitu tidak nyaman. Baru saja tadi di ruang OSIS ia digenjot oleh teman OSIS nya apa kali ini aku akan digenjot lagi?.

"Ughh'' aku melenguh saat Pak Jarwo, mengecup telingaku lalu melumatnya. Tangannya sudah bergerak melepas kancing-kancing yang melekat di Baju OSIS ku. Hingga kini bajuku sudah tercecer, menampakkan tubuh atasku yang kekar dengan puting kemerahan yang menegang dan dada bidang yang tak seharusnya anak SMA sudah memilikinya. Untuk seorang remaja SMA bahkan tak pantas aku dibilang seperti itu.

"Gimana enak, dik?" Pak Jarwo berucap sambil menjilat bibir bawahnya. Dan tangan yang sekarang justru meremas pantatku yang montok karena terus diolah oleh temen-temen prianya. Jangan tanya bagaimana mereka mengolahnya, karena aku tau kalian paham itu.

"Anghhh" Bukannya menjawab, aku malah terus menahan desahan yang keluar dari mulutku, aku tau ruangan kepsek ini tidak ada peredam suara.

"Jangan di tahan dik desah aja yang keras" Pak Jarwo malah bertambah bringas dengan menggerak-gerakkan pantatku yang masih terbungkus celana di atas kontolnya yang kini telah dilepas dari sangkarnya.

Aku biasa aja melihat batang kemaluan itu, aku sudah biasa menjumpai segala bentuk dan ukuran batang. Batang kesukaannya adalah milik Driyan, murid baru yang seringkali dibuli karena tubuhnya yang gemulai.

"Pak maaf ini aku mau minta tandatangan untuk proposal dan berkas ini pak" aku menyerahkan berkas dan proposal yang semenjak tadi aku genggam lalu ku serahkan ke pak Jarwo, diterimanya dengan baik lalu Pak Jarwo menandatangani semua itu.

Setelah selesai menandatangani berkas dan proposal Pak Jarwo berdiri. Entah hendak apa aku pun tak tau.

"Ughh pakhhh" Aku mendesah saat kontolnya yang telanjang diletakkan di kedua sela dada bidangku.

Rasanya dadaku begitu panas, merasakan itu.

"Pinjem dadamu ya dik, bapak lagi sange banget. Gara-gara belum dapat jatah dari istri satu bulan, bapak jadi ga tahan maaf ya dik." Aku mengangguk lalu agak menelungkup kan tanganku agar dadaku dapat cosplay menjadi lubang.

Oneshoot [Free] Some [Premium]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang