Bagian 24. Ujian tahap pertengahan

8 1 0
                                    

       Hai...pembaca yang baik hati, terimakasih untuk waktu nya, semoga hari kalian menyenangkan...

Mohon vote nya juga komentarnya ya.. Terimakasih atas support nya . Semoga kalian semua selalu bahagia dan sukses.🤗🤗🥰🥰


       🍂🍂🍂🍂🍂🖤🍂🍂🍂🍂🍂

    Ling jie dengan list dendam kepada nona Yao, sengaja menuliskan semua rencana untuk membalas perlakuan buruk nona Yao. Gulungan kertas itu ia taruh di bawah bantal nya , namun tak sengaja di buka oleh Xiao huli saat tengah membantu nya membersihkan tempat tidur Ling jie.

      " Ha...!! Ling jie ini apa?..." Tanya Xiao huli sambil membaca kertas yang ia temukan .

     " I...itu... Emmmm...." Ling jie nampak kebingungan harus menjawab apa , sedangkan kertas list rencana pembalasan dendam itu telah di baca oleh Xiao huli.
Dengan wajah kaget Xiao huli berkata kepada Ling jie sahabat nya itu.
" Ling jie, sebaiknya jangan gegabah dalam bertindak, atau kita akan mendapatkan hal buruk ." Ujar Xiao huli dengan memegang tangan Ling jie. Mendapati kalimat dari Xiao huli, Ling jie pun menundukkan wajahnya dan mengangguk pelan .

" Baik nona Xiao huli ." Lingjie pun menyiapkan perlengkapan untuk menghadapi ujian seleksi juru masak pertengahan, yang pastinya tahap ini akan sedikit lebih rumit dari yang sebelumnya.

🍂🍂🍂🍂🍂

   Semua nya sudah berkumpul di tempat ujian seleksi. Terlihat di sana ada beberapa koki hebat istana yang menjadi juri .

"UJIAN DI MULAI !!!."  Perintah senior Zhu kepada semua peserta.

     Saat semuanya tengah sibuk memasak hidangan yang telah di tentukan oleh para juri, terlihat justru Ling jie sibuk mondar-mandir mengambil bahan yang belum juga ia temukan. Mengetahui hal itu sontak membuat salah satu juri marah karena Ling jie di anggap tidak menggunakan waktu dengan tepat .

Mengetahui Ling jie terkena marah oleh juri , nona Yao beserta kelompoknya tertawa terbahak-bahak, dan berkata ." Hhh .. pulang sajalah kalian , membuang waktu saja !!." Ujar nona Yao kepada kelompok Xiao huli.

   Ling jie yang merasa bersalah pada Xiao huli hanya bisa berkata . " Maaf nona , bahan yang di perlukan sudah tidak tersedia , padahal sebelumnya semuanya sudah di siapkan senior secara benar . Satu kelompok satu keranjang bahan. Namun keranjang kita tidak ada di tempat yang semestinya ."  
Xiao huli mendengar ucapan Ling jie itupun bergegas memeriksa ketempat para kelompok ujian , dan benar saja keranjang berisi bahan itupun terletak di bawah meja masak kelompok nona Yao.

    Betapa geramnya Xiao huli dengan perlakuan nona Yao akhirnya Xiao huli menunjukkan balasannya . Ia mengangkat keranjang berisi bahan yang di sembunyikan oleh kelompok Yao. Di situ semua orang menatap ke arah Xiao huli dan kelompok Yao.

Mengetahui dirinya di tatap banyak orang , nona Yao pun bertindak seolah tak mengerti apapun. Namun Xiao huli dengan cepat membalas semua kalimat nona Yao , hingga membuat nona Yao kesal dan mendorong Xiao huli hingga terjatuh.

    
   Saat itu pun Xiao huli membalas dorongan nona Yao dengan keras dan menarik baju yang nona Yao kenakan hingga terkoyak lebar. 

     Tentu hal ini membuat nona Yao semakin kesal dan malu , hingga nona Yao melemparkan pisau ke arah Xiao huli. Sontak Xiao huli berasa mendapatkan ide bagus , ia segera berpura-pura terdorong oleh teman nona Yao dan menghadap tepat kearah pisau itu melesat.

" Jlebb...!!! " . Pisau itupun menancap tepat di bahu kiri Xiao huli.

   Membuat semua mata melongo tak percaya bahwa nona Yao bisa tega melakukan hal sejahat itu. Dan Xiao huli pun tak luput dari perhatian para peserta dan senior yang menyaksikan kejadian ini .

    Semua orang berkumpul dan membantu Xiao huli berdiri . Nampak darah Xiao huli berceceran di lantai tempat masak kelompok nona Yao. Saat semua orang sibuk menolong Xiao huli, tak berselang lama nona Yao pun justru berlari meninggalkan kelompoknya secara diam-diam.

Namun hal ini tak membuat pelarian nona Yao lancar . Justru saat ia hendak keluar dari tempat ujian , ia di kejutkan oleh hantaman balok yang tepat mengenai kepalanya hingga membuatnya jatuh pingsan .

"BUGH!!!!"

" Hahh..!!! Rasakan ..!! " Ujar seorang gadis yang tak lain adalah Ling jie, yang merasa sangat geram atas kelakuan nona Yao.

      
          🍂🍂🍂🍂🍂

     Atas kejadian ini Ling jie dan kelompok Xiao huli mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan kebabak akhir ujian . Sedangkan kelompok Yao harus gagal melanjutkan ujian atas perlakuan buruk nona Yao.

  Namun mendapati bahwa nona Yao adalah anak salah satu pejabat istana , akhirnya nona Yao masih mendapatkan kesempatan sekali lagi untuk melanjutkan ujian kembali ke tahapan lebih rendah di bandingkan kelompok Xiao huli.

     🍂🍂🍂🍂🍂

    Xiao huli yang berdarah itupun segera di tolong oleh banyak orang di sekitar tempat ujian . Ling jie yang panik itupun mengusap-usap tangan Xiao huli sambil terus menghawatirkan keadaan Xiao huli.  

" Nona ... Sadarlah , tolong jangan membuat kami khawatir.." ucap Ling jie  sambil menangis menghawatirkan Xiao huli.

Lama sekali tak kunjung mendapat jawaban akhirnya Ling jie pergi guna memeriksa tempat lain , takutnya nona Yao dan komplotannya itu merencanakan hal buruk lagi pada Xiao huli.

Tak lama setelah itu, Xiao huli pun duduk di dalam kamarnya dan berkata pada Ling jie yang kebetulan sudah  berada di sebelahnya . " Kau tau ... Aku sungguh baik baik saja ."   Ucap Xiao huli dengan wajah puas dan tersenyum ceria .

" Ha?.. maksud nona ...?" . Tanya Ling jie dengan raut kebingungan .

" Hhh .. gadis konyol , bagaimana mungkin aku akan biarkan dia membuat kita gagal dengan cara busuk nya . Aku juga harus pandai agar membuatnya tertinggal jauh dari kita ."   Xiao huli tertawa kecil sambil menutup mulutnya .

" Maksud nona ?.. nona sengaja membuat si Yao mendapatkan hukuman berat ?."
Tangan Xiao huli langsung menutup mulut Ling jie seraya berkata .

" Hiss!!.. bukannya itu akan terlihat adil ?.. karena kita juga harus bisa masuk kedalam dapur istana dan menjadi orang yang terpandang .. intinya jangan mau di kalahkan dengan licik .". Ujar Xiao huli .

" Lalu ... Luka nona ..?"

" Luka ku besok juga akan kering , hanya goresan kecil tak akan membuatku mati ." Ucap Xiao huli.

    Mendengar ucapan Xiao huli, Ling jie pun terlihat senang seketika . Dan tak berselang lama datang salah satu teman nona Yao kedalam kamar kelompok Xiao huli.

" Bruakk!!!" . Teman nona Yao itu membuka pintu dengan kasar .

   " Aooo..!!! Sakit...sakit ..ssshh." pekik Xiao huli seraya memasang wajah lemas nya .

   " Woy ..!! Kalian !! Manusia tak beradab !! " .ujar teman nona Yao.

" We... We..  We ... Yang tak beradab sepertinya butuh cermin sebesar gedung keadilan ." Jawab Ling jie dengan wajah kesalnya .

     "Gara-gara kamu Xiao huli..!! Nona Yao tidak bisa mengikuti ujian !!!  Kalian harusnya pergi !! Jangan membuat hambatan untuk nona kami !!". Lantang ucapan teman nona Yao.

" Husss... Wuss.. Wuss.. Wuss .!!! Pergi kau angin bau patai ... Jangan kembali lagi .. nona Xiao huli mau istirahat karena luka dari nona kebanggaan kalian !!".

Ling jie dengan beraninya mengangkat sebuah bantal dan mengusir teman teman nona Yao itu seperti mengusir serangga .

  " Wusss...!!! Wuss...!!! Wusss..!! Pergi ..!! Suoohh!!!.. " . Usir Ling jie pada teman sekamar nona Yao.

Teman nona Yao itupun menghentakkan kaki nya dengan kesal dan keluar dari kamar kelompok Xiao huli. Baru saja menginjakkan luar, pintu itupun langsung di tutup keras oleh Ling jie.

" BRUAKKK!!!"

Membuat teman nona Yao yang hendak menoleh ke arah Ling jie itupun langsung terjedot pintu dan meringis kesakitan, sambil memegang keningnya yang memerah .

" Kurang ajar gadis miskin sialan !!!". Teriak kesal teman nona Yao.






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE IN REDEMPTION ⚡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang