#1✓

685 35 8
                                    

Selepas dari semua kemalangan yang menimpa MATA, semua ejen berhasil bertahan dan kembali beraktivitas seperti biasa, tapi sayangnya ada cabang dari MATA yang mengalami kerusakan paling parah, bahkan para ejen muda di sana telah di kirim ke cabang lain.

Tapi karena mereka tengah menjalani ujian arena mereka membutuhkan tempat yang memadai jadi atas persetujuan ketua teras mereka sementara di pindahkan ke cabang pusat, yaitu akademi Ali dan kawan-kawan.

"Kau dengar tak, hari ni ejen muda dari cawangan lain dah sampai." ucap Jet semangat.

"Habistu, apehal kau girang sangat?" tanya Roza memandang heran Jet.

"Eih, kau taknak tengok ejen NEURO cawangan lain ke, mesti power gile." jawab Jet antusias.

"Alicia, kau dah jumpa mereka kan?" tanya Ali,

"ho'oh, kenape?" sahut Alicia.

"Macam mane gejet dia orang, hebat tak?" tanya Ali lagi.

"Kau tengok lah nanti," balas Alicia seraya mempercepat langkahnya.

Ali sedikit kesal mendengar jawaban Alicia, tapi dia tidak bisa membalasnya kerena ejen mentor telah menunggu mereka.

Ejen muda di beri arahan untuk berkumpul di ruang utama, karena ingin memperkenalkan mereka pada ejen muda dari cabang lain.

"Ejen muda dari cawangan 2, sila perkenalkan diri!" perintah ejen Leon

"Baik, hai semua, nama saye Arif, saye ejen TEKNO." ucap seorang pria berambut biru gelap.

"Saye Lusy, ejen TEKNO juga." sambung seorang wanita berambut pendek sebahu dan berwarna pink.

"Rully, ejen TEKNO." ucap pria berambut ungu gelap.

"Saye pulak, Isna. Ejen TEKNO juga, salam kenal korang semua." ucap wanita berkuncir dua.

"Selanjutnya," perintah ejen Leon.

"Saye Dion, ejen INVISO." ucap pria pirang dua warna merah dan hitam.

"Saye Helen, ejen INVISO yang paling cantik." ucap wanita berambut panjang dan berwarna merah.

"Mengarut, aku lagi cantik, nama saye Nina, ejen INVISO." ucap wanita pirang hijau.

"Bising la Korang bedue, tak tau malu, nama saye Rina, ejen INVISO." ucap wanita berhijab.

"Nama saye pulak Alan, ejen KOMBAT." ucap pria bertubuh besar.

"Saye Ken," sambung pria blonde di sebelahnya.

"Nama saye Hamid, ejen KOMBAT terkacak di akademi MATA."

"Kawan saye memang macam tu, takde yang betul, nama saye Ryan, salam kenal." ucap pria berambut cokelat gelap.

"Apelah kau ni Ryan, kau pun tak betul juga macam kita orang." ucap Hamid.

"Tapi aku lagi waras dari korang bertiga," balas Ryan.

"Ape kau cakap!" geram Hamid.

"Dah, buat malu je, perkenalkan nama saye Killian, saye ejen NEURO." ucap pria berambut putih saraya melerai kedua temannya.

"Nama saye Alvis, ejen NEURO." ucap pria berambut abu-abu.

"Saye Andy," sambung pria berambut biru muda.

Sunyi setelah perkenalan Andy, para ejen cabang 2 segera mengedarkan pandangan mereka ke seluruhan ruangan.

"Mane budak tu pegi?" grutu Nina.

"Arif, kau ade nampak die ke?" tanya Andy.

"Apehal aku pulak, mane aku tau." jawab Arif bingung.

"Korang yang satu teras kenapa tanya teras lain," ucap Alan.

Misi Gabungan (Dua)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang