Setelahnya, Shownu memang yang mengarahkan langkah, untuk mereka memasuki sebuah bangunan memanjang, bertingkat dua yang terlihat paling inti yang berada di area--Hongjoong belum benar-benar berkeliling pulau yang jelas sangat luas, tetapi dari area terdekat dan terpadat, inilah yang paling inti yang Hongjoong ketahui.
Ada banyak pelayan, Hongjoong paham.
Kakeknya orang penting.
Hongjoong yakin pelayan-pelayan ini bukan sekadar pelayan semata.
Jelas... Shownu juga demikian.
Tak sadar, karena tengah memirikannya, Hongjoong memperhatikan Shownu. Yang mana posisinya berjalan berada di hadapannya, tetapi bisa jelas, mampu tahu apa yang sedang dilakukannya.
"Jika ada pertanyaan, boleh tanyakan saja, Tuan Muda."
Lagi, panggilan yang membuat Hongjoong memutar mata.
Saat itu, Shownu membawanya ke satu ruangan, di lantai utama tersebut. Ruangannya kosong, hanya ada satu meja dan satu kursi. Di mana Shownu masuk lebih dahulu, kemudian mengambil sebuah telepon meja, yang membuatnya agak mengernyit.
Ah... bagaimana cara komunikasi bekerja tanpa ketahuan sebenarnya?
Apakah memang orang-orang Kakeknya, atau Ayahnya, atau mereka jelasnya, memiliki banyak hal yang dirinya tak ketahui? Karena... telepon meja itu tampak sangat normal dan--
Hongjoong tak sadar melihat Shownu telah meraih gagangnya, dan kemudian menekan satu angka saja. Seolah sudah mudah untuk menyambungkan, membuatnya bicara hanya satu kata pada telepon, lalu menunggu beberapa detik, sebelum mengulurkannya pada Hongjoong.
Karena itu Hongjoong mendekat pada Shownu dan menerimanya.
Shownu pun tersenyum, berjalan mundur, dan pamit secara sopan. "Saya ada di luar setelah Anda selesai, Tuan Muda."
Kali ini Hongjoong mengabaikannya, untuk mendekatkan telepon tersebut pada telinganya.
Belum, Hongjoong belum memulai, dan tak memulai.
Namun suara di seberang, membuatnya agak terkesiap dalam napas tercekat.
"Kak... Rastaf...?"
Oh... syukurlah...
"Cecil..." Hongjoong memanggilnya, dengan bagaimana tubuhnya mulai menjadi rileks, pun dirinya sedikit tersenyum. "Hei, apa kabar, sayang?"
Segera saja, suara di seberang menjadi seruan keras, walau tertahan--seperti menahan. "Kak Rastaf! Kak... Cecil pengen ketemu..."
"Nanti kita--"
"T-tapi kata Ayah sama Bunda, Cecil gak boleh ketemu Kak Rastaf... huks... kenapa...?"
Alasannya kemarin, hanya agar Nagyung tak terbayang masalah itu.
Alasannya sekarang? Hongjoong tak tahu.
"Cecil sekarang sama Bunda?"
"S-sama Ayah, sama Bunda..." Nagyung benar menangis di ujung panggilan. "Bentar lagi mau berangkat..."
Sedikit mengernyit, Hongjoong membalas. "Berangkat? Berangkat ke mana?"
"K-ke Dubai kata Bunda... huks..." Nagyung menjawab.
Jelas Hongjoong terkejut, dirinya menjadi takut kembali, terlebih atas apa yang dikatakan sang Ibu lalu.
Namun Nagyung langsung memperjelas semuanya dalam satu kalimat. "S-seminggu... Cecil pergi ke sana sama... B-Bunda... sama Kak Saerom... kalau Ayah cuma antar..."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1
FanfictionTHE FINAL OF THE TRILOGY. Starts : April 1st, 2023