Bukan Sainganya

15 1 0
                                    

******

Sore hari setelah pulang dari kediaman Kanaya, gus Zain hendak mengajar santri putra di pondok pesantren. Gus zain berjalanan mengelilingi pesantren sampai di depan asrama putri ia pun berhenti.

"Eh ca liat itu ada gus zain di depan" ujar fitri sambil melihat gus zain

"Ah ga mungkin fit" sahut aca

"Keluar sana buktiin sendiri" ujar fitri

"Perasaan dari pagi gak kelihatan sama sekali fit"

"Itu loh lihat jarang-jarang gus di depan asrama putri"

"Eh iya bener, aku ga salah lihat kan ini" mengusap usap matanya

Aca bergegas berlari menuju gus zain

Brukk

Aca terjatuh karena tersandung batu. Gus Zain hanya melihat ke arah aca dengan datar.

"Gusss, bantuin dong Aca jatuh nih" ujar aca merentangkan tanganya

"Bukan mahrom, Aca bisa berdiri sendiri kan?" jawab gus zain

"Gus zain jahat ih"

Gus Zain hanya bermuka datar tanpa berekspresi

"Guss" ujar aca sembari membangunkan dirinya sendiri

"Iya, ada apa?"

"Ada yang aku ingin katakan padamu gus" ujar aca dengan gugup

"Emm itu gusss"

"Iya apa?"

"Ituu"

"Jika tidak ada yang dibicarakan lagi saya permisi, Assalamualaikum" Pamitnya dengan sikap dingin dan datar

"Datar banget, eh astaghfirullah"

"Waalaikumsalam"

"Sial dari dulu tetep aja cuek nya huft" sebal aca

"Lagian kamu ca kelamaan segala mau ngomong apa sih"

"Kepo"

"Dasar" sinis fitri

"Aaaa gus zain love you" ujar aca

"Mulai nih mulai" gumam fitri

"Udah yuk masuk habis ini udah jam ngaji sore, siap siap dulu"

"Iya"

******

~Asrama putra~

"Gus" panggil ustadz ihsan

"Dalem ustadz ihsan"

"Pripun gus, njenengan sampun ngajare?"

"Alhamdulillah sampun"

"Afwan gus njenengan ditimbali abah wau"

"Syukron ustadz"

"Nggih sami-sami gus"

"Kalau begitu saya pamit ke ndalem nggeh"

"Nggeh-nggeh monggo gus" ustadz ihsan menyalami gus zain

setelah selesai mengajar dan mendapat kabar bahwa ia di panggil abahnya, gus zain langsung menuju ndalem, baru beberapa langkah namun ia berhenti melihat beberapa santri putri yang tampaknya sedang mengintip obrolanya

Zain untuk KanayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang