Matahari mulai terlihat jelas dari timur, para peserta ujian seleksi juru masak istana kekaisaran mulai berkumpul di tempat lapang yang di sediakan pihak kepala dapur istana.
"Semuanya .... Terimakasih sudah datang dengan pakaian rapi kalian, harap pertahankan penampilan kalian selama berada di lingkungan istana kekaisaran."
"Perkenalkan saya adalah senior Zhu, yang akan menilai bagaimana cara kalian menyelesaikan tahapan demi tahapan ujian ini." Senior Zhu terus menjelaskan tentang tatacara penyelesaikan ujian demi ujian dengan baik dan bertanggung jawab."Hhh ...lama sekali ia berbicara , kapan ujian ini akan dimulai ,aku sungguh ingin segera menunjukkan kemampuanku di hadapan para senior , agar mereka tau bahwa aku ini yang terhebat dalam membuat berbagai hidangan ." Ujar salah satu peserta yang tak lain adalah nona Yao .
🍂🍂🍂🍂
"UJIAN DI MULAI !!!!." Perintah senior Zhu pada semua peserta ujian seleksi juru masak istana kekaisaran.
Selama setengah jam lamanya , akhirnya para peserta telah menyelesaikan ujian tahap pertama yaitu memasak hidangan sederhana dengan bahan yang telah di sediakan secara acak.
Ling jie dengan rasa takut akan ke gagalannya itu terlihat tidak tenang , karena ia takut tak bisa mendampingi Xiao huli dimana ia berada . Mengetahui Ling jie nampak gelisah , Xiao huli pun mengusap pundak Ling jie dan mencoba menenangkan Ling jie .
Kini tiba giliran Xiao huli di panggil untuk menyajikan hidangan nya kepada para senior juru masak istana. Dengan percaya diri ia melangkahkan kakinya secara hati-hati, sambil membawa hidangan yang ia masak.
Namun karena nona Yao ingin Xiao huli tak berhasil dengan lancar, ia pun sengaja menjegal kaki Xiao huli dengan kaki kanannya. Xiao huli yang hendak terjatuh itupun segera melakukan gerakan keseimbangan, untuk menjaga makanan yang akan ia sajikan agar tidak bergeser sedikitpun .
Mengetahui hal ini Ling jie merasa geram atas kelakuan nona Yao terhadap Xiao huli. Ia ingin membalas nya saat para peserta di ijinkan untuk beristirahat.
Xiao huli dengan wajah tenangnya itupun berjalan dan lagi-lagi mengabaikan tindakan nona Yao. Ia menyajikan hidangannya dan berhasil meraih nilai terbaik di seleksi pertama.
Ling jie pun merasa senang, atas keberhasilan Xiao huli. Dan disaat bersamaan Ling jie mendapatkan nilai plus dari senior juru masak, karena keterampilan nya lumayan melampaui peserta yang lain .
🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Jam istirahat telah tiba , semua peserta memasuki ruangan secara berkelompok. Setiap kelompok terdiri atas lima orang. Dan mereka harus kompak .
Saat semuanya sedang makan siang, Xiao huli hendak pergi ke kamar mandi yang tak jauh dari tempat perkumpulan para peserta. Namun betapa mengejukan nya ,saat ia berada di dalam kamar mandi ,ia justru mendapati dirinya terkunci di dalam nya .
Ia tentu panik dan berteriak meminta tolong ,namun ia tak mendengar suara orang di sekitar sana satupun . Alhasil ia hanya duduk di dalam kamar mandi hingga ada seseorang yang mencari dan membukakan pintu untuk nya.
🍂🍂🍂🍂
Hari sudah menjelang tengah malam,namun tetap tidak ada yang datang membukakan pintu untuk nya. Serasa semua orang telah pindah ke tempat lain . Hingga tiada seorangpun yang mendengar teriakan minta tolong Xiao huli.
" Apa ada orang ?!!!... TOLONG !!! Saya terkunci di dalam !!.". Teriak Xiao huli dari dalam kamar mandi.
