8. What He Doing?

1.4K 3 0
                                    

Langsung saja melompat ke 2 bulan kedepan, dan saat ini aku sedang menunggu jemputan kakak ku yang lama sekali. Aneh saja akhir akhir ini jemput aku selalu telat dan kali ini lebih lama, sepertinya aku mau pulang sendiri saja. Setelah kuputuskan pulang sendiri, kakak ku barusan datang.

"lama banget"

jengkel sama kelakuan kakak yang sekarang sedikit aneh, dia bilang kena hukuman karena terlambat datang sekolah. Itu aneh perasaan kita datang pagi pagi, emang kakak mampir kemana coba kalo sebelum ke sekolah. Dia tidak menjawabnya, ada yang janggal disini.

Dia terlihat lesu dan tak bersemangat, aku mencoba berbicara baik baik agar dia cerita apa yang dialaminya. Dia tetap menggunakan jawaban yang sama, aku menjelaskan faktanya kalo kita biasanya berangkat lebih pagi dan jam itu tidak membuat kakak terlambat. Kenapa dia mengrahasiakan sesuatu dariku padahal kita saling terbuka.

Aku mengancam dia dengan kita jadi musuhan saja, dan kakak ku tidak mau itu dan dia menjelaskan semuanya. Sepupuku yang cewek satu sekolah dengan kakak, dia merupakan adik kelasnya kakak ku.

Aslinya kakak ku malas mengantar dia pulang. Kakak ku pulang pulang gini baju nya sampai basah karena berkeringat, dia bau badan. Aku suruh dia mandi aja dulu.

Sebentar lagi kakak ku akan kuliah kedepan nya, tapi dia tidak minat untuk kuliah.

Yah karena duit nya ayah dan ibu mengalir terus jadi kakak menggunakan jalur mandiri saja, lagi pula dia tidak terlalu pintar.

Saat kakak kuliah apakah aku harus berpisah, aku harap dia tidak kuliah jauh jauh karena aku akan merindukan nya. Ah tapi juga ngapain aku sampai dramatis gini, dia masih lama untuk kuliah.

Ayah dan ibu ku bekerja sebagai direktur perusahaan kebetulan saja mereka sama sama bekerja sebagai direktur, mereka bekerja dari pagi hingga malam. kakak ku kurang disiplin dan tak bisa manajemen diri. Aku sebagai anak bungsu, prestasi ku yang pernah kuraih yaitu tari. Aku bisa menari karena aku dulu SD sering juara berturut-turut, entah kenapa aku sudah jarang berkompetisi.

"Dek keluar dulu lah, mau ganti baju ini"

ternyata kakak sudah selesai mandi, dia mau masuk ke kamarnya dengan telanjang dada. Aku melihat bekas luka seperti habis dipukul, dia habis ngapain coba. Aku malas gerak buat keluar dari kamar kakak, jadi kakak ku tetap ganti baju meskipun ada aku. Astaga dia telanjang depan ku,

"ngapain diliat mulu"

tanya kakak yang heran padaku. Firasat ku terasa ada yang aneh,

"dek.. kok mas jadi pengen seks"

kakak ku yang mulai nafsu birahi nya naik. Yah mau bagaimana lagi juga ingin, dia masih belum memakai baju nya dia pula masih telanjang seluruh badan nya. Dia ingin mecoba gaya 69, yaitu aku harus diatasnya tapi kita saling berbalik.

Diatas kakak ku mengenai vagina ku dan bawah ku bertepatan pada penis kakak. Bagian vulva ku dijilat jilat sama kakak ku, membuatku ini terangsang. Aku disuruh mengemut penisnya saja agar aku tak desah keras keras, kelamin ku dibuka lebar lebar.

"mmppphhh..mpphhh... Ahhhhhhh!"

aku tak kuat karena dia menjilatinya dengan brutal. Kata kakak ku ada sesuatu yang keluar, aku sudah terangsang. Dia tak habis main nya dan memasukan jarinya kedalam lubang ku, dia mulai masukin dan keluarkan membuat perutku geli. Dan dia menjilatinya lagi, tak berhenti hingga aku merasakan sesuatu seperti denyutan kencang.

Aku: "a..aaahhh..ahhhh, k-kak.. be-berhentiii"

Kakak: " kamu udah keluar belum, punya ku belum keluar lo"

Kakak ku tak ingin berhenti jika dia belum mengeluarkan spermanya. Pipi ku sampai memerah, ini lebih nikmat ketimbang seks. Penisnya masih mengeluarkan lendir, ahh penis kakak makin besar dan berurat. Tiba tiba dada ku diremas remas oleh tangan kakak ku dari bawah, dia menarik narik putingku.

Only On My Sister (Rarely Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang