BAGIAN 1

4 1 0
                                    

Suara ribut di rumah sakit,begitu bising di telinga,dan seorang pria duduk di depan dokter dengan wajah yang pucat.

Dokter itu tampak antusias menjelaskan sesuatu kepada pria di depan nya dengan wajah yang serius dan sedih.

 Pria itu hanya tersenyum dan bangkit dari duduk nya dengan memegang sebuah kertas di tangannya.

Pria itu pergi meninggalkan rumah sakit dengan keadaan sedih dan lesu.

Saat berjalan dia berhenti,dan melihat kue yang begitu manis dan harum di sebrang jalan.

"Sial,itu terlihat enak"ucap nya sembari menelan ludah.

Pria itu menarik nafas panjang dan lanjut berjalan.

Tiba di sebuah rumah kontrakan yang usang beserta dengan surat tagihan yang memenuhi kotak surat.

Pria itu membuka pintu dan melemparkan kertas yang di bawa nya ke ranjang.

Dia duduk di tepi kasur dan menatap jendela,tangan nya meraih sebuah botol obat keras yang bertulis "Mr. Roya".

Pria ini bernama roya,hidup sebatang kara dan sendirian,tanpa apapun.
Dia berjuang keras untuk biaya hidup dan rumah sakit,kehidupan yang begitu menyedihkan dan kemiskinan menghantui pria yang hampir berusia tiga puluh tahun itu untuk menyerah.

Saat hendak membuka botol obat itu, roya tiba tiba mengeluarkan darah dari hidung dan mulut nya beserta sakit kepala.

Saat tubuh nya tidak mampu lagi untuk bertahan roya jatuh dan tergeletak dengan darah yang masih mengucur deras.

Ah benar...Apakah ini sudah berakhir?
Aku mohon berikan aku kehidupan yang sehat dan kaya.

Itu adalah permohonan terakhir dari roya yang mati tergeletak di lantai rumahnya yang dingin,tanpa siapapun.

I BECAME THE MURDERED PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang