Tiba saatnya Upacara pengukuhan bagi siswa siswi Pramuka penggalang menjadi Pramuka Penegak SMAN 1 BHATARA.
Semua Murid SMAN 1 BHATARA kembali lagi menuju bangunan dengan arsitektur minimalis yang dipenuhi pilar berbentuk relief batik itu.
Kepala sekolah SMANSA TARA memerintahkan pelantikan akan dimulai pada malam hari, sekitar jam 8 malam hingga saat malam berkemah hari terakhir semua siswa resmi menjadi Siswa SMAN 1 BHATARA dan anggota Pramuka Penegak SMAN 1 BHATARA.
Dhika sebagai Pinru bersiap-siap menyiapkan Atribut lengkapnya kemudian berbaris bersama Regu Rajawali.
Ditengah derapnya terpaan angin malam yang mulai merasuki tubuh, Dhika tak sedikit pun mengalihkan tatapannya dari sosok Pradana SMANSATARA.
Samudera terlihat gagah dengan balutan Seragam Pramuka lengkap dengan baret seperti layaknya taruna, dengan pandangannya yang teduh tetapi tajam.
Hingga langkah tegas sosok itu berjalan lurus memasuki area tengah lapangan berumput SMANSA TARA menampilkan sosok yang Dhika kagumi terlihat jelas dan bersih.
Pekik Suara lantang yang keluar dari mulut Samudra mengaba aba kan pelatikan serta pengukuhan Siswa SMANSA TARA siap untuk dimulai.
Laporan masing masing pemimpin regu menjadi moment yang Dhika tunggu tunggu, pasalnya ia masih saja mengingat ngingat kejadian tadi dini hari. Ia ingin melihat mata Nayanika sang Pradana dari dekat itu lagi.
Saat kedua mata hitam kecoklatan menatap Nayanika yang lebih tinggi sambil memberikan hormat, Dhika tersenyum tipis dan berkata lirih didalam hatinya.
" Samudra, gua pernah cerita ke cakrawala, jika ada yang lebih baik dari senja, mungkin itu kakak, karena pada dasarnya pantulan surya dari birunya Samudera memberi gradasi warna yang senada.
Dhika tau jika 2 manusia sama memiliki perasaan saling mencinta, Dunia akan terus menghujam dan tidak pernah memberikan keduanya menyatu....
karena pada dasarnya waktu akan merenggut salah satu dari kita.
Gua ga mau itu terjadi. Tapi apa mungkin gua bisa menjadi seseorang buat lo ?
apa mungkin lo bisa nerima rasa yang gue punya sebagai hal yang normal ?"
-----
Samudra yang menatap wajah pria berkulit putih kecoklatan itu melempar senyumannya hingga lesung pipi kirinya nampak terlihat jelas.
" LAPORAN SAYA TERIMA, KEMBALI KE SAMPING KANAN BARISAN KERJAKAN ! "
" SIAP DITERIMA ! "
Upacara yang berlangsung khidmat itu kemudian dilanjutkan sesi foto bersama dan hiburan.
----
Hiburan pembuka yang ditampilkan untuk memberi selamat kepada siswa siswi SMAN 1 BHATARA adalah marching band Gita Bhatara dari ekskul gabungan Paskibra dan Pramuka SMANSATARA.
Para siswa dan siswi nampak antusias berdiri memenuhi lapangan, ada yang sambil duduk diatas taman, bahkan ada yang manjat pohon saking penasarannya.
Gemuruh suara gendrang Drum senar dan tenor menyatu dan membelah keheningan malam pada pukul 9 malam di SMAN 1 BHATARA.
" Kak Sera ! "
Suara Dhika kedap dikalahkan oleh suara gemuruh gendrang drum senar marching band itu.
" KAK SERAA !!! "
" IYAAA ?? "
" LIAT KAK SAMUDRA GA ?? "
KAMU SEDANG MEMBACA
The Kaivan Pradana
Romansa"Udh ? " "Udh asing..." Seorang remaja Paskibra pencinta musik yang jatuh kepada Pradana Pramuka Penegak di SMANSA TARA. Ia memang bukan siapa siapanya, tapi Samudera berkata berbeda. ---- "...dibimbing Oleh Rajendra Samudera Devan Aryasetya Kaivan...