1

177 20 4
                                    

Itsuka Shiori pulang sekolah setelah meninggalkan teman-temannya. Dia menghela nafas karena kejadian yang dialaminya akhir-akhir ini.

Dia tidak menyangka bahwa hidupnya ini penuh plot twist tak terduga. Mulai dari penyebab Spacequke adalah seorang gadis polos; adiknya yang ternyata pemimpin anggota organisasi tersembunyi; sampai dirinya sendiri yang memiliki kekuatan tersembunyi untuk menyegel roh dengan meningkatkan kasih sayang mereka.

Shiori percaya bahwa jika ada plot twist tak terduga lagi, dia tidak akan lebih terkejut.

Saat dia melihat siluet kuil yang ada di depannya, dia mempercepat langkah kakinya. Jika dia telah sampai di kuil ini berarti jarak antar dia dan rumahnya tidak lama lagi. Selain itu, dia memiliki gadis spirit yang baru saja dia taklukan kemarin untuk diberi makan.

"Dia memakan masakanku dengan lahap sih..." Shiori mengingat wajah Tohka yang imut saat memasukkan banyak makanan sekaligus kedalam mulutnya dan tidak bisa menahan senyum.

Pada saat dia telah semakin dekat dengan kuil, dia menyadari ada seseorang yang berbaring di halaman sana.

"Siapa?"

Tak cukup banyak orang yang ingin berbaring di halaman kuil pada saat ini. Jadi Shiori agak khawatir orang itu terkena masalah atau apa, jadi dia menghampiri sosok itu, yang ternyata adalah seorang remaja lelaki yang kira-kira seumuran dengannya. Wajahnya juga tampan.

"Hey, apakah kau baik-baik saja?"

Shiori mencoba mengguncang tubuh remaja itu. Matanya tertutup seperti telah tertidur dan pernafasannya normal setelah dia mengeceknya. Denyut nadinya ternyata juga cukup kuat saat Shiori merasakannya.

Shiori cukup gugup ketika lelaki itu tidak bangun setelah dia mencoba berbagai cara untuk membangunkannya. Tindakan pertamanya adalah mengangkat lelaki itu (yang jelas sangat berat juga) dan mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi ambulan.

Tetapi, pada saat itu, tiba-tiba sebuah tangan mencengkram tangannya yang memegang ponsel.

"Jangan menelpon siapapun."

"-!!!" Shiori terkejut dan melihat lelaki itu telah bangun. Dia agak takut, jadi dia mengangguk dalam diam.

Lelaki itu bangkit sambil mengibaskan rambut hitamnya yang dipenuhi debu. Lalu, dia akhirnya menatap Shiori namun ada kejutan dan keraguan setelahnya ketika melihat wajahnya.

"Kau... Itsuka Shido?"

"A-Apakah kau kenal aku?"

"... Itsuka Shido? Mungkin ya? Lagipula aku hanya menontonmu..."

"Menonton? Ng-Ngomong-ngomong, namaku yang benar adalah Itsuka Shiori. Kau salah menyebutnya tadi."

"Itsuka Shiori? Bukan Itsuka Shido?"

Lelaki itu memiringkan kepalanya, yang dianggap sedikit lucu oleh Shirou.

Namun pikiran itu hilang ketika dia merasakan sebuah tangan menjangkau roknya dan menyentuh selangakannya.

"Kya!?" Shiori terkejut dan melompat mundur dengan wajah merah padam. Dia tergagap dan menatap lelaki didepannya, "A-A-Apa yang telah kau lakukan!?"

Wajah lelaki itu ternyata menjadi ngeri setelah memegang selangkangan ShiorI. Dengan gemetar, dia menatap Shiori, "Kau... ternyata gadis beneran?"

"T-Tentu saja lah!" Shiori tersipu dan membentak sambil menekan roknya. "Memangnya kau menganggap aku siapa!?"

Lelaki itu tidak menjawab bentakan Shiori dan malah menatap langit dengan pandangan kosong.

"Dunia ini... salah."

"Kepalamu itu yang salah!"

Lelaki itu tetap tidak menjawab bentakan Shiori. Dia berdiri dan melompat dari kuil, lalu membuat sebuah lubang hitam dari udara.

"Aku akan mendinginkan kepalaku dulu. Jika kau ingin mencariku maka itu hanya bergantung pada keberuntunganmu. Aku akan meninggalkan namaku padamu, yaitu -Eiro."

Tanpa berbalik, dia memasuki lubang hitam dan menghilang.

Shiori ditinggalkan dengan mata membelalak. Rasa malunya telah hilang dan matanya tertuju pada ruang kosong yang ditinggalkan Eiro setelah dia menghilang.

"Spirit?"

---

"Jika apa yang dikatakan Onee-chan benar, maka sudah jelas dia adalah Spirit. Tapi ini memang sedikit aneh. Karena dari semua data yang ada, ini baru pertama kalinya ada Spirit berjenis kelamin lelaki. Apakah ini tipe baru?"

Kotori mengetuk bibirnya dengan permen saat dia membaca deskripsi dari Spirit Eiro yang diberikan oleh kakak perempuannya.

"Jadi beneran Spirit..." Ekspresi Shiori agak berawan. "Apakah itu berarti aku harus menyegelnya?"

"Maaf merepotkanmu, Onee-chan, tapi itu ya." Kotori menjawab dan agak sedih karena harus bergantung pada kakaknya untuk melakukan tugas yang berbahaya seperti ini. Tapi memang tidak ada pilihan lain. Yang bisa melakukan ini hanyalah kakak perempuannya.

Apalagi dengan Spirit baru yang benar-benar berbeda dari Spirit lain, Kotori agak khawatir.

"Tidak apa-apa. Jangan khawatir." Shiori menjawab dengan menggelengkan kepalanya dan tersenyum. "Setelah pertemuanku dengan Tohka, aku tahu bahwa gadis-gadis yang menyebabkan Spacequake itu tidak selalu ingin melakukan itu.

"Mereka mungkin hanyalah gadis polos yang tidak tahu apa-apa dan terseret kedalam semua ini karena kekuatan besar yang dimilikinya.

"Jadi... karena aku telah diberikan kekuatan ini... Aku merasa ini adalah kewajibanku untuk membantu mereka. Memberi mereka tempat untuk berteduh, tempat untuk mereka pulang, dan... kehangatan."

"Onee-chan.... Tapi Spirit selanjutnya adalah Spirit lelaki," Kotori menyatakan fakta.

"Y-Yah... mungkin dia juga butuh bantuan?" Jawab Shiori dengan canggung.

Kotori tersenyum tipis pada kebaikan hati kakak perempuannya. Dia memakan peremennya lagi dan kemudian mengetuk keyboard hologram, lalu menunjukkan beberapa tangkapan foto di layar dengan setiap deskripsi di bawahnya.

"Ini adalah?" Shiori bingung.

"Aku belum memberitahu Onee-chan tetapi ini adalah kejadian-kejadian aneh yang terjadi akhir-akhir ini." Kotori mengetuk salah satu gambar. "Beberapa bangunan di kota hancur dengan meninggalkan tanda seperti telah terdistori oleh kekuatan tak kasat mata dan sampai saat ini kami belum menemukan penyebabnya. Untungnya sampai saat ini belum ada korban dan distorsi hanya mengincar bangunan yang telah kosong. Deskripsi yang Onee-chan berikan tentang Eiro memiliki kekuatan untuk membuat lubang hitam untuk pergi sangat mirip dengan kasus distrosi ini. Jadi kami curiga kalau dialah pelakunya."

"Dia pelakunya...? Tapi mengapa dia melakukan itu?" Shiori menyentuh dagunya dengan bingung. "Apakah dia kehilangan kendali?"

"Kami juga mencurigai itu." Kotori menjawab. "Tapi karena Onee-chan telah berinteraksi langsung dengannya, kami memutuskan untuk bertanya kepada kamu. Bagaimana menurut Onee-chan tentang Eiro?"

"Bagaimana menurutku...?" Shiori mengerutkan kening ketika ditanyai itu. Namun ingatan tentang Eiro yang memegang selangkangannya tiba-tiba muncul yang membuatnya memerah. "M-Menurutuku dia sangat tidak rasional."

"???" Kotori bingung. Kenapa wajah kakak perempuannya tiba-tiba memerah?

Sang Misteri : Eiro (DAL Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang