3 bulan kemudian
Hari ke 231
Becky Pov
Pagi hari aku duduk bersandar di headboard tempat tidur sambil menatap ke luar jendela.
Aku mengelus cincin yang tersemat di jari manisku. Cincin ini bukan cincin pernikahanku dengan Freen, melainkan cincin pemberian Nop.
Tiga hari yang lalu, aku menerima lamaran Nop. Aku tidak tau apakah keputusanku ini tepat atau tidak. Aku masih ragu terhadap Nop. Aneh, bukankah selama ini itu yang aku harapkan dalam hubungan kami? Tapi, kenapa aku tidak sedikitpun merasa bahagia?
Hubunganku dengan Nop cenderung hampa. Entahlah, sejak aku tidak bersama Freen rasanya ada yang hilang dari diriku.
sudah 1 bulan lebih Freen tidak mencariku di rumah ayah. Padahal selama 2 bulan sebelumnya Freen selalu datang ke rumah untuk membujukku bicara, walau aku selalu menolaknya. Tapi dimana dia sekarang? Padahal dia sendiri yang bilang kalo dia akan selalu menungguku, tapi kini dia menghilang, apa dia sudah menyerah terhadapku? Sigh... kenapa sekarang aku merindukannya?
Aku merindukan setiap sentuhan lembutnya, aku merindukan perhatiannya, aku merindukan sikapnya yang manis terhadapku, aku merindukan tatapannya. Aku merindukan Freen
tok
tok
tok"sayang, apa ayah boleh masuk?" suara ayah dari luar kamar
"masuk saja yah" jawabku
Aku menatap ke arah pintu waktu ayahku masuk ke kamar
"ada yang mau bertemu denganmu" katanya
Apa itu Freen?
Aku menghela nafas berat "suruh dia pulang saja yah, aku tidak mau bertemu dengannya" jawabku
Come on Beck, padahal kau merindukannya tapi kenapa kau sulit untuk menemuinya
Ayah menghela nafasnya "sayang, sepertinya kali ini kau harus keluar dan melihatnya sendiri"
"tapi yah"
"ayo cepat, ini penting"
"baiklah"
Akhirnya akupun keluar kamar dan pergi ke ruang tamu, tapi disana aku tidak menjumpai Freen melainkan seorang lelaki berkacamata menggunakan stelan jas rapi
"maaf tuan, apa anda mencariku?" Aku tampak ragu menyapanya
Pria itu tersenyum lalu berdiri dari duduknya dan menyodorkan tangannya "Selamat pagi nona Becky, saya White, pengacara nona Sarocha" katanya memperkenalkan diri
Aku mengangguk ragu sambil menjabat tangannya "silahkan duduk tuan" kataku seraya ikut duduk di sofa
"ada keperluan apa ya menemui saya?" tanyaku to the point
"sebentar nona" Tuan White mengeluarkan sebuah berkas dari tasnya lalu menyerahkan padaku
"saya ditugaskan oleh nona Sarocha untuk mengantarkan berkas perceraian ini pada nona Becky" katanya
Aku membelalakan mataku terkejut. Tanganku langsung gemetaran "ber..kas ...per..ceraian?" ucapku gagap
Tuan White mengangguk "benar. Berkas perceraian antara nona Sarocha dan nona Becky. Ini sudah ditanda tangani oleh nona Sarocha, kini tinggal nona Becky yang perlu memberikan tanda tangan supaya sidang perceraian kalian bisa dilaksanakan secepatnya" paparnya
Aku masih termenung, pandanganku kosong. Aku masih kesulitan menerima bahwa Freen benar-benar menceraikanku
"jika anda masih belum yakin, anda bisa membawanya dulu nona. Lusa saya akan kembali kesini" kata Tuan White
KAMU SEDANG MEMBACA
365 Days
Fanfiction"beri aku waktu 365 hari, setelah itu kau boleh meninggalkanku"