BAB 55

109 4 0
                                    

Ketika Kayden tiba di dalam pangkalan benteng bersama dengan Jesse, Cris yang diletakkan di kawasan yang selamat menjadi lega kerana Jesse masih hidup. Namun saat dia melihat Jesse yang diangkat Kayden dan bukannya berjalan, dia kembali menjadi risau lagi. 

"Apa yang terjadi?" tanya Ace sambil menghampiri mereka. 

Mark dan Connor sudah pun berada di sana bersama mereka.

Kayden membiarkan Jesse berdiri di atas kakinya sendiri. Ace membantu Jesse agar wanita itu boleh duduk. Dia memeriksa kaki Jesse pula.

"Dia cedera saat diheret oleh Dark Monsters tadi," Kayden menjelaskan keadaan Jesse kepada semua orang.

"Well, things won't be any better now. We have some bad news. Kami baru saja menerima mesej dari pusat kota. Pusat penyelidikan di mana Ratu Dark Monster itu diletakkan diserang oleh Dark Monster Level C," ujar Connor dengan keadaan yang tenang, seolah-olah apa yang dia katakan itu bukanlah berita buruk.

"Apa??!" tanya Jesse dengan wajah yang terkejut. 

"Jadi, arahan yang seterusnya apa?" tanya Kayden kepada Ace.

"They requests of team Alpha's support. Kita harus pergi ke pusat penyelidikan sekarang," jawab Mark. Wajah Mark terlihat sugul, seolah-olah ada berita buruk yang telah berlaku.

"And what do we waiting for?" Kayden bertanya.

"Sebuah helikopter akan datang mengambil kita," Giliran Ace pula yang menjawab. Dia tidak memandang ke arah sesiapa saat menjawab. Hanya belakangnya saja yang dapat dilihat. 

Jesse yang sedang memandang belakang lelaki itu merasakan ada sesuatu yang menganggu fikiran lelaki itu.

Kayden mencebik dengan wajah yang tidak puas hati. "Bila ada serangan di benteng ini, mereka arahkan kita untuk datang ke sini. Dan sekarang ada serangan lain terjadi di pusat penyelidikan itu, mereka mahu kita datang ke sana pula. Tak bolehkah mereka berikan arahan yang jelas lain kali?"

"Nak buat macam mana? Kita hanya menurut perintah," ujar Mark. Dalam hatinya dia juga bersetuju dengan apa yang Kayden katakan tadi.

Jesse merapati Cris yang duduk bersandar pada tiang simen yang tinggal separuh lagi. Melihat keadaan Cris yang lemah itu, Jesse menjadi sedih. "Cris, hang in there okay? Saya akan hantar kau ke pusat kota..."

Cris tersenyum kecil. Dia mencapai tangan Jesse yang berada di atas bahu kanannya. "Hei, bolehkah saya katakan sesuatu pada kau?"

"Ya, cakap saja... Saya akan mendengar..."

"Jaga diri kau baik-baik, ya..." Perkataan Cris terhenti bila rasa sakit di bahagian lukanya muncul. Wajahnya penuh dengan kerutan kerana menahan sakit. "Saya tidak akan selalu ada di dekat kau untuk melindungi kau..."

"Apa yang kau cakap ni? Bukan masa yang sesuai untuk kau cakap semua benda ni," kata Jesse pula. Kedua tangannya sekarang sudah menggenggam tangan Cris, mencuba untuk memberikan sokongan kepada sahabatnya itu.

Segaris senyuman diberikan lagi kepada Jesse. Ditatapnya wajah sahabatnya yang selama ini sudah bersamanya. "Promise me, Jess... Jangan buat benda yang bodoh lagi. Saya tidak akan di sisi kau untuk menjaga kau lagi. Tapi saya senang kau adalah sahabat saya."

"What's wrong with you? Jangan cakap benda begini, macam kau akan mati saja. Saya ada di sini, jadi kau akan selamat, Cris. Bertahanlah sehingga kita kembali ke pusat kota," kata Jesse pula.

Wajah Cris terlihat sedih walaupun ada senyuman di wajahnya. "I will not going back to the city with you, Jess..."

Jesse terkesima mendengarnya. "What?? Apa maksud kau tidak akan kembali ke kota bersama?"

2. Season 1 : This Is My FateWhere stories live. Discover now