Dari hari berganti minggu, dan minggu berganti bulan. Waktu yang terasa begitu singkat bagi seseorang dengan marga Jung. Sang putra sulung dari keluarga Jung Yunho dengan Kwon Boa. Usia kehamilannya kini sudah memasuki satu bulan, yang mana perutnya sudah mulai nampak membesar.
Meski masih bisa ditutupi dengan pakaian yang berukuran besar, tetap saja benjolan pada bagian perutnya sudah mulai nampak. Apalagi bayi yang dikandung adalah bayi kembar, yang menambah perut terlihat lebih besar dari ukuran biasanya.
Kedua adiknya benar benar merawatnya dengan baik dan penuh perhatian, walaupun tercampur sedikit pertengkaran antar si kembar sebab moody-an juga morning sickness Jeno yang terus menerus berubah ubah. Juga masa ngidam yang dialami oleh Jaemin mulai terbilang aneh.
Pasalnya Jaemin pernah meminta kepada Jeno untuk memukul orang yang berkepala botak menggunakan telur.
Permintaan itu tentu ditolak keras oleh Jeno sendiri, tapi keinginan Jaemin berasal dari bayi yang dikandung oleh Jaehyun. Dan jika keinginan Jaemin tidak di turuti, maka akan berdampak pada Jaehyun, dimana kedua janin mereka akan langsung menendang perutnya.
Jadi, mau tidak mau Jeno tetap melakukannya walau pada akhirnya ia dikejar kejar oleh orang dengan kepalanya yang botak yang sudah Jeno pukul menggunakan telur.
Kasus masa kehamilan yang terbilang cukup unik, dimana Jaehyun yang mengandung, tapi adik adik kembarnya yang mengalami semua gejala-gejalanya.
Jaehyun juga jadi sedikit terhibur saat dirinya berada di tengah tengah suatu perdebatan yang sedang dilakukan kedua adiknya. Contohnya hari ini. Si kembar Jung saat ini sedang memperdebatkan tentang dua pasang sepatu yang akan cocok dikenakan dua bayi mereka nantinya disaat sudah lahir.
Perdebatan ini bermula saat Jaehyun yang sedang duduk di sofa kamarnya yang kebetulan di sana juga ada kedua adiknya yang sedang mengawasi para ART untuk membersihkan kamarnya. Jaehyun sedang bermain ponsel, dan ia berfikir untuk membuka suatu situs belanja online dan mencari barang barang yang berbau bayi. Niatnya hanya iseng iseng saja, sampai ia melihat sepasang sepatu lucu.
Jaehyun menunjukkannya kepada si kembar yang malah berakhir debat dan belum juga selesai sampai sekarang. Para ART yang sedang membersihkan kamar Jaehyun jadi sedikit terganggu, bingung dengan perdebatan yang sedang dilakukan oleh kedua tuan mereka.
Dan akhirnya para ART malah terfokus pada perdebatan si kembar dibanding pekerjaan mereka.
"Yang paling cocok itu warna biru! Lihatlah dengan matamu!" ujar Jeno sambil menunjukkan gambar sepatu bayi berwarna biru itu.
"Tidak, tidak, tidak. Aku masih pada pendirian ku, Pink adalah warna yang cocok untuk kedua bayi kita" jawabnya dengan nada yang begitu meyakinkan.
"Warna Pink terlalu mencolok, dan itu terlalu feminim! Bagaimana jika bayi kita keduanya laki laki? Apa kau tetap mau memakaikan sepatu warna pink kepada mereka?!"
"Memangnya kenapa kalau bayi laki laki memakai sepatu warna pink? Apa yang salah? Malah akan terlihat lucu, dan satu lagi, bayi kita belum tentu laki laki, bisa jadikan mereka perempuan. Jadi, pink lebih cocok!"
"Kau jangan asal mengada ngada, darimana kau bisa tahu kalau bayi kita perempuan?!"
"Aku ayah mereka, jadi aku lebih tahu"
"Aku juga ayah mereka asal kau tahu!"
"Kalau begitu, pasti gen ku yang lebih kuat dibanding dirimu"
"Waaah... Kau bosan hidup rupanya"
Hampir saja Jeno melayangkan pukulan maut untuk adik kembarnya, jika saja Jaehyun tidak mendadak berdiri ditengah tengah mereka untuk melerai.
"Sudahlah kalian ini seperti anak kecil! Ini hanya masalah sepatu! Apa kalian tidak malu sudah menjadi bahan tontonan mereka!" Jaehyun menunjuk para ART menggunakan dagunya.
Aksi si kembar langsung terhenti begitu dihentikan oleh Jaehyun, dan menatap tajam ke arah ART mereka. Melihat tatapan yang mematikan itu, para ART langsung mengalihkan pandangan mereka dan kembali melanjutkan pekerjaan mereka.
"Salah dia tidak mau mendengarkan!" ujar Jaemin sambil menyenggol bahu kembarannya dengan bahunya.
"Kenapa kau menyalahkan ku?!" balas Jeno yang tak terima. "Lagipula, aku hanya menyampaikan pendapatku saja kalau warna biru lebih cocok!" sambungnya.
Mendengar itu, Jaemin menggelengkan kepalanya "tidak, tidak, tidak, mana ada warna biru lebih cocok? Pink lebih pantas!"
Seketika perdebatan kembali mulai.
Jaehyun hendak menghentikan kembali aksi kedua adik kembarnya, akan tetapi suara dering telfon lebih menyita perhatiannya. Jaehyun merebut kembali ponsel yang dibawa oleh Jeno, menatap layar persegi itu yang menampilkan nama ayahnya.
Segera Jaehyun menerima panggilan itu.
"Hallo Ayah" sapanya yang langsung membuat si kembar Jung terdiam.
"..."
"Kami baik baik saja disini"
"..."
"Tidak, mereka tidak membakar rumah. Tapi mereka membuat kacau" mendengar itu, si kembar Jung menatap kesal kakaknya.
"..."
"Baik, ayah"
"Hampir ayah lupa, ayah dan ibu akan pulang pekan besok jadi, persiapkan diri kalian"
Mendengar hal itu seketika membuat tubuh Jaehyun menegang. Bagaimana tidak, orang tuanya akan kembali dari bepergian nya sedangkan perutnya yang membesar itu tak bisa ia sembunyikan.
Panik menyerang seketika pada Jaehyun membuat suara dari sebrang sana harus berteriak meneriakkan namanya melalui ponselnya.
"Jung Jaehyun!!"
Seruan itu seketika mengembalikan kesadaran Jaehyun "i-iya ayah.. Ka-kami akan mempersiapkan kedatangan kalian" ucapnya dengan gugup.
Setelah itu, panggilan pun berakhir dengan tuan Jung yang memutuskan panggilan mereka.
Melihat dan mendengar tingkah kakaknya yang kaku, si kembar menatap ke arahnya dengan tatapan tanya.
"Ada apa kak?" tanya Jaemin.
Jaehyun tak bisa berkata kata lagi. Ia bingung dan panik secara bersamaan, terlebih ia tidak tahu bagaimana harus menyembunyikan perutnya yang terlihat membuncit itu.
Merasa tak di jawab Jeno mengguncangkan tubuh kakaknya.
"Jaehyun! Ada apa?!"
Jaehyun menatap mata Jeno dengan matanya yang mulai memanas "b-bagaimana ini?"
"Apa? Ada apa?!"
"A-ayah dan ibu akan pulang besok lusa. Ba-bagaimana jika mereka melihat keadaan ku yang seperti ini??" ucapnya, dengan air mata yang mulai mengalir membasahi pipinya.
Jeno dan Jaemin pun ikut terkejut mendengarnya. Mereka harus memikirkan solusi agar dapat menyembunyikan kehamilan Jaehyun. Jika ditutupi dengan pakaian yang besar pun juga percuma, perut besarnya akan tetap terlihat. Mengingat di dalam sana tak hanya satu bayu saja, melainkan dua bayi sekaligus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Hyung
Fanfiction"Kak Jahyun hanya milik kami!!!" "Dan tak ada yang bisa memiliki kak Jaehyun selain kita!!!"