Strong Mother ✓ [Tamat]

[The Last Extra Part] : Akhir Kisah Selanjutnya

Playlist_song by :
Camila Cabello ft. Quavo - OMG

~ Taqabbalallahu minna wa minkum ~
"Semoga Allah menerima (puasa dan amal) dari kami dan (puasa dan amal) dari kalian."

~ Selamat Membaca ~

❄️❄️❄️

Brukhhh!

Semua isi didalam sebuah koper, kini sudah tercecer berantakan. Dimana berisi beberapa pistol semiotomatis, pisau kecil, kotak peluru, dan pakaian.

Brakk!

Dengan kasar, koper yang kini sudah kosong dilempar kasar kelantai berdebu. Yang mana, mereka kini tengah didalam ruangan yang cukup tertutup dengan jendela kecil satu. Sebuah ruang penjagaan.

Dengan, seorang pria dewasa duduk seorang diri didepan dengan jarak dari barang berantakan dilantai. Dan, disebrang. Seorang perempuan dewasa dengan umur tidak terpaut jauh berdiri tegap menahan rasa kesal.

Keduanya adalah kakak beradik Hesper. Dimana sang pria dewasa adalah sang Putra Mahkota, Prince Altan Hesper. Sedang si perempuan, tidak lain adalah sang putri bungsu yaitu Princess Axella Peony Hesper.

Dengan tangan terkepal kuat, dikedua sisi tubuhnya. Xella benar-benar menahan diri untuk tidak menghajar Kakak tertuanya dengan seluruh pengawalnya yang dengan tidak tahu sopan santun itu. Dirinya baru sampai beberapa jam yang lalu dibandara Internasional Australia. Dan, dirinya sudah dihadang kedatangannya oleh mereka. Bahkan, dengan tanpa bertegur sapa. Xella ditarik paksa masuk kemobil dan dibawa keruangan ini.

Ruang penjagaan yang letaknya tepat, didepan sebuah bangunan megah. Yah, Inilah istana megah Waterland Kingdom.

(Ilustrasi bentuk bangunan Istana Waterland Kingdom)

"Wawww, aku jadi penasaran. Kau kembali memang ingin pulang, atau ingin mengajakku berperang Princess Axella?" Tanya Altan tersenyum sinis, matanya malas melihat senjata bawaan adiknya yang tergeletak berantakan dilantai. Dengan tangan terlipat kokoh didepan dada bidangnya.

"Kenapa, kau takut Prince Altan?" Balik Xella bertanya tidak kalah sinis. Dan,

Srakk!

Dengan tanpa malu, seluruh pengawal dengan kisaran delapan orang langsung mengarahkan senapan ditangan mereka kearah sang putri.