Wajahnya mulai pucat, dan badannya mulai lemas, karena belum ada ia menyantap makanan dari pagi ia bangun . Nampak ia memegangi perutnya dengan kedua tangannya , sambil menggigil kedinginan ia menyandarkan badannya di tembok kayu kokoh dalam kamar mandi itu .
"Senior Zhu, adakah kau melihat Xiao huli ?.."
" Tak ada ku lihat dia selain di tempat ujian tadi ."
" Ha..? .. " Ling jie pun diam dan berterimakasih atas jawaban senior Zhu.
"Terimakasih senior Zhu ."
"Iya tak apa-apa ....
...
Hey... Jika belum juga ketemu baiknya laporkan hal ini kepada ketua penyelenggara, yaitu Tuan Wang ". Ucap senior Zhu kepada Ling jie."Baiklah senior Zhu, terimakasih banyak.. saya pamit ."
Senior Zhu pun mengangguk. Ling jie dengan paniknya terus mencari keberadaan Xiao huli di temani ketiga kawan sekamar nya.
Karena sudah hampir menjelang pagi, Ling jie pun memutuskan untuk menemui ketua penyelenggara guna melaporkan kejadian ini. Ketua Wang pun mulai menyuruh anak buahnya untuk membantu mencari keberadaan Xiao huli.
" To..Long !!!!" .. "siapapun TOLONG !!!".
Setelah satu jam, akhirnya mereka menemukan keberadaan Xiao huli karena suara teriakan minta tolong yang telah terdengar lemah . Suara itupun membuat Ling jie terkejut, dan segera berlari menuju kamar mandi .
Seketika itu anak buah tuan Wang pun mendobrak pintu kamar mandi itu .Ling jie dan yang lain terkejut karena melihat Xiao huli terkurung di dalam kamar mandi yang begitu sempit dan sudah jarang di lalui orang ini.
" Nona Xiao huli, kau tak apa-apa?... " Ucap Ling jie sambil memeluk erat Xiao huli.
"Aku tak apa... Terimakasih kalian telah menyelamatkan ku."" Tak apa nona, sekarang kembalilah ke kamarmu dan akan ku panggil kan tabib untuk memeriksa kondisi mu." Ucap anak buah tuan Wang.
" Terimakasih tuan ."
"Terimakasih smua."Mereka pun mengangguk dan mengantarkan Xiao huli ke kamar nya.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Didalam kamar kelompok lain _
____
"Hahaha...rasakan akibatnya jika mengabaikan ku !!" . Tawa seorang gadis yang tak lain adalah nona Yao."Dia pasti sekarang sedang lemas menunggu pertolongan orang lain ." Ujar temannya yang lain .
" Hhh biarkan saja dia mati di dalam sana, sungguh menyusahkan saja ."
🍂🍂🍂🍂🍂
"Nona Xiao huli...beristirahat lah ." Ucap Ling jie seraya membereskan mangkuk makanan dan gelas obat dari meja Xiao huli.
Xiao huli pun tersenyum dan menarik lengan Ling jie dengan halus . " Terimakasih atas bantuannya Ling jie."
"Haiss nona .. janganlah begitu, sudah menjadi kewajiban ku untuk menjagamu .". Xiao huli pun tersenyum dan kembali beristirahat.🍂🍂🍂🍂
"Menjengkelkan .. siapa yang berani melakukan ini kepada nona ku ..?!."
"Aku akan mencari tau nya dan menghajarnya! ." Ujar Ling jie yang terlihat kesal .
🍂🍂🍂🍂🍂🍂
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IN REDEMPTION ⚡
FantasyZee axeyro hourlyna, adalah seorang wanita yang sangat pemalas, dia baru saja menginjak usia 17tahun. Setiap hari waktu nya habis untuk membaca beberapa novel kesayangan nya.Saat ia di ajak sang ayah bepergian keluar kota, ia sempat menolak, karna f...