Octagon 3 - 105 : Pantai Untuk Santai Pt. 6

242 28 39
                                    

"San muntah."

Senyuman Hongjoong mengembang, usai mendengar Seonghwa berucap, mengadu pada yang lainnya yang tengah duduk di atas pasir usai menikmati kelapa muda yang mereka petik sendiri. Yang sebenarnya menghasilkan Juyeon terluka di lututnya, lantaran dia merasa baik-baik saja berada di paling bawah, untuk Younghoon injak bahunya—ada satu kelapa yang sulit sekali untuk dipetik.

Setelah mengadu di awal, Seonghwa menghabiskan waktu dahulu, untuk menyemangati mereka. Terlebih Mingi dan Jongho sama-sama memanjat sendirian. Selagi Wooyoung bersikeras untuk melakukannya, tetapi dimarahi oleh Juyeon perihal kakinya.

Setelahnya, Seonghwa kembali ke bungalow untuk menyusul Hongjoong dan San, yang mana malah menunjukan bahwa San tengah muntah.

Di lantai.

Kini tengah dibersihkan oleh para pelayan di sana, selagi San dibawa entah kemana. Mungkin untuk diberikan obat.

Hongjoong mengedikan bahu, memberi gestur dengan kedua lengannya, tak mau bertanggung jawab. "Gue cuma nanya, San bisa habisin sisanya gak. Terus dia tertarik, semangat pula, dan nenggak semua. Eh, habis itu sarapannya keluar jadi air."

"Hongjoong!" Wooyoung mengerang jijik.

Selagi Seonghwa menggelengkan kepalanya. "Masih jam segini, lagian. Astaga."

"Ya, sebenarnya minum pagi gak apa." Juyeon membela.

Mingi langsung melihatnya sinis.

Sedangkan Juyeon merapat pada Yunho, meminta pembelaan. "Bilangin; anak lingkaran dalam sering party sampai pagi. Udah biasa."

"Walau gue gak ikut, tapi benar." Hongjoong yang posisinya berdiri di hadapan salah satu pohon kelapa, mengangguk menyetujui. "Memang minum pagi kenapa ya? Haha."

"Gue gak ikutan." Tetapi Yunho tak membela. Walau begitu, dirinya tertarik, melihat ke arah Hongjoong. "Mau minum kita nanti malam? Sambil ngapain? Eh, bakar-bakaran bisa?"

"Gue tadi udah minta sekalian." Hongjoong menjawab sebelum menggerutu. "Cuma mereka bilang, malam ini makan malamnya masih mereka siapin dulu—kebetulan baru dapat banyak hasil laut segar, jadi sayang kalau dibekuin. Gue juga gak banyak bacot sih, soalnya minta minum juga ke Shownu agak susah."

"Kok?" tanya Younghoon, serius bingung. "Mereka maunya kita nikmatin liburan, 'kan?"

Sambil tertawa di posisinya duduk menekuk lutut namun tak rapat, Juyeon menjawab. "Mereka maunya kita liburan yang suci. Tanpa kontaminasi ibukota, ya?"

"Kayaknya." Hongjoong menjawab santai.

Tiba-tiba saja, Mingi mengangkat tangan. "Tapi gue setuju banget kalau kita minum, please? Gue ngerasa butuh banget."

"Janji gak pidato?" tanya Yunho, sebelum melihat ke arah yang lain untuk menjelaskan situasi. "Dulu mabuk di apartemen gue, langsung ngomongin materi kuliahnya. Gue gak paham. Kuliah dibuat ribet sama ilmu kayak—"

"WOY!!" Juyeon dan Younghoon berseru bersamaan, sambil menggulung lengan kaus mereka.

Yeosang dan Mingi sontak tertawa.

Selagi Juyeon langsung mendorong Yunho yang posisinya dekat dengannya. "Kakak tingkatnya Mingi tuh gue sama Younghoon! Mau apa lo?"

"Beda, lah! Lo berdua ambilnya Hubungan Internasional—"

"Masih satu induk!" Juyeon menyerang sambil mengedik pada Younghoon. "Hoon! Kakinya ambil nih, kita ceburin dia ke laut—agak anjing!"

Younghoon terkekeh, mendekat setuju.

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang