Selamat membaca 🥰
🍂
Hari yang menjenuhkan bagi sebagian orang dengan rutinitas yang sama setiap harinya, bagai siklus yang tak pernah punah.
Namun terkadang mereka lupa bersyukur karena dibalik itu semua banyak orang yang menginginkan berada diposisi itu, dimana semua hal yang di kerjakan dengan teratur dan juga terjadwal.Agatha berjalan menuju ruangan kantornya, masuk dengan membuka kunci khusus pegawai, menghirup udara yang sama, lalu membuka jendela untuk mendapatkan pergantian udara.
Melihat berkas dimejanya yang begitu menumpuk membuat helaan nafas yang panjang keluar dari bibirnya haaaaaaaaaaahhhh
Belum melakukan apa-apa namun sudah terasa melelahkan.Waktunya jam makan siang, semua orang berjalan menuju kantin. Ada pula yang sengaja makan diluar kantor, mungkin karena bosan dengan makanan yang disediakan kantin, atau karena memang tidak menyukainya.
Agatha orangnya simple dan memutuskan untuk makan di kantin saja hari ini, ekhem.. Sebenarnya hampir setiap hari sih.
Dia berjalan menuju kantin lalu berdiri di tempat antrian dengan susu pisang yang hendak di belinya sebelum ke tempat ini.Nampan yang berisi makanan telah di bawanya menuju meja yang sudah dia incar sejak tadi, mejak pojokan dekat jendela dengan dua kursi, dan kosong.
Agatha makan dengan tenang dan damai, bukannya makan sendirian itu terlihat menyedihkan ? Tentu tidak, tidak selalu begitu. Bukannya tidak memiliki teman untuk makan bersama, namun kali ini dia hanya ingin sendiri. Karena terlalu lelah, membuat harinya tidak bersemangat, termasuk semangat berbicara.
"Hai, boleh saya ikut duduk disini ?"
Agatha mengangkat kepalanya lalu menatap lelaki yang tiba-tiba berdiri didepan meja makannya. "Mmmhh.. Itu meja yang lain sudah penuh, dan hanya kursi ini saja yang kosong" Lanjut laki-laki tersebut dengan garukan di kepala belakangnya, merasa kikuk.Agatha menolehkan matanya kesamping sambil berkata "silahkan, buatlah dirimu nyaman", lalu melanjutkan makanannya.
Dia tau siapa yang ada didepannya ini. Joan Kenneth, laki-laki yang pernah mencoba mendekatinya, mungkin masih sampai sekarang. Segala cara dan alasan dia lakukan untuk mendekati Agathanya. Namun sang wanita selalu memberikan jarak dengan dinding yang sulit untuk ditembus.
"Gha, hari ini saya anterin pulang yah"
Satu kalimat yang membuat Aghata menghentikan makanannya, lalu segera merapikan sendoknya dengan tanda bahwa makan sudah selesai. "Tolong kasih saya kesempatan untuk dekat dengan kamu, kenapa kamu selalu menghindari saya" Lanjutnya."Saya sudah selesai makan dan akan lanjut bekerja, saya permisi" Agatha kemudian berdiri dari tempat duduknya, namun saat melewati Ken yang masih terdiam, tangan agatha ditarik sehingga langkahnya tiba-tiba berhenti.
Dengan nada penekanannya Ken berkata sambil mengeratkan pegangan dari tangan Agatha "Saya belum selesai bicara, tolong dijawab dulu, dan jangan menghindar lagi"
"Maaf saya tidak bisa, permisi"
Kemudian Agahta menghentakan tangannya agar terlepas dari genggaman Kenneth dan segera pergi dengan jalan cepatnya. Berusaha mengontrol ekspresi kesal agar teman-teman kantornya tidak ada yang curiga, karena Agatha tidak suka menjadi bahan gosip tentunya.Brukkkk
"Ohh maafkan saya, saya tidak sengaja"
Dia menubruk laki-laki yang sedang membawa nampannya. Sial, benar-benar sial, kuah yang berminyak itu tumpah dibaju Agahta.
"Asssshhh sudahlah, tidak apa-apa" Dengan nada kesalnya."Saya akan bantu membersihkannya nona" Dengan wajah bersalahnya dia hendak memegang baju Agatha, "heiii apa kau memang lelaki mesum, bagaimana kau akan membersihkannya jika kotoran ini ada di bagian dadaku? Ckkk" Sambil berdecak dengan tepisan tangan kepada lelaki tersebut.
"Ohh sorry, saya hanya refleks ingin membantu"
"Cihhh mesum"
Agatha pergi dengan nada kesalnya meninggalkan lelaki yang masih melongo karena bingung harus berbuat apa.🍂
"Sial sekali hariku ini"
Gumaman yang Agatha keluarkan ketika merebahkan posisinya di kasur.
Tempat ternyaman kalau kata Agatha.Esok harinya dilalui Agatha sepertu biasa.
Siklus yang tidak pernah berhenti, membosankan. Dimulai dari bangun tidur, pergi bekerja, pulang, tidur dan berulang setiap harinya.Berkas-berkas yang menumpuk segera dikerjakan Aghata, dia tidak ingin lembur untuk hari ini. Yaahh, setidaknya ingin beristirahat dikasurnya lebih lama.
"Gha, kamu dipanggil Pak Gibson ke kantornya, sekalian bawa berkas untuk project yang kemarin dibahas katanya" Ucap karyawan divisi pemasaran, dibalas anggukan dari Agatha lalu ia pergi kembali ke mejanya.
Tok tok tok..
"Masuk"
Agatha menyembulkan kepalanya dibalik pintu kemudian masuk perhalan.
"Permisi pak, apa bapak memanggil saya ?"
"Ohh Agatha, silahkan duduk"
Agatha pun segera duduk di sofa khusus untuk tamunya Pak Gibson."Mana berkas yang saya minta ?"
"Ini pak, hmm pak serius kita akan melakukan project ini, saya rasa kita semua tidak ada pengalaman dalam melakukannya" Aghata bertanya dengan wajah yang bimbang dan ragu.
"Kamu tenang saja, untuk bagian ini saya sudah membawa orang baru, dan kamu saya tugaskan mejadi QC nya" Tegas pak Gibson.
#QC : Quality Control adalah Salah satu bagiann dari manajemen produksi yang memiliki peran dan juga aturan hukum tertentu dalam pengontrolan pada proses pengemasan hingga mengeluarkan produk-produk tersebut untuk dapat dipasarkan dengan menjamin kualitas dari produk tersebut.
"Tapi saya tidak memiliki pengalaman di bidang ini pak, apalagi mengenai biji kopi"
Pak Gibson menutup berkasnya lalu memandang ke arah Agatha dengan senyumanya.
"Nanti saya akan kenalkan kamu dengannya, kamu bisa mempelajari semua itu darinya. Saya percaya kamu bisa, karena kamu salah satu karyawan saya yang cepat tanggap"
"Baiklah saya coba, suatu kehormatan bagi saya karena bapak sudah memepercayai saya" Agatha segera undur diri dari ruangan tersebut.
🍂
Hari ini rasanya berbeda, ada rasa semangat dan sedikit gugup ketika Agatha memulai hari kerjanya.
"Hufffhh pertama kesini nihh duhh jadi gugup banget ahh" Gumam Agatha saat melewati area divisi QC.
"Haiii" Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya.
Tbc.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
RomanceOrang asing ini membuatku gila, karenanya hidupku merasa berwarna ! "Jangan berubah, kumohon"