"Jadi rencananya itu?"
Satu pertanyaan terlontar dari Younghoon, di mana seluruhnya, ke sepuluh orang itu, berkumpul di common area tengah dari empat hunian mereka, di malam itu. Kebetulan, angin malam ini cukup dingin, sehingga beberapa dari mereka membawa selimut masing-masing dan menggulung diri di sana.
Tetapi seluruhnya telah memutuskan.
Malam ini, mereka akan tidur di luar lagi. Bersama. Seluruhnya.
Dari yang terlihat, Hongjoong duduk sendirian di salah satu sofa. Bersebrangan darinya, ada Yunho dan Mingi juga di sofa—bedanya Mingi bergelung selimut. Di area tersebar, Yeosang, Jongho dan Younghoon duduk di bean bag—Yeosang juga bergelung selimut, selagi Younghoon memeluk bantal sofa. Sedangkan di lantai, pada alas karpet, Seonghwa dan Juyeon, masing-masing bergelung selimut, dan San juga Wooyoung pun namun dalam satu selimut yang sama—seluruhnya posisi duduk, mungkin agak bersandar pada sofa yang kosong.
Mengobrol.
Sudah waktunya mereka berkumpul, dengan kepala dingin, seperti ini.
Keinginan seluruhnya hanya satu.
"Iya. Setelah malam lampion besok, saat kita bangun di hari tanggal 6 Mei, kita coba nikmati istirahat di sini. Toh, ini liburan kuliah kita, 'kan?" Seonghwa melanjutkan dengan senyuman.
Ada ringisan dari Hongjoong, ketika dirinya melirik jam tangan miliknya. "Jam tangan gue kebetulan lagi pakai yang gini. Gak ada tanggalan."
Teringat, Juyeon mengedarkan pandangannya. "Siapa aja yang kebetulan pakai jam tangan?"
"Gue pake smartwatch sebelumnya tapi diambil." Yunho sedikit menghela napas.
Juyeon mengangguk, menunggu.
Yang mengangkat tangan hanya Seonghwa, Mingi dan Jongho.
Di sanalah Hongjoong mengedik. "Cuma kami yang keluar aja kayaknya. Di sini dibuat kayak antah berantah; kita gak bisa tau waktu, gak bisa tau juga informasi dari luar."
"Kayaknya mereka memang ingin kita istirahat." Younghoon bergumam, sebelum melirik sekilas pada Mingi. "Gue cuma khawatirin lo-lo semua yang lagi banyak masalah; apalagi anak-anak lingkaran dalam."
Yunho melirik ke arah Younghoon, seperti Hongjoong.
Sedangkan Juyeon tersenyum tipis. "Ya, mau gimana lagi? Kita memang gak bisa komunikasi sama orang luar, 'kan? Gak bisa tau juga internet. Gue tau lo semua juga pasti punya orang buat dihubungin, cuma ya, sekarang kita jalanin aja dulu. Menunda masalah."
"Menunda masalah." Hongjoong menyetujui, menunjuk pada Juyeon. Setelahnya, Hongjoong mendesahkan napasnya pelan. "Kita cuma nunda masalah. Walau gitu, Seonghwa benar. Kalian istirahat dulu, nikmatin aja dulu. Mikirin masalah di ibukota gak akan bikin semua bisa selesai, toh, kita kurang lebih juga tertawan di sini."
Yunho menyusul dengan anggukan. "Lagian gue percaya bokapnya Hongjoong juga punya maksud buat ini. Kita... di sini aja dulu."
"Tapi kita di sini benar-benar sebulan...?" Yeosang memberanikan diri untuk bertanya.
Seluruhnya tertuju pada Seonghwa, yang kebetulan hanya dirinya yang diberitahu. "Om Woobin bilang... beberapa minggu, sebulan kurang. Mungkin... sampai akhir Mei?"
"Lalu pemilihan..." Hongjoong bergumam. "Pemilihan ketua ada di minggu kedua Juni, sepertinya tanggal 10."
"Comeback kita gimana?" tanya Younghoon.
Yunho langsung meringis.
Selagi Jongho menjawab untuknya. "Kak Hongjoong ngacau di pemakaman, sekiranya, apa hasilnya? Ketahuan bohong dong?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1
FanficTHE FINAL OF THE TRILOGY. Starts : April 1st, 2023