[16] Orang tak dikenal

23 2 1
                                    

Special for my birthday
Hehe

Happy reading ❤

.
.
.

Lily dengan semangat keluar dari rumahnya. Langkahnya yang sedikit cepat dengan sesekali melompat membuat rambutnya yang tergerai bergerak indah. Tas punggung sudah melekat dipunggungnya dan ditangannya ada tas jinjing kecil berisi buku paket karena tak muat.

Langkahnya ia bawa menuju Jay yang sudah menunggu di gerbang. Senyuman selalu terpatri diwajahnya.

"Pagi Jayy..." sapanya semangat.

"Kenapa nih semangat bener?"

Lily terkekeh kecil. "Gak tau juga sih hehe. Btw makasih ya buat makanan semalem."

Dahi Jay mengernyit bingung. "Makanan?" Lily mengangguk.

"Gak usah pura-pura lupa deh Jay. Masih pagi masa mau jailin aku sih." Lily melipat tangannya didepan dada sambil memasang muka merajuk.

"Eits, masih pagi gausah ngambek-ngambekan. Nanti cantiknya ilang." kata Jay sambil menoel hidung Lily.

"Ih jangan pegang-pegang napa. Tangan kamu kotor."

"Mulai deh lebaynya. Aku juga gak habis megang apa-apa tuh."

"Kamu habis pegang setang motor kan, sama aja itu kotor."

Jay memasang wajah jahilnya. "Nih nih!!" dengan cepat Jay mengelapkan tangannya ke seragam Lily membuatnya beringsut mundur. Tawa Jay terdengar setelahnya.

"Iseng banget dah. Udah ayo berangkat nanti telat."

Lily yang berjalan mendekat ke motor sontak saja kembali mundur saat Jay dengan jahil mengarahkan tangannya ke wajah Lily lagi.

"Jay udah ih!" Jay kembali terbahak. "Iya iya ayo."

Dengan cepat Lily menaiki motor Jay. Tak lupa ia berpegangan pada tas punggung Jay. "Udah? Pegangan!"

"Iyaa ini udah!" Jay pun melajukan motornya.

Kebersamaan keduanya membuat sepasang mata yang mengamati sedari tadi mengepalkan tangannya.

_______________

Bel pulang sekolah sudah berbunyi 15 menit yang lalu. Tapi Bu Dina selaku guru Kimia masih saja sibuk menjelaskan 3 soal yang beliau berikan sebagai contoh pengerjaan.

Hampir semua siswa di kelas XII IPA 3 sudah meletakkan kepalanya diatas meja. Lelah. Kapan Bu Dina akan mengakhiri pelajaran hari ini? Pikir mereka.

"Ini begini ya anak-anak. Setelah ketemu massa molekul relatifnya, kalian bisa masukkan ke rumus molalitas. Bisa melanjutkan sendiri?"

Shaka mengacungkan tangannya. "Bu, bel pulang sudah bunyi."

Bu Dina pun melihat jam tangannya. "Iya kah? Pantas saja saya jelaskan kalian diam saja. Yaudah sisanya PR. Dan kerjakan uji kompetensi 1 bab ini ya. Selamat siang."

"Siang Bu." jawab mereka serentak. Mata yang tadinya terkantuk kini terbuka lebar, bersemangat untuk pulang.

"Ly, kamu pulang sendiri gapapa?" tanya Jay yang menghampiri bangku Lily.

"Emang kamu mau kemana?"

"Aku ada latihan basket, minggu depan udah lomba soalnya."

"Bukannya kelas 12 udah nggak dibolehin ikut lomba-lomba ya? Kok kamu ikut, kenapa nggak yang lain aja?"

ANANTARA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang