chap 1

997 111 12
                                    

(Name) POV:

brakkk

"Yo watsap gais! Hari ini gw mau kenalan sama anak baru di kelas ini!."ucap Rani,murid yang duduk di samping ku. Yang sedang nge blog

"Hai, nama gw Boby" sapa Boby ke kamera Rani

"ISS, bukan lu Boby goblk tapi di tampan inii." Ucap Rani

"Jahat" kata Boby

"Namanya siapa??" Tanya Rani pada Budi

"Budi" jawab nya

"Ihh cool-cool gitu orangnya haha.
Ok guys sampai di sini aja dlu ya video ku kali ini jangan lupa like,komen,dan subscribe channel everyday of Rani. Bye!" Ucap Rani. Dan langsung ia mematikan videonya nya

"Lah ganti nama channel? Bukannya dlu Rani fans?." Tanya Boby

"Iya, terpaksa ganti karena ga beda jauh namanya sama railfans banyak bocah kereta nyasar di channel gw
Trus komplain,bocah bodoh pada nanya 'mana keretanya?' ahaha" jawab Rani.

"Kebiasaan gk baca njir." Ucap Boby

"(Name) jangan diem trus dong! Ngomong kek!!" Ucap Rani padaku.

"..hehh? Memang apa yang harus ku bicarakan?" Tanya ku. Aku bingung..

"Tentang uang lu yang melimpah" jawab Rani.

"...topik yang aneh" ucap ku.

Lalu Rani berkenalan sama Budi. Sebenarnya Rani paksa Budi buat kenalan. Dan Rani menceritakan tentang sekolah ini.

"Blablablablabla- kecuali.. elu mau gantiin dia bud. Haha gimana?" Tanya Rani

"Zzzzz" ternyata Budi tidur. Aku merasakan tanda² buruk.

"Eh Bud.. aduh malah tidur dia.." ucap boby

Aku tau pasti akan ada yang terjadi..
Jadi aku tutup telinga ku

"... KONT*L!!" Triak Rani. Triakan itu pasti terdengar sampai di luar. Untung aku menutup tlinga ku. Kalau tidak aku bisa budek.



     Time skip pas pulang

"Astaga baru inget kotak pensil gw ketinggalan." Ucap Rani

"Sudah ku bilang untuk mengecek ada barang yang tertinggal atau belum." Ucap ku

"Ayok balik ke kelas" ucap Rani sambil menggandeng tangan ku

"Kenapa aku harus ikut..?" -(name)

"Ehe pokoknya temenin aku yaa." Ucap rani

Saat perjalanan ke kelas kita melihat Boby dan Budi di palak

"Bukankah kita harusnya membantu mereka dan bukan merekamnya..?" Tanya ku

"Ssstt biarin aja pasti viral nihh" jawab Rani. Astaga andai aku bisa membantu, tapi aku tidak terlalu bisa bertarung.

Dan kita melihat Budi menahan tonjokan Adit lalu membanting Adit.
"Lu yang kont*l!Bangs*t!." Ucap budi

Aku.. terkejut. Dia bisa saja menyaingi Ricco. Entah kenapa ia sangat keren..

Rani merekam Budi yang berkelahi dengan Akbar,dan bernard.

"Fix Budi harus ikut turnamen. Oke sekarang waktunya cabut trus upload hehe" ucap Rani lalu ia pergi. Meninggalkan ku.

"..." Aku tidak dapat berkata-kata. Budi sangat jago dalam berkelahi.aku merasa...terpesona? entahlah..

Aku menghampiri Budi dan Boby.

"..kamu dapat mengalahkan Ricco jika mau.. kamu hebat" ucapku sambil menunjuk Budi.

"Eh.. iya.. sama²" ucap budi dan muka nya memerah. Dia kenapa? Sakit?

"Oh iya.. (Name) boleh ngobrol bentar gak?" Tanya Budi

Aku pun mengangguk



"(Name) hari Minggu lu sibuk gak..?" Tanya Budi

"Enggak kok." Jawab ku. Aku tidak pernah sibuk. Semua perkerjaaan di kerjakan oleh pembantu di rumah ku.

"Ouh.. gitu.. jadi nanti hari Minggu mau kencan gak..??" Tanya Budi dengan muka yang merah.

"Kencan..? Apa itu kencan?" Tanya ku.
Budi terlihat terkejut atas pertanyaan ku. Memang kenapa?

"Kencan tuh.. kayak pergi bareng berduaan gitu.." jawab Budi

"Boleh saja." Ucap ku.aku menyodorkan hp ku ke budi.dia terlihat bingung.

"..mari tukar nomor.. jadi aku dapat memberi tahu rumah ku di mana."ucapku. Aku tidak bisa jika di suruh tunjuk jalan.

"O-oh.. oke" jawab Budi

Kita tukaran nomor. Lalu datang lah Sophia.

"Hai!" Sapa Sophia

"H-hai" sapa balik Budi

"Bai" ucap Sophia

"Bai..?" Ucap budi.

Sungguh aneh interaksi mereka berdua.

"Budi.. nanti kamu jemput jam berapa?" Tanya ku

"Oh.. jam 9 pagi kayaknya sih." Jawab Budi

"Baiklah" ucap ku lalu pergi.
Sungguh.. kenapa harus pagi hari? Aku malas bangun pagi².

Aku melihat ke Lulu yang selalu ada di pelukan ku.
"Lulu, kita pulang langsung atau mau pergi²?" Tanya ku kepada boneka ku. Memang terlihat seperti orang gila. Tetapi itulah aku.

"Hmm..? Langsung pulang saja? Oh baiklah, aku mengerti. Kamu pasti lelah." Balas ku kepada boneka ku.

Mobil hitam berhenti tepat di depan ku. Seorang pria yang berkerja sebagai supir membuka kan pintu mobil untuk ku masuk.

"Silahkan masuk nona." Ucap nya.

(Name) POV end.

Bonus :

Budi POV:

Gw melongo ketika liat (Name) pulang. Orang kaya ya? .. gw jadi inget waktu itu Rani bilang "tentang uang lu yang melimpah"

Sekarang aku ngerti.. aduh.. ntar pas kencan gimana ya.. gw cuman mau ngajak dia kencan ke warteg sama taman sih.. tapi apakah itu selevel dengan dia? Kayakny kagak.. aduhh bodo amat lh yang penting lebih Deket sama dia.

Budi POV end.

troublemaker: raise your gang × reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang