Seperti biasa, sebelum membaca vote biar gak lupa thank u.
[SELAMAT MEMBACA]
Bianca melangkahkan kakinya dengan lesu masuk ke dalam rumah mewah yang bertingkat dua. Matanya terlihat begitu sembab, seperti habis menangis. Saat sampai di depan ruang tamu rumah itu, tamparan keras menyambut dirinya.
PLAKK
Pipi kanannya terasa begitu panas dan perih. Bianca tersungkur. Tubuhnya terasa begitu lemah, dirinya tak dapat menahan bobot tubuhnya. Pria yang telah menampar pipinya nya begitu keras, menatap nyalang pada Bianca.
"APA YANG TELAH KAU LAKUKAN ANAK SIALAN?!!" teriak menggelegar pria paruh baya itu memenuhi ruangan.
Bianca diam tak bergeming, hanya suara isak tangisan yang keluar dari mulutnya, lidahnya terasa begitu kelu tak mampu berbicara.
"JAWAB ANAK SIALAN!!!" Pria paruh baya itu kembali berteriak. Bisa ditebak, pria itu adalah ayah dari Bianca, Ferry.
"A-aku" Bianca terus menunduk. Ia yang sekarang sangat berbeda dengan dirinya yang biasanya. Bianca yang saat ini bak seperti anak kucing yang takut dimakan oleh singa.
"KENAPA KAMU BEGITU MURAHAN?! SEMUA FOTO FOTO ITU SUDAH TERSEBAR LUAS BIANCA!! DAN KAMU BERANI MELAKUKAN ITU DENGAN LELAKI YANG NOTABENYA KAKAK KAMU SENDIRI?! DIMANA OTAK KAMU BIANCA?!" Ferry kembali membentak Bianca. Nafas pria itu terlihat tersengal sengal.
"Hiks m-maafkan aku," Bianca semakin terisak, hatinya sangat sakit mendengar teriakan sang ayah.
Ferry tidak menghiraukan isakan Bianca, "Sekali lagi papa liat kamu seperti itu, papa benar benar akan menelantarkan kamu, sama seperti ibumu!"
Ferry pergi keluar dari rumah mewah itu. Bianca semakin menangis. Ini pertama kalinya bagi Bianca mendapat perlakuan kasar dari papanya. Selama ini Bianca selalu disayang oleh Ferry. Bianca mendapatkan semua yang ia inginkan, Kecuali kasih sayang seorang ibu.
Dari kecil hingga dewasa, Bianca tak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Walaupun hidup bergelimang harta, Bianca tentu saja masih merasa kurang, karena tidak ada ibu sebagai pelengkap keluarganya.
"Mama, Aca pengen ketemu mama! Hiks Aca gak kuat menahan sakit sendiri ma," Bianca mengelap air matanya yang terus keluar tanpa bisa ia hentikan.
"Semua orang sekarang udah benci sama Aca, termasuk Leta, hiks.."
"Leta maafin Aca hiks, A-aca gak bermaksud jahat sama Leta. Aca cuma mau lindungi Leta dari ular itu hiks, Aca gak bermaksud kayak gitu tolong maafin Aca!" Bianca terus terisak, tangisan nya semakin menjadi jadi. Matanya memperlihatkan perasaan bersalah yang sangat besar.
Penampilan Bianca sangat berantakan, matanya yang sembab dan sedikit bengkak karena terlalu lama menangis. Tembok yang berada di sekeliling ruangan itu telah menjadi saksi bisu betapa menyedihkan dan menyakitkan hidup seorang Bianca.
Ting!
Bianca membuka ponselnya saat menerima pesan masuk.
081xxxxxxxxx
datang ke apartemen x.
lantai 15, sblh kiri paling ujung.
Jika Lo mau Leta selamat!
KAMU SEDANG MEMBACA
A & E
Teen FictionTRANSMIGRATION STORY Adrea Sean Geovael lebih tepatnya sekarang bernama Elleta Deanevita Arshavara. Dua gadis yang berusia 17 tahun mengalami kecelakaan di hari yang sama, Elleta Deanevita Arshavara yang tidak sanggup menjalani hidup nya dan memili...