02. Tolong Relakan Dia

647 54 0
                                    

Krittt

"Bu, ayo makan. Ruto malam ini masak banyak loh" Ajak Haruto memasuki kamar milik sang ibu, Kirana namanya.

Yang di ajak tidak menjawab, hanya menatap putra semata wayangnya itu dengan tatapan sendu nya.

"Ibu tidak akan makan, sampai ayah mu pulang dari pekerjaannya"

"Hah... Ayolah Bu, ayah sudah tidak ada lagi. Ayah akan sedih di atas sana jika ibu terus terusan bersedih hati seperti ini"

"Tutup mulut mu, ayah masih ada Watanabe"

"Oh God, teruntuk ibu Kirana Watanabe. Saya tekankan sekali lagi kalau tuan Hanbin Watanabe sudah tiada karena di bacok oleh anak buah dari musuh kita"

"JAGA UCAPAN MU HARUTO" Teriak Kirana dengan buliran air mata yang mulai berjatuhan di pipinya

Terlalu lelah berdebat dengan sang ibu, si tunggal Watanabe hanya bisa meremat poninya kuat sambil mengerutkan keningnya. Ibu nya sudah hampir 3 hari tidak makan apa apa setelah Hanbin meninggalkan mereka semua beberapa hari yang lalu.

"Bu, saya mohon. Ikhlaskan ayah, kematian bisa datang kapan saja, dan yang bernyawa pasti akan di jemput ajalnya"

Kirana memalingkan wajahnya ke jendela kamar, tak berminat menyahut perkataan putranya dan tindakan Kirana tersebut membuat Haruto terduduk lemas di lantai kamar itu.

Di saat dia lelah seperti ini, Hanbin mengembalikan tenaga Haruto dengan pelukan hangatnya juga tak lupa beberapa nasihat yang sampai sekarang terus di ingat oleh Haruto. Namun untuk sekarang dan selamanya ia akan memendam semua rasa lelah itu sendirian, tak tega pemuda itu berbagi rasa lelahnya ke wanita yang telah melahirkannya dengan susah payah.

Hanbin, sosok hero yang telah mengajarkan Haruto tentang isi dunia yang sebenarnya, terpaksa merelakan nyawanya di bacok oleh orang tak di kenal di depan rumahnya. Haruto teringat bagaimana Hanbin dengan Kirana berdebat dengan sepasang suami-istri yang tak Haruto kenal namanya. Karena sang istri dari orang itu sangat kesal dengan orang tua Watanabe, ia memerintahkan anak buahnya untuk membacok Haruto dan Kirana yang sayangnya itu tergantikan oleh Hanbin yang melindungi mereka.

"Saya harap Anda akan merelakan dia secepat mungkin" Haruto berdiri dari duduknya lalu pergi dari kamar Kirana.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
---

Surabaya, 28 Februari 2022

"Aku sangat bosan melihat kau terus menerus memesan pelacur yang berbeda, apa kau tidak takut terkena penyakit menular seksual?"

"Ma, ayolah lagian Jeongwoo belum mempunyai pasangan. Jadi wajar saja kan kalau aku memesan pemuas nafsu ku setiap hari?"

Kaileen Park, mama Jeongwoo yang sangat lelah melihat kelakuan anak bungsunya itu yang setiap malam selalu saja ke bar hanya untuk memuaskan nafsunya. Dia memaklumi jika Jeongwoo bersetubuh hanya 2 atau 3 kali dengan jalang yang berbeda, lah ini setiap hari dirinya mendapat kabar kalau Jeongwoo sering memesan pelacur.

"Makanya dari itu mama menyarankan kamu untuk segera menikah, lagi pun kau sudah mapan jadi kau bisa memilih wanita yang kau inginkan"

"Sejujurnya aku tidak tertarik dengan wanita"

Mendengar pernyataan dari anaknya, Kaileen yang sedang minum tersedak membuat Jeongwoo langsung menepuk punggung ibu nya.

"Kau homo?" Tanya Kaileen yang di angguki oleh putranya

DustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